Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Keris Parungsari Dwi Waja Blambangan
- Asbak kayu Jati model Burung Elang
- Jagrak Keris Sungging Minimalis Isi 1
- Keris Sengkelat Pusaka Warisan Kerajaan Blambangan
- Keris Pamor Kulit Semangka
- Apa Itu Dhapur Keris ?
- Keris Sepuh Sinom Keleng Tangguh Demak
- Keris Sengkelat Luk 13 Tangguh Mataram Abad XVII S
Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh
Rp 7.550.000Kode | PK086 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Nogo Liman, Katalog Produk, Keris, Keris Istimewa, Keris Luk 7, Keris Sepuh, Pamor Kupu Tarung, Tangguh Cirebon, TOSAN AJI 3 |
Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh
Pusaka Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Manglar Monga / Naga Liman Luk 7 (Dhapur Langka)
- Pamor (motif lipatan besi) : Kupu Tarung (Pamor Sangat Langka)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kasultanan Cirebon Abad Ke 16 Masehi
- Panjang Bilah :32 cm
- Warangka : Gayaman Solo Kayu Timoho Kuno
- Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno
- Pendok : Blewah Kuningan Kuno
- Mendak : Tembaga
- Kode: K138
Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Keris dengan dhapur dan pamor yang langka. Sangat cocok untuk menjadi keris koleksi kesayangan anda.
Makna Filosofi Pusaka Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh
Dhapur Keris Naga Liman
Naga Liman atau Manglar Monga atau Lar Monga adalah salah satu bentuk dhapur keris, dimana bagian gandik keris diukir dengan bentuk kepala gajah, lengkap dengan belalainya (kadang dibuat sangat detail lengkap dengan bagian gading dan telinga) tetapi tanpa badan sang gajah itu sendiri karena badan naga liman merupakan perwujudan dari sosok ular (biasanya dibuat tersamar mirip naga siluman). Ricikan lainnya adalah sraweyan, ri pandan atau greneng. Keris ini biasanya dijumpai dalam bentuk lurus, keluk 3, keluk 5 dan keluk 7. Dhapur Naga Liman tergolong langka seperti halnya dhapur ganan lain seperti naga dan singo.
Filosofi Keris Naga Liman
LIMAN = gajah, dikenal juga dengan nama Vinayaka yang berarti penghilang rintangan (menghapus semua hambatan yang datang dan memberi kita kekuatan dan keberanian yang dibutuhkan untuk melewati semua tugas). Dalam kepercayaan Hindu, gajah merupakan vahana (tunggangan) beberapa dewa, seperti Dewa Indra yang dikenal dengan nama Gajah Airawata, Dewa Skanda, Dewa Sani Dewa Balabadhra dan dalam bentuk Gajamukha, yakni Ganesha. Sedangkan dalam kepercayaan Hindu, gajah merupakan vahana atau tunggangan dari Dhyani Buddha Aksobhya. Gajah juga dipercaya sebagai simbol kejantanan (laki-laki) yang dikaitkan dengan lingga atau vajra. Gajah juga dianggap sebagai astamanggala, yaitu benda keberuntungan yang harus ada pada saat penobatan Raja. Tidak salah dalam masa awal pemerintahannya Sultan Agung raja Mataram begitu menggandrungi keris Lar Monga.
Dalam perwujudannya, mulut sang gajah yang terbuka cukup lebar sebagai pengingat bahwa manusia harus mampu mengandalikan kata-katanya. Sikap atau kematangan (menep) seseorang dalam menjalani kehidupan dapat dilihat dari sikapnya yang sedikit berbicara. Manusia diingatkan untuk bicara seperlunya, sebagaimana ungkapan ‘ngomong nganggo waton, ora waton ngomong‘, yang berarti bicara itu menggunakan dasar bukan asal ngomong. Apabila kemudian dihubungkan dengan sifat-sifat kepemimpinan luhur, ungkapan tersebut merupakan sabda yang tidak boleh berubah, sabda pandita ratu tan keno wola-wali. Dengan demikian kemuliaan seseorang adalah kemampuannya untuk menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan.
