Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Pamor Kulit Semangka
- Keris Tilam Upih Pamor Tambal
- Keris Bandotan Luk 11 Sepuh
- MASTERPIECE Keris Tumenggung Pamor Ron Genduru
- Jual Blawong Keris Tombak Bahan Kayu Jati Ukir
- Pedang Sabet Sokayana Pamor Damaskus Kuno
- Pusaka Tombak Menur Pamor Pedaringan Kebak
- Dimaharkan Keris Pusaka Kyai Sabuk Inten Mataram S
Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten
Rp 3.500.000Kode | KAR541 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Sengkelat, Katalog Produk, Keris, Keris Luk 13, Keris Sepuh, Pamor Beras Wutah, Tangguh Mataram Senopaten, TOSAN AJI 1 |
- Dhapur (bentuk fisik) : Sengkelat Luk 13
- Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah Meteorit
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Senopaten Abad Ke XV Masehi
- Panjang Bilah : 35 cm
- Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras dari bahan kayu Trembalo kuno
- Handle / Deder : Solo dari bahan kayu Trembalo kuno
- Mendak : Kuningan kuno
- Pendok : Blewah Mamas Surakarta kuno
Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten
Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten
Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten – Keris Sengkelat adalah salah satu bentuk dhapur Keris luk 13 yang paling terkenal dikalangan para pecinta Tosan Aji.
Ukuran panjang bilah Keris ini tergolong sedang, ada yang permukaan bilahnya nglimpo dan ada yang permukaan bilahnya nggigir sapi karena memakai odo-odo.
Ricikan pada Keris dhapur Sengkelat, antara lain: Kembang kacang, Jalen, Lambe gajah satu, Tikel alis, Sogokan rangkap, Sraweyan, Greneng, ada yang memakai jenggot dan ada yang tidak.
Keris dhapur Sangkelat sangat mirip dengan Keris dhapur Parungsari, mulai dari jumlah luk sampai ricikannya, yang membedakan keduanya hanya pada lambe gajahnya saja. Keris Sengkelat hanya memiliki satu lambe gajah, sedangkan Keris Parungsari memiliki dua lambe gajah.
Keris Sengkelat pertama kali dibuat pada jaman Kerajaan Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabumi (Brawijaya V).
Keris Sengkelat pertama dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi atas perintah Sunan Kalijaga. Keris tersebut kemudian diberi gelar Kanjeng Kyai Sengkelat.
Keris Sengkelat sangat terkenal dengan keampuhan tuahnya, sehingga kemudian banyak Mpu-Mpu lain yang mutrani Keris berluk 13 ini sampai pada era Kerajaan-Kerajaan setelah Majapahit dan bahkan sampai sekarang.
Filosofi Keris Sengkelat
Nama Sengkelat adalah singkatan dari “sengkel atine” atau “sengkeling ati” yang artinya jengkel hatinya ( marah / kecewa ).
Keris Sengkelat diciptakan untuk mewakili kondisi rakyat Majapahit pada waktu itu yang merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah atau penguasa yang lebih mengutamakan kepentingan kaum pemilik modal atau para pengusaha yang dilambangkan dengan Keris Sabuk Inten.
Cerita tentang pertarungan antara Keris Sengkelat melawan Keris Sabuk Inten dan Keris Nogo Sosro merupakan gambaran dari kondisi masyarakat Majapahit pada waktu itu yang sedang mengalami perpecahan.
Keris Nogo Sosro yang melambangkan penguasa dan Keris Sabuk Inten yang melambangkan pengusaha ( kaum pemilik modal dan kaum bangsawan ) memiliki hubungan yang sangat harmonis.
Hal itu membuat Keris Sengkelat yang mewakili masyarakat bawah ( rakyat kecil ) menjadi meradang dan melakukan perlawanan.
Keris Sengkelat memang diciptakan dengan tuah kewibawaan yang sangat ampuh untuk menandingi kekuatan Keris Nogo Sosro dan Keris Sabuk Inten, sehingga secara wujud fisik, Keris Sengkelat memang memiliki perbawa yang sangat kuat.
Kesan pertama ketika menghunus Keris Sengkelat dari warangkanya adalah pancaran perbawa yang begitu besar dari Keris berluk 13 ini.
Maka tidak heran jika Keris ini menjadi sangat populer dikalangan para penggemar Tosan Aji dan banyak dicari oleh para pemimpin serta para pejabat tinggi untuk dijadikan sebagai piandel untuk menambah kewibawaan dan kharisma agar dihormati dan disegani oleh bawahannya dan juga orang-orang disekitarnya.
