Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Keris Pamor Simbang Kurung Tuban Bekel Jati
- Pendok Bunton Motif Ukiran Parang
- Keris Tangguh Majapahit
- Keris Sabuk Inten Luk 11 Tinatah Emas Panji Wilis
- Keris Unik Pamor Tangkis, Pancuran Mas dan Keleng
- Keris Koso Madura Sepuh Dhapur Brojol Pamor Nggaji
- Keris Pamor Pandita Bala Pandita
- Keris Patrem Asli Dhapur Brojol Pamor Rojo Gundolo
Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh
Kode | K176 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Kebo Lajer, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Tebu Kineret, Tangguh Tuban, TOSAN AJI 3 |
Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh
Pusaka Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kebo Lajer
- Pamor (motif lipatan besi) : Tebu Kineret
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Era Mataram Abad XVII
- Panjang Bilah : 36,5 cm
- Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan
- Warangka : Gayaman Yogyakarta Kayu Pandan Laut Kuno
- Handle / Gagang : Model Yogya Kayu Pandan Laut Kuno
- Pendok : Bunton Yogya Kuningan
- Mendak: Kuningan
- Kode: K176
Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Keistimewaan Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh
Dhapur Keris Kebo Lajer/Mahesa Lajer
KEBO LAJER, atau sering disebut Mahesa Lajer. Adalah termasuk salah satu dhapur keris yang populer di Pulau Jawa, terutama di kalangan masyarakat pedesaan yang hidupnya dari kegiatan bertani. Kebo Lajer berbilah lurus, tipis, permukaannya rata tanpa ada-ada. Gandik-nya pun polos, panjang gandik-nya kira-kira dua kali ukuran gandik keris normal. Sedangkan ukuran panjang dan lebar bilahnya sedang.
Sebagian pecinta keris percaya bahwa keris ber-dhapur Kebo Lajer mempunyai tuah bagus yang dapat membantu penghidupan/pekerjaan yang berhubungan dengan mengolah tanah. Tuah keris itu antara lain; menyuburkan tanaman; menolak hama, menolak wabah penyakit ternak, sehingga ternaknya bisa berkembang dengan cepat. Karena kepercayaan akan tuah keris Kebo Lajer, pada zaman dahulu keris ini juga dimiliki oleh para pangreh praja, semisal ; lurah, wedana atau bupati, karena mereka sangat percaya bahwa tuah keris Kebo Lajer dapat “memagari” wewengkon (daerah kekuasaan) dari serangan hama penyakit tanaman atau wabah penyakit ternak (pagebluk). Pada zaman sekarang keris-keris dalam keluarga dhapur Kebo justru banyak dimiliki sebagai piyandel oleh mereka yang bergelut dalam bidang agrobisnis hingga properti.
Menurut dongeng atau mitos keris dhapur Kebo Lajer pertama kali dibabar oleh Mpu Mayang pada masa pemerintahan Nata Prabu Dwastaratha pada tahun Jawa 725. Di Keraton Mataram sendiri setidaknya terdapat beberapa keris pusaka ber-dhapur Kebo Lajer, yaitu Kanjeng Kiai Ageng Mahesa Nular, merupakan pusaka persembahan Kiai Mandureja kepada Nyai Mas Ageng Danureja I, isteri Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kemudian ada Kanjeng Kiai Mahesa Gendari, berpamor wos wutah, semula milik Adipati Danurejo yang bergelar KPH Kusumoyudo. Kemudian diserahkan ke Kraton pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V.
FILOSOFI, Alam selalu mengajarkan kearifan. Itu sebabnya para Pujangga, orang-orang Bijak sampai ke para Empu kerap melekatkan simbol-simbol alam itu di dalam berbagai karya mereka. Kebo adalah hewan yang dihormati di tanah jawa, karena kerbau sebagai lambang pondasi negara agraris. Kerbau juga disimbolkan sebagai tokoh pengajaran moral dan budi pekerti dalam masyarakat Jawa. Tak heran nama Kebo/Mahesa pada jaman kerajaan juga banyak dipakai oleh para Kesatria yang mana di pundaknya-lah beban tegaknya pilar sebuah negara berdiri kokoh. Kebo atau Mahesa = Kerbau (Jantan), Lajer = Lurus.
