Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Sabuk Inten Tangguh Demak Sepuh
- Keris Balebang Pamor Keleng Asli Bugis
- Keris Sabuk Inten Kinatah Emas Wadana 5
- Keris Tuban Kuno Pamor Pedaringan Kebak
- Pusaka Keris Jalak Sangu Tumpeng Sepuh Mataram Sul
- Keris Sengkelat Mataram Sultan Agung Full Pamor Pe
- Keris Parungsari Mataram Senopaten
- Keris Pamor Sumsum Buron
Keris Putut Sajen Sepuh
Rp 960.000| Kode | TAG005 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Dhapur Putut Sajen, Katalog Produk, Keris, Keris Dimaharkan, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Ngulit Semangka, Tangguh Pajajaran, TOSAN AJI GROUP |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Putut Sajen |
| Pamor | : Kulit Semangka |
| Tangguh | : Pajajaran |
| Abad / Tahun | : XIV |
| Warangka | : Sandang Walikat |
| Bahan Warangka | : Kayu Jati |
Keris Putut Sajen Sepuh
Keris Putut Sajen Sepuh
Keris Sajen atau Seking, atau keris Majapahit, adalah penamaan umum untuk keris-keris sederhana dengan panjang sekitar sejengkal, yang hulunya kebanyakan menyatu dengan bilahnya. Hulu keris juga terbuat dari bahan logam yang sama seperti bilahnya, sering kali berupa gambaran manusia yang disimbolisasi.
Keris-keris yang dikategorikan sebagai sajen kebanyakan hanya memiliki pamor keleng, sanak, atau mrambut, atau dalam era yang lebih muda memiliki pamor banyu mili, singkir, dan sebagainya. Konon, keris sajen dibuat khusus untuk keperluan upacara keagamaan atau upacara lain yang berkaitan dengan kekuatan alam gaib. Orang Jawa meyakini bahwa keris sajen memiliki potensi untuk melindungi sawah dan ladang mereka dari hewan perusak. Cara menjaga sawah atau ladang dari bencana gagal panen adalah melalui upacara bersih desa.
Dalam upacara ini, disediakan sesaji berupa makanan untuk roh halus yang dipuja dan dihormati. Di tengah-tengah sesaji tersebut, sering diletakkan sebuah keris sajen. Setelah upacara selesai, keris sajen tersebut disajikan ke alam dengan cara ditanam di pinggir atau di tengah sawah atau ladang. Sumber-sumber akurat lain, seperti Prasasti Poh (904 M), juga menyebut “keris” sebagai bagian dari sesaji yang harus dipersembahkan. Meski demikian, masih ada pertanyaan apakah keris yang digunakan untuk keperluan sesaji tersebut memiliki bentuk yang sama dengan keris yang dikenal saat ini.
Keris sajen, yang sering disebut oleh penulis Barat sebagai keris “Pichit Majapahit,” umumnya menggunakan ganja iras dan memiliki hulu iras dalam bentuk manusia. Ada yang berdiri membungkuk dengan kedua tangan bersilang di dada, ada juga yang memiliki hulu dalam posisi duduk sambil menempatkan kedua tangan di atas lutut.
Ada juga keris sajen yang memiliki hulu menghadap ke sebelah tanpa tangan, dengan kepala berbentuk bujur dan leher yang panjang. Bentuk hulu terakhir ini dianggap menyerupai bentuk nisan orang Islam. Dalam sebuah buku dalam bahasa Denmark oleh Karsten Sejr Jensen yang berjudul Den Indonesiske Kris, banyak diuraikan detail tentang kelengkapan lain pada hulu keris.
Menurut pendapat Karsten, keris sajen yang menggunakan kuluk menggambarkan seorang bangsawan atau putera Islam. Usianya diperkirakan tidak begitu tua karena dibuat sekitar abad ke-16. Kebanyakan keris sajen menggunakan penutup kepala dalam jenis topi yang berlekuk di tengah, menggambarkan seorang bangsawan atau orang istana.
Ada juga yang menggunakan mahkota berbentuk menara gereja, yang menggambarkan anak raja. Sementara hulu keris yang menggunakan sorban menggambarkan seorang sami, pendeta, atau penasihat untuk anak raja. G.B. Gardner (1933), seorang warga Inggris yang telah tinggal lebih dari 20 tahun di tanah Melayu, juga menjelaskan bahwa jika dilihat dari bagian belakang, kepala hulu keris sajen menyerupai kepala ular sendok atau cobra, dan keris ini dipersembahkan kepada dewa ular.
Pada tahun 1842, saat pemugaran awal candi Borobudur, ditemukan sebuah keris (sajen) dengan hulu Puthut pada stupa utama Candi. Keris tersebut sekarang menjadi koleksi The National Museum of Ethnology (Leiden, Belanda).