NAGA = ular besar, dikenal dengan nama naga Taksaka simbol penjagaan atau perlindungan. Keistimewaannya membawanya hadir dalam setiap bangunan-bangunan suci (candi) hingga keraton-keraton di Jawa. Seperti di bagian atas gapura magangan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, terdapat ornamen dua naga yang ekornya ke mengarah atas lalu melilit, menyatu. Ornamen tersebut dibaca “Dwi Naga Ngrasa Tunggal”. Dwi berwatak 2, naga berwatak 8, ngrasa berwatak 6, dan tunggal berwatak 1. Diperoleh susunan angka 2, 8, 6, dan 1, sehingga diperoleh tahun 1682, yaitu saat dibangunnya bagian itu. Tidak ketinggalan di kraton Surakarta, ada juga ornamen yang dibaca “Naga Muluk Tinitihan Janma”. Naga berwatak 8, muluk (terbang) berwatak 0, tinitihan (ditunggangi) berwatak 7, dan janma (manusia) berwatak 1; digabung menjadi 8071, setelah dibalik menjadi 1708.
Dalam perwujudannya pada pusaka, badan naga yang tersamar dari bagian leher dan selanjutnya mengikuti lekukan bilah sampai ke atas dapat diinterpretasikan sebagai himbauan kepada manusia untuk menjalani hidup dengan mengendalikan hawa nafsunya. Pengendalian diri ini dimaksudkan sebagai suatu proses menuju pemahaman spiritual kasampurnaning urip supaya mampu menangkap bisikan-bisikan maupun tanda-tanda alam, seperti wahyu, ilham atau wisik. Maka ketika menjadi pemimpin akan senantiasa menyadari bahwa derajad dan pangkat merupakan sebuah amanah dari Tuhan yang musti dijalankan dengan benar. Semakin tinggi derajad dan pangkat maka kewajibannya akan semakin berat pula.
Keris Naga Liman merupakan simbol keteguhan dalam memegang sebuah amanah serta bagaimana menjadi manusia yang selalu ikhlas berbuat baik dan bermanfaat bagi orang lain, dimanapun ia berada.
Keris Pamor Kupu Tarung
Kupu Tarung merupakan salah satu bentuk gambaran pamor yang tergolong pamor miring. Bentuk gambarannya serupa dengan sayap kupu-kupu yang berkembang berderet dari pangkal sampai ke ujung bilah, dihubungkan oleh sebuah garis pamor. Menurut sebagian pecinta keris, pamor Kupu Tarung yang tergolong pamor rekan ini mempunyai tuah untuk memperluwas pergauIan. Konon pemilik keris atau tombak dengan pamor ini akan mempunyai banyak kawan. pamor Kupu Tarung tergolong pamor yang tidak memilih, setiap orang akan merasa cocok bila memilikinya. Ditinjau dari teknik pembuatannya, pamor Kupu Tarung tergolong pamor miring.
Tentang Tangguh Cirebon
Menyebut Cirebon, orang kini seolah sudah lupa membayangkan jejak kebesarannya di masa lalu sebagai kota pelabuhan dan kerajaan pesisir yang termasyur, tetapi saat ini justru lebih kerap menggunjingkan hal-hal yang berbau mistis, sesuatu yang lazim melekat di daerah yang pernah punya pengaruh dan kharisma besar pada masanya. Berbagai kisah sejarah yang kemudian – dalam perkembangannya – mendapat bumbu tersendiri, salah satunya menyangkut pusaka-pusaka keratonnya. Para Raja Kasultanan Cirebon tidak ada yang menyebut jelas pusaka-pusaka yang dimiliki. Raja Keraton Kasultanan, misalnya, hanya menyebut secara umum bahwa pusaka yang diwarisi dari para leluhurnya berupa keris, tombak, hingga kujang. Suksesi kekuasaan di Keraton Cirebon pun tidak menggunakan pusaka keris atau tombak sebagai simbol legitimasi. Tak ada keris KK Joko Piturun seperti di keraton Yogyakarta. Namun begitu tetap ada pusaka inti – tidak diperlihatkan, dan pusaka umum