Kerbau adalah lambang akan ketangguhan dalam artian mampu untuk bekerja keras untuk menarik beban atau menjadi tulang punggung keluarga. Juga bisa diartikan sebagai sarana untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan hakekat Lajer adalah rumusan hidup yang sederhana : lurus saja (jangan aneh-aneh), Shirat al-Mustaqim . Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang kau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Kau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Pamor Tebu Kineret
Bentuk, pola dan gambaran Pamor Tebu kineret menyerupai sekerat tebu (sebatang tebu). Sekali lagi, diharapkan, pemilik Keris dengan Pamor Tebu Kineret bisa mengimplementasikan tebu ke dalam hidup dan kehidupannya.
Tanaman tebu itu kokoh, Pemilik Keris dengan Pamor Tebu Kineret diharapkan bisa menjalani hidup dengan kokoh dalam pendirian, punya kekuatan dalam berikhtiar dalam rangka meraih cita-cita.
Pemilik Keris dengan Pamor Tebu Kineret diharapkan bisa menikmati manisnya hasil dari jerih payah dalam usaha (seperti manisnya tebu), sehingga sang pemilik bisa menjadi terpandang dan berwibawa.
Keris dengan Pamor Tebu Kineret juga bersifat tidak pemilih. Artinya, semua lapisan masyarakat mampu (cocok) memilikinya.
Tangguh Tuban Mataram
Keris tangguh tuban pada umumnya memiliki pejetan yang sempit, gandik-nya tegak tidak mboto rubuh seperti pada umumnya keris, dan bilahnya nglimpo agak lebar. Gonjo-nya pun mayoritas lurus atau wuwung (agak melengkung). Kepala gonjo umumnya berbentuk buweng (bulat), dan bagian perut berupa mbathok mengkurep, dan ekornya nguceng mati.
Jika mengingat tentang kerajaan tuban, teringat pula tentang kisah-kisah legenda yang sampai saat ini masih terngiang di telinga masyarakat. Masyarakat Tuban tidak bisa dipisahkan dari legenda Ronggolawe dan Brandal Lokajaya. Legenda itu begitu kental dan menyejarah sehingga sedikit banyak mewarnai pembentukan sistem nilai pribadi dan sosial. Elite politik sering kali memanfaatkan untuk kepentingan dan pencapaian target politiknya.
Legenda Ronggolawe versi masyarakat Tuban berbeda dengan naskah sejarah seperti ditulis kitab Pararaton maupun Kidung Ranggolawe.
Menurut Kidung Ranggolawe, tindakan ngraman (berontak) Ronggolawe dilancarkan setelah tuntutannya agar pengangkatan Empu Nambi sebagai Patih Amangkubumi Majapahit dianulir.
Rudapaksa politik yang menurut Pararaton terjadi pada tahun 1295 itu berakhir tragis. Raja Kertarajasa Jayawardhana menolak tuntutan Ronggolawe tersebut.
Pasukan dikirim untuk menyerang Ranggolawe. Akhirnya Ronggolawe diperdayai untuk duel di Sungai Tambak Beras. Dia pun tewas secara mengenaskan oleh Mahisa Anabrang.
Bagi masyarakat Tuban, Ronggolawe bukanlah pemberontak, tetapi pahlawan keadilan. Sikapnya memprotes pengangkatan Nambi, karena figur Nambi kurang tepat memangku jabatan setinggi itu.
Nambi tidak begitu besar jasanya terhadap Majapahit. Masih banyak orang lain yang lebih tepat seperti Lembu Sora, Dyah Singlar, Arya Adikara, dan tentunya dirinya sendiri.
Ronggolawe layak menganggap dirinya pantas memangku jabatan itu. Anak Bupati Sumenep Arya Wiraraja ini besar jasanya terhadap Majapahit.
Ayahnya yang melindungi Kertarajasa Jayawardhana ketika melarikan diri dari kejaran Jayakatwang setelah Kerajaan Singsari jatuh (Kertarajasa adalah menantu Kertanegara, Raja Singasari terakhir).
Ronggolawe ikut membuka Hutan Tarik yang kelak menjadi Kerajaan Majapahit. Dia juga ikut mengusir pasukan Tartar maupun menumpas pasukan Jayakatwang.
Bagi masyarakat Tuban, Ronggolawe adalah korban konspirasi politik tingkat tinggi. Penyusun skenario sekaligus sutradara konspirasi politik itu adalah Mahapati, seorang pembesar yang berambisi menjadi patih amangkubumi.
Melalui skenarionya, Lembu Sora, paman Ronggolawe yang membunuh Mahisa Anabrang akhirnya dibunuh oleh pasukan Nambi melalui tipu daya yang canggih. Empu Nambi sendiri mati dengan tragis.