Nilai Esoteris Keris Sengkelat
Orang yang memiliki Keris Sengkelat akan memiliki wibawa dan kharisma yang besar sehingga akan dihormati dan disegani oleh semua orang.
Sebagai seorang atasan, maka perintah dan keputusannya akan dipatuhi karena aura kewibawaannya yang sangat kuat akan membuat orang lain tunduk dan “pekewuh” dengan pemilik Keris Sengkelat.
Karena kepercayaan akan tuah atau khasiat ampuh Keris Sengkelat itulah yang membuat banyak orang ingin memiliki Keris Sengkelat untuk dijadikan sebagai piandel, terutama orang-orang yang memiliki jabatan tinggi sebagai sarana untuk mengokohkan kedudukannya.
Karena peminatnya sangat banyak, Keris Sengkelat banyak dibuat tiruannya untuk memenuhi permintaan pasar karena harga atau maharnya cukup tinggi.
Sayangnya Keris-Keris Sengkelat buatan baru tersebut seringkali dikatakan sebagai Keris Sengkelat sepuh untuk menarik minat pembeli.
Karena rata-rata orang yang ingin memiliki Keris Sengkelat tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai piandel sehingga sudah pasti yang dicari adalah Keris Sengkelat sepuh.
Pesan sesungguhnya dari Keris Sengkelat adalah untuk mengingatkan para penguasa atau para pemimpin agar tidak mengabaikan nasib rakyatnya, agar para penguasa tahu jika rakyatnya sedang “sengkel atine” atau jengkel hatinya karena pemimpinnya tidak mengutamakan kepentingan rakyatnya tapi justru lebih mengutamakan kepentingan dirinya dan golongannya dengan membuat kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Keris Sengkelat adalah sebuah pesan tersirat untuk para penguasa agar mau melihat dan turun kebawah memperhatikan kondisi rakyatnya yang “sengkel atine”.
Jangan sampai rakyatnya merasa tidak puas dengan kepemimpinannya, jangan sampai rakyatnya marah karena sudah sekian lama merasa “sengkel atine” melihat perilaku para penguasa dan aparatur Negara yang tidak berpihak pada rakyat kecil.
Jangan sampai rakyat marah dan mengerahkan kekuatannya untuk melakukan perlawanan karena kekuatan rakyat yang marah tidak akan bisa dibendung.
Itulah kenapa Keris Kanjeng Kyai Sengkelat yang pertama kali dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi diberikan kepada Prabu Brawijaya, tujuannya agar sang Raja mengerti dengan kondisi rakyatnya yang sedang “sengkel atine” karena kondisi Kerajaan Majapahit pada waktu itu sedang tidak stabil.
Sengkelat Luk 13
Keris Sengkelat luk 13 memiliki makna yang sangat dalam tentang kepemimpinan dan juga kental dengan muatan spiritual, karena angka 13 sendiri dalam khasanah Jawa dimaknai sebagai “las-lasaning urip”, masa-masa akhir kehidupan atau melambangkan kasepuhan.
Ada pengertian lain bahwa luk 13 juga memiliki arti “tri welas”, yaitu: welas ing sesami, welas ing sato iwen, lan welas ing tetuwuhan. Semua itu diarahkan kepada keselarasan antara Manusia, lingkungan dan TUHAN.
Angka 13 juga dianggap sebagai penolak bala, karena terdiri dari angka 1 (angka pertama) yang memiliki makna permulaan, tunggal dan ke-Esa-an yang melambangkan ke-Tuhanan.
Sedangkan angka 3 adalah angka ganjil yang mencerminkan keseimbangan hidup. Dalam kehidupan ini ada 3 perkara yang selalu berkaitan dengan Manusia, contohnya:
- Ada 3 perkara dalam hidup yang tidak mungkin kembali, yaitu: waktu, ucapan dan kesempatan.
Jadi sebisa mungkin manfaatkanlah waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, menjaga ucapan kita agar tidak menyakiti orang lain karena mulutmu adalah harimaumu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
- Ada 3 perkara yang tidak kita mengerti dengan pasti, yaitu: rejeki, umur dan jodoh.
Jadi kita hanya sebatas melakukan apa yang bisa kita usahakan dan selebihnya adalah urusan Gusti Kang Akaryo Jagad.
- Ada 3 perkara dalam hidup yang pasti terjadi, yaitu: tua, sakit dan mati.
Oleh karena itu, persiapkanlah masa-masa itu dengan sebaik-baiknya karena ketika Manusia sudah meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak yang sholeh.