Konon, menurut cerita orang-orang zaman dahulu, keris pichit Majapahit/keris sajen/keris seking/keris pejetan dibuat menggunakan “besi kadewatan”. Mengapa besi kadewatan begitu terkenal awet? Meskipun tipis, namun terbukti dapat bertahan lama. Jika merujuk pada Kitab Jitapsara, manuskrip kuno tentang babon kawruh keris Cirebon, satu-satunya bahan besi yang disebutkan berasal dari alam kadewatan adalah besi Pulosani. Menurut kitab Jitabsara, besi Pulosani dulunya disebut Besi Wuryan, yang mengandung arti besi yang berasal sejak munculnya ‘bangsa peri’ (sebelum adanya bangsa manusia). Begitu tua asal muasal besi ini, sehingga secara geologi jika dicari letaknya, besi wuryan dari bangsa peri ini banyak terdapat di dasar bumi, dan disebut sebagai besi Pulosani.
Menurut kitab Jitapsara, tampilan fisik besi Pulosani berwarna hitam kebiruan (nyamber lilen), dengan serat halus seperti beludru. Disebut sebagai ratu besi, sifatnya sangat dingin, hanya cocok untuk dijadikan keris. Jika dibuat keris biasanya tanpa dicampur dengan besi lain, maka menurut kepercayaan orang zaman kuno, pemilik keris dengan besi Pulosani biasanya dihormati oleh semua orang, dipercayai banyak orang, bagus untuk mencari kedudukan, dan menolak segala pekerjaan yang buruk. Untuk makanan, biasanya menggunakan paruh burung pelatuk, tulang burung perkutut yang digerus halus, dicampur dengan minyak dedes/rase baru, kemudian ditaburkan.
Tags: filosofi keris putut sajen, keris putut sajen, keris putut sajen luk 5, keris putut sajen luk 7, khasiat keris putut tunggal, mantra keris putut sajen, sejarah keris putut sajen
Keris Putut Sajen Sepuh
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 985 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Panji Nom Pamor Gumbolo Geni Sepuh Dhapur: Panji Nom Luk: Lurus Pamor: Gumbolo Geni Tangguh: Mataram Abad/Tahun: XVII Masehi Warangka: Gayaman Surakarta Kayu Timoho Hulu: Yudawinatan Kayu Timoho Mendak: Perunggu Kuno Pendok: Blewah Kuningan Ukiran
Rp 25.222.000Keris Tilam Sari Pamor Batu Lapak Tangguh Tuban Empu Bekel Jati Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif lipatan besi) : Batu Lapak Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban (Empu Bekel Jati) Panjang Bilah : 36,3 cm Warangka : Gayaman Surakarta gandar Iras Kayu Trembalo Pisang Kuno Handle / Gagang : Kayu… selengkapnya
Rp 4.333.000Keris Singo Barong Kinatah Pamor Tambal Mataram Dhapur: Singo Barong Pamor: Tambal Tangguh: Mataram Panjang Bilah :35 cm Warangka : Gayaman Jogja Kayu Timoho Handle / Gagang : Kayu Timoho Pendok : Tembaga Slorok Mendak : Kuningan Kode: PK014 Filosofi Keris Singo Barong Keris Singo Barong memiliki ciri khas yaitu gandhiknya diukir hiasan singa dengan… selengkapnya
Rp 5.555.000Pusaka Keris Kuno Kyai Brojol Tuban Majapahit Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (pasir malelo kerlap kerlip dibagian sor soran ada pamor tiban Kuto Mesir) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Majapahit Panjang Bilah : 31 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang… selengkapnya
Rp 1.650.000Keris Nogo Sosro Luk 13 Kinatah Emas Kamarogan Keris Nogo Sosro Luk 13 Kinatah Emas Kamarogan adalah sebuah mahakarya seni pusaka yang mengundang decak kagum. Keris ini bukan sekadar benda bersejarah, melainkan suatu warisan budaya yang memancarkan keanggunan dan keunikan. Sebagai salah satu permata koleksi kami, keberadaan keris ini merambah wilayah legendaris dan fenomenal. Daya… selengkapnya
Rp 165.000.000Pusaka Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Manglar Monga / Naga Liman Luk 7 (Dhapur Langka) Pamor (motif lipatan besi) : Kupu Tarung (Pamor Sangat Langka) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kasultanan Cirebon Abad Ke 16 Masehi Panjang Bilah :32 cm Warangka : Gayaman Solo Kayu… selengkapnya
Rp 7.550.000Keris Tilam Sari Tangguh Pakubuwono PB II Pamor Meteor Ngawat Nginden Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Nginden Ngawat Meteor Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pakubuwono II Panjang Bilah : 36,1 cm Warangka : Gayaman Surakarta Gandar Iras Kayu Kemuning Kuno Handle / Gagang : Kayu… selengkapnya
Rp 5.555.000










WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.