Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Tombak Pusaka Kuno Luk 5 Pesi Kotak
- Asbak Rokok Model Gentong Kayu Jati
- Dhapur Keris Tumenggung
- Pusaka Keris Carubuk Pamor Pulo Tirto
- Dhapur Keris Sempaner Sempana Bener
- Keris Sinom Pamor Wos Wutah Mataram
- Pendok Keris Blewah Surakarta Kemalo Hitam Kelas P
- Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi
Keris Carubuk Pamor Lintang Kemukus
Rp 15.000.000Kode | KAR788 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Carubuk, Katalog Produk, Keris, Keris Luk 7, Keris Sepuh, Pamor Lintang Kemukus, Tangguh Cirebon, TOSAN AJI 1 |
Jenis | : Keris Luk 7 |
Dhapur | : Carubuk |
Pamor | : Lintang Kemukus |
Tangguh | : Cirebon |
Abad / Tahun | : XVII |
Warangka | : Branggah |
Bahan Warangka | : Kayu timoho |
Pendok | : Bunton kuningan |
Mendak | : Kendit |
Panjang Bilah | : 34 cm |
Keris Carubuk Pamor Lintang Kemukus
Keris Carubuk Pamor Lintang Kemukus
Keris Carubuk Pamor Lintang Kemukus adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk tujuh. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Carubuk. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Lintang Kemukus, yaitu salah satu jenis pamor miring yang langka dan sulit dibuat, hanya Mpu yang mumpuni saja dapat membuatnya. Warangka memakai model Branggah dari bahan kayu timoho, nampak sangat pas dan serasi dengan bilahnya yang layak untuk dikoleksi. Untuk perkiraan masa pembuatannya keris ini dibuat di era Kesultanan Cirebon sekitar abad ke-17 Masehi. Tentu saja keris ini tergolong dalam keris sepuh dengan usianya yang sudah ratusan tahun.
Filosofi
Keris Carubuk
Carubuk mempunyai pengertian “bagaikan bumi”, menjadi Manusia harus “Momot, Bakuh, Pengkuh, aja tampik ingkang den arepi among marang ingkang becik kewolo, Kang ala aja den emohi”. Artinya: “Bahwa Manusia itu harus bagaikan bumi, tidak hanya mendapatkan hal-hal yang kita sukai saja namun harus juga sanggup mendapatkan hal-hal yang tidak disukai, alasannya yakni kesemuanya itu yakni wujud warna kehidupan, bagaikan bumi yang selalu sanggup mendapatkan biji yang baik ataupun yang tidak baik”.
“Penerimaan” mengandung arti seseorang yang nrimo akan sesuatu hal. “Penerimaan” disini bukan sekedar penerimaan apa adanya atau mengalah pada nasib, melainkan penerimaan atas hasil usaha atau ikhtiar yang telah dilakukan. Berusaha, berdoa, dan tawakal yakni wajib, soal apakah nanti alhasil baik atau tidak, sesuai harapan atau tidak, kata syukur senantiasa harus terucap alasannya yakni urusan hasil yakni mutlak urusan Sang Pencipta.
Pemahaman ini akan mengajarkan kita untuk sanggup ikhlas, tidak mengharapkan sebuah akhir dan menjadi langsung yang selalu bersyukur pada apapun yang telah diberikan oleh Sang Khalik, dan menjadi simbol optimisme, keyakinan, sekaligus kepasrahan. Menerima bukanlah kasus mudah, dan nrimo yakni ilmu yang paling sulit untuk dikuasai, sedangkan kita tahu bahwa Tuhan mempunyai rencana yang terbaik untuk kita.
Dalam filosofi Jawa, Keris Dhapur Carubuk mengandung makna untuk selalu mengingat asal-usul, menjalani hidup dan kehidupan sesuai yang telah digariskan, menyerahkan segala sesuatunya kepada kehendak Sang Pencipta, dan mempunyai sikap batin biar sanggup mendapatkan dengan nrimo semua kehendak-NYA, baik berupa rahmat maupun ujian sehabis kita melaksanakan upaya dan ikhtiar.
Sikap tersebut akan menciptakan kita tidak akan pernah merasa lelah ataupun frustasi dalam menghadapi tantangan hidup untuk mencapai harapan dan harapan, alasannya yakni usaha dan usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan peningkatan dalam hal bahan maupun ilmu spiritual bukan menurut nafsu dan ambisi semata, akan tetapi sebagai sebuah laris atau kewajiban Manusia dalam menjalani hidup. Sikap tersebut juga akan membentuk sikap selalu nrimo dan senantiasa bersyukur atas anugerah Tuhan.
Dalam filosofi Jawa, luk tujuh (7) disebut “pitu” yang dalam jarwo dosok sanggup berarti “pitutur, piwulang, dan pitulungan”, yang artinya “ajaran yang baik, petunjuk, dan pertolongan”. Angka tujuh (7) bagi penduduk Nusantara, terutama masyarakat Jawa, merupakan angka keramat yang mempunyai makna ketentraman, kebahagiaan, kewibawaan dan kesuksesan.
