Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Tilam Upih » Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi dan Keunikan Budaya Jawa
click image to preview activate zoom

Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi dan Keunikan Budaya Jawa

Rp 4.500.000
KodeTAG
Stok Habis
Kategori Dhapur Tilam Upih, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Beras Wutah, Tangguh Tuban, TOSAN AJI GROUP
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Tilam Upih
Pamor Wos Wutah
Tangguh Tuban
Abad / Tahun : XV
Warangka : Gayaman Yogyakarta
Bahan Warangka : Kayu Timoho
Hulu/Handle : Banaran, Kayu Kemuning
Pendok : Slorok Kuningan
Mendak : Parijata Kuningan
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi dan Keunikan Budaya Jawa

Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi dan Keunikan Budaya Jawa

Keris adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan nilai filosofi, simbolisme, dan sejarah. Salah satu jenis keris yang sering menjadi perhatian di kalangan pecinta keris adalah Keris Tilam Upih dari Kadipaten Tuban. Dengan dhapur Tilam Upih dan pamor Wos Wutah, keris ini menjadi salah satu karya budaya yang menggambarkan kedalaman filosofi kehidupan masyarakat Jawa dan keindahan seni pandai besi kuno.

Dhapur Tilam Upih: Filosofi Kehidupan yang Sederhana

Dhapur Tilam Upih adalah salah satu bentuk keris yang sederhana namun penuh makna. Nama “Tilam” dalam bahasa Jawa berarti alas tidur, yang mengacu pada tikar sederhana yang terbuat dari anyaman daun. Filosofi dari Tilam Upih mengajarkan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari dan perlunya menjalani laku tirakat atau prihatin dalam mencapai kesejahteraan dan ketenangan batin. Keris ini sering kali dimiliki oleh mereka yang menekuni kehidupan spiritual, seperti sesepuh yang melakukan mesu budi—latihan untuk mengasah kepekaan batin dan memperhalus perilaku.

Dalam masyarakat Jawa, keris ini juga dikenal dengan nama lain seperti Tilam Petak atau Tilam Putih, yang mencerminkan evolusi bentuk keris dalam tradisi Jawa. Dhapur ini termasuk yang paling umum ditemukan di Pulau Jawa dan menjadi salah satu keris yang dianjurkan dimiliki oleh keluarga Jawa karena melambangkan kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

Pamor Wos Wutah: Simbol Kemakmuran

Selain dhapur yang penuh makna, Keris Tilam Upih dari Kadipaten Tuban juga memiliki pamor Wos Wutah, yang berarti “beras yang tumpah”. Pamor ini melambangkan gemah ripah loh jinawi, atau keadaan yang makmur dengan hasil panen yang melimpah. Dalam konteks kehidupan modern, pamor Wos Wutah sering diartikan sebagai harapan akan rezeki yang berlimpah dan kehidupan yang lebih baik.

Pamornya yang mlumah (datar) memberikan kesan yang seimbang dan menenangkan, menambah nilai estetika dari keris tersebut. Harapan dari para empu yang membuat keris ini adalah agar pemiliknya mendapatkan kehidupan yang makmur, seiring dengan melimpahnya berkah dalam kehidupan mereka.

Tangguh Tuban: Gagah dan Fungsional

Keris dari Kadipaten Tuban memiliki karakteristik yang unik, mencerminkan budaya pesisir yang praktis dan lugas. Pada abad ke-15, Tuban adalah salah satu pusat perdagangan dan pelabuhan besar di Jawa, yang membuat masyarakatnya terbuka, blak-blakan, dan efisien. Hal ini tercermin dalam bentuk keris-keris mereka yang lurus, tanpa banyak ornamen, namun tetap menunjukkan kegagahan dan kekuatan.

Keris Tuban, khususnya yang memiliki dhapur Tilam Upih, dikenal dengan bilahnya yang rata-rata panjang sekitar 35 cm, dengan gonjo yang panjangnya sekitar 6 cm. Pejetan (bagian lekukan pada bilah keris) keris Tuban biasanya sempit, dan gandik-nya tegak. Meskipun sederhana, keris ini tetap memancarkan aura kekuatan yang kokoh dan fungsional.

Menariknya, keris Tuban juga jarang menggunakan greneng (ukiran halus pada bilah), yang membedakannya dari keris dari daerah lainnya di Jawa. Pamor-pamor seperti Wos Wutah dan Pedaringan Kebak (yang berarti lumbung penuh) sering menghiasi keris Tuban, menegaskan keinginan empu pembuatnya agar pemilik keris diberkahi kemakmuran.

Warangka Gayaman Jogja dengan Motif Pelet

Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban ini dilengkapi dengan warangka model gayaman khas Jogja, yang terkenal dengan kepraktisannya. Warangka ini terbuat dari kayu timoho, yang dikenal karena keindahan dan kekuatannya. Kayu timoho dengan motif pelet yang indah semakin menambah pesona keris ini. Pelet pada kayu timoho muncul dalam berbagai corak, seperti Tulak, Pulas Kembang, dan Dhoreng, yang semuanya memiliki makna simbolik tersendiri bagi pemiliknya.

Kayu timoho menjadi pilihan utama bagi para penggemar keris karena selain keindahannya, kayu ini juga dikenal tidak mudah retak dan ulet. Sifat-sifat fisik ini sangat penting karena memastikan bahwa bilah keris tetap terlindungi dengan baik dalam waktu yang lama. Di kalangan pecinta keris, kayu timoho juga dipercaya memiliki kekuatan spiritual yang dapat memperkuat daya magis keris, terutama jika dipadukan dengan bilah yang serasi.

Tags: , , , , , ,

Keris Tilam Upih Kadipaten Tuban: Simbol Filosofi dan Keunikan Budaya Jawa

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 65 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Mohon maaf, form diskusi dinonaktifkan pada produk ini.
Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us