Tags: filosofi keris kebo lajer, jual keris kebo lajer, Jual Keris Kuno, jual keris mahesa lajer, jual keris pamor tebu kineret, Jual Keris Sepuh, jual keris tangguh tuban, keris kebo lajer kuno, keris kebo lajer sepuh, Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh, keris kuno, keris pamor tebu kineret, keris sepuh, pamor tebu kineret, pusaka keris
Keris Kebo Lajer Tebu Kineret Sepuh
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 3.375 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Singo Barong Kinatah Emas Pamor Pedaringan Kebak Nginden Kawung Garap Istimewa Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Singobarong Luk 5 Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Nyutro Lembut (kinatah tembaga lapis emas) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Alusan (Dipesan seacara khusus) Panjang Bilah : 37 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Cendana… selengkapnya
Rp 7.777.000Keris Sengkelat Tangguh HB V Srimanganti Keris Sengkelat Tangguh HB V Srimanganti merupakan salah satu koleksi dengan dhapur Sengkelat luk 13. Keris sepuh dengan usia ratusan tahun ini masih sangat utuh dengan pamor yang indah memenuhi bilah. Jika dilihat dari rancang bangun, bahan material, gaya, condong leleh hingga pasikutan keseluruhan, keris ini diperkirakan tangguh Mataram… selengkapnya
Rp 17.555.000Keris Tumenggung PB IV Keris Dhapur Tumenggung Keris Tumenggung PB IV – Masih sangat jarang literatur isoteris tentang keris berdhapur Tumenggung. Kebanyakan pembahasan yang ada hanya membahas soal ricikan dan wujud fisiknya semata. Tetapi kali ini saya tertarik dengan nilai esoteris dari keris dengan dhapur Tumenggung ini. Entah mengapa dhapur keris ini dinamakan Tumenggung. Apakah… selengkapnya
Rp 7.500.000Pusaka Keris Betok Sombro Keleng Majapahit Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Betok Sombro Pamor (motif lipatan besi) : Keleng Hurap Berserat Besi Kehijauan Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit Panjang Bilah : 19,5 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Sandhang Walikat Kayu Cendana Jawa Handle / Gagang : Kayu kemuning kuno Mendak:… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKorowelang Pamor Wengkon Dhapur: Korowelang Pamor: Wengkon Tangguh: Madiun Sepuh Warangka: Gayaman Surakarta Kayu Timoho Hulu/Handle: Yudawinatan Kayu Kemuning Pendok: Blewah Kuningan Mamas Mendak: Bejen Kuningan
Rp 1.388.000Pusaka Keris Brojol Pamor Kuto Mesir Tangguh Tuban Empu Suratman TUS Nama Pusaka: Pusaka Keris Brojol Pamor Kuto Mesir Tangguh Tuban Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Ngulit Semangka Kebak (Besi hijau semu abu abu) Dibagian Gonjo Terdapat Pamor Kuto Mesir Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Empu Suratman… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPusaka Keris Nogo Saliro Pamor Blarak Sineret Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nagasaliro Luk 7 Pamor (motif lipatan besi) : Blarak Sineret Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Alusan Panjang Bilah :34,5 cm Warangka : Gayaman Solo Kayu Setigi Handle / Gagang : Kayu Cendana Jawa Pendok : Bunton Kuningan Cukit Alusan Mendak :… selengkapnya
Rp 2.255.000Naga Manglar Luk 13 Kinatah Filosofi Naga Manglar Luk 13 Kinatah NAGA = ular besar, dikenal dengan nama naga Taksaka simbol penjagaan atau perlindungan. Keistimewaannya membawanya hadir dalam setiap bangunan-bangunan suci (candi) hingga keraton-keraton di Jawa. Seperti di bagian atas gapura magangan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, terdapat ornamen dua naga yang ekornya ke mengarah atas lalu… selengkapnya
Rp 4.000.000Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Kamardikan Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogo Sosro Sabuk Inten Luk 11 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Panjang Bilah :36 cm Warangka : Gayaman Solo Kayu Jati Handle / Gagang : Kayu Jati Pendok : Bunton Solo Kuningan Mendak : Kuningan… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPusaka Keris Empu Koso Pamor Jung Isi Dunyo Madura Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Jung Isi Dunyo Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Madura Sepuh Empu Koso (Abad XV) Panjang Bilah : 36,5 cm Warangka : Gayaman Yogyakarta (Kayu Timoho Kuno) Handle / Gagang : Putri Kinurung… selengkapnya
Rp 2.550.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.