Jadi terlepas dari adanya tuah, angsar, yoni pada Keris Sengkelat, tapi sejatinya Keris ini memiliki makna tersirat yang sangat dalam tentang ajaran kepemimpinan dan muatan spiritual yang seharusnya menjadi pegangan hidup bagi pemilik Keris.
Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan sejarah singkat Keris Sengkelat yang dapat kami paparkan pada tulisan kami kali ini. Keris Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten dengan kode KAR541 kami alihrawatkan kepada anda yang berkenan dihati. Dengan tujuan untuk meluaskan kebudayaan perkerisan agar setiap bangsa indonesia bisa kembali melestarikannya, memilikinya dan merawat nilai-nilainya.
Tags: keris luk 13, keris mataram senopaten, keris sengkelat, Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten
Sengkelat Luk 13 Mataram Senopaten
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Bekas |
Dilihat | 372 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Sempaner Pamor Setro Banyu Pajajaran Kuno Dhapur Keris (Jenis Bentuk Keris) : Sempaner Pamor (Motif Lipatan Besi) : Setro Banyu/Banyu Mili Tangguh (Perkiraan Masa Pembuatan) : Pajajaran Panjang Bilah : 30 Cm Warangka : Ladrang Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang : Kayu Sawo Ukiran Pendok : Blewah Surakarta Mamas Kuno Mendak : Kuno… selengkapnya
Rp 1.777.000Pusaka Keris Tilam Upih Tangguh Tuban Empu Suratman Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Besar Wutah (Pamor Putih Bersih Meteor) Besi Berserat Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Empu Suratman Panjang Bilah : 35,5 cm Warangka : Gayaman SUrakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Pamor Banyu Netes Meteorit Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor Keris (motif lipatan besi) : Banyu Netes Tangguh Keris (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Sepuh Panjang Bilah Keris : 35,5 cm Warangka Keris : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Handle / Deder Keris : Kayu Kemuning Kuno Pendok Keris : Blewah… selengkapnya
Rp 3.120.000Pusaka Keris Panimbal Luk 9 Pamor Ceprit Tangguh Majapahit Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Panimbal Luk 9 Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Ceprat Ceprit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit (Abad XIV) Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Yogyakarta (Kayu Timoho Kuno) Handle / Gagang : Yogyakarta (Kayu Kemuning… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Pandawa Cinarita Pamor Uler Lulut Asli Majapahit Filosofi dhapur Keris Pandawa Cinarita Pamor Uler Lulut Asli Majapahit yaitu salah satu bentuk dhapur keris luk lima. Bilahnya ada yang nglimpa, ada yang nggigir sapi; memakai ada-ada. Keris ini memakai kembang kacang; lambe gajah, sogokan rangkap, sraweyan dan greneng. Keris dhapur Pandawa Cinarita tergolong populer walaupun… selengkapnya
Rp 2.800.000Jalak Sumelang Gandring Corok Pamor Meteor Keris Jalak Sumelang Gandring adalah salah satu dapur keris yang masih sangat melegenda di kalangan masyarakat Indonesia. Nama keris ini dikenal luas melalui dongeng pencarian pusaka asli Keris Kyai Sumelang Gandring oleh Empu Supo atas perintah raja Majapahit yang kehilangan pusaka hebat tersebut. Ricikan dari keris ini meliputi gandik… selengkapnya
Rp 4.000.000Keris Sinom Mataram Sultan Agung Pamor Wos Wutah Meteor Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sinom Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Meteorit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung Panjang Bilah : 33,5 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Kemuning Werut Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok… selengkapnya
Rp 3.777.000Pusaka Keris Dholog Pamor Kulit Semangka Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Dholog Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (besi padat lumer ) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Amangkurat Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Surakarta Bahan Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok… selengkapnya
Rp 4.100.000Pusaka Keris Nogo Sosro Kinatah Emas Asli Sepuh Kuno SALAH SATU KOLEKSI PRIBADI KAMI. KERIS NAGA SASRA KINATAH EMAS ASLI SEPUH KUNO TANGGUH ERA MATARAM SULTAN AGUNG. DENGAN SANDANGAN YG MEWAH DAN ELEGANT, WARANGKA DAN HULU DARI KAYU CENDANA WANGI DG GAYA MODEL LADRANG SURAKARTANAN. KHUSUS UNTUK KERIS PUSAKA YG SATU INI MEMANG TIDAK KAMI… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Sengkelat Pamor Rojo Abolo Rojo Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Rojo Abolo Rojo Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung (Abad XVI) Panjang Bilah : 33,7 cm (Pesi utuh masih panjang original) Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Kuno Gandar Iras Handle… selengkapnya
Rp 3.750.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.