Angka tujuh (7) sanggup di samakan dengan jumlah lapisan langit (sap) yang seluruhnya ada tujuh sap, begitu juga dengan jumlah hari dalam seminggu yang terdiri dari 7 hari. Selain itu, aneka macam ritual selamatan (slametan) menyerupai selamatan anak dalam kandungan yang dilakukan pada bulan ke-7 yang disebut mitoni/pitonan. Dalam upacara kematianpun juga dilakukan peringatan pada hari ke-7 (pitung dinanan).
Dari segi tuah, Carubuk yang sering disebut juga Crubuk sanggup diartikan ceroboh, gegabah atau bodoh. Maknanya bahwa tuah Keris Carubuk sanggup menciptakan lawan menjadi bersikap ceroboh, gegabah dan menjadi terlihat kolot (tidak sanggup berbuat apa-apa) dikala berhadapan dengan pemiliki Keris Carubuk.
Filosofi Pamor Lintang Kemukus
Lintang Kemukus adalah istilah orang Jawa jaman dahulu untuk menyebut bintang berekor (Komet), atau dalam hal ini lebih dimaknai sebagai bintang jatuh. Pada jaman dulu jika melihat bintang jatuh maka orang-orang akan berdo’a memohon sesuatu yang di inginkan kepada Tuhan, karena masyarakat jaman dulu meyakini jika memanjatkan do’a ketika melihat bintang jatuh maka do’anya akan terkabul, karena melihat bintang jatuh di anggap sebuah keberuntungan atau seperti melihat pulung. Dari kepercayaan itulah, maka secara filosofis pamor Lintang Kemukus memiliki tuah untuk membantu agar apa yang menjadi harapan atau cita-cita pemiliknya bisa cepat terkabul.
KAR788
Keris Carubuk Pamor Lintang Kemukus
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Bekas |
Dilihat | 549 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Pandawa Lare Luk 5 Tinatah Emas Panji Wilis Sepuh TAG146
Rp 25.555.000Pusaka Keris Carang Soka Pamor Sodo Sakler Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carang Soka Luk 9 Pamor (motif lipatan besi) : Sodo Lanang / Adeg siji / Adeg Sakler Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Blambangan Abad Ke 15 Masehi Panjang Bilah : 35 cm (pesi utuh original tidak sambungan) Warangka : Ladrang Surakarta Kayu… selengkapnya
Rp 2.500.000Keris Sepuh Kuno Sempono Luk 9 Pamor Meteor Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sempono Luk 9 Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Byor Meteor Akhodiyat Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Sepuh Panjang Bilah : 35 cm pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Gayaman Solo Gandar Iras Kayu Jati Tua… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Sempono Pamor Wos Wutah Meteorit Keris Sempono Nama Sempono berasal dari bahasa jawa kuno “Supeno”, yang artinya gegayuhan, impian, keinginan atau cita-cita. Sebuah Simbolik harapan agar manusia mencapai impiannya. yang arti keseluruhannya adalah orang yang memiliki visi atau cara pandang yang baik, atau orang yang memperoleh petunjuk pada jalan kebaikan. Filosofi sebenarnya yang bisa… selengkapnya
Rp 2.500.000Pusaka Keris Sengkelat Tangguh PB II Pusaka Keris Sengkelat Tangguh PB II memang sangat istimewa. Disamping dapurnya banyak diburu oleh para kolektor keris, tangguhnya pun juga cukup banyak dicari yaitu dari era Paku Buwono ke-2 ( PB II ). Jika dilihat dari keseluruhan bilah, keris ini masih cukup utuh dengan ricikan yang terlihat kembang kacang,… selengkapnya
Rp 5.500.000Keris Pamor Singkir Angin Tangguh Tuban Majapahit Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Singkir Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Era Majapahit Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Gandar Iras Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Blewah… selengkapnya
Rp 2.555.000Pusaka Keris Nogo Primitif Luk 3 Sepuh Kuno Dhapur: Nogo Primitif Luk 3 Pamor: Wengkon Isen Kode: PK093 INFO SELENGKAPNYA Tentang Pusaka Keris Nogo Primitif Luk 3 Sepuh Kuno Silahkan Hubungi Kami Melalui Whatsapp/Telp/SMS: 082177400100
*Mahar Hubungi AdminKeris Tuban Mpu Bekel Jati Keris Tuban Mpu Bekel Jati merupakan satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris lurus. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Tilam Upih, salah satu dhapur yang cukup popular dan menjadi dhapur keris keluarga turun-temurun. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Beras… selengkapnya
Rp 2.500.000Keris Jalak Sangu Tumpeng JST Tangguh Mataram Sepuh Kuno TUS Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Senopaten Panjang Bilah : 28,5 cm Warangka : Gayaman Jogja Kayu Timoho Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Bunton… selengkapnya
Rp 1.555.000Keris Panimbal Luk 9 Majapahit Gonjo Wilut Keris Panimbal Luk 9 Majapahit Gonjo Wilut – Keris Panimbal gonjo wilut merupakan salah satu peninggalan otentik dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Pusaka ini tergolong langka dan bernilai tinggi di kalangan pecinta Tosan Aji. Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap keris ini meningkat pesat, membuat permintaannya melonjak tajam…. selengkapnya
Rp 8.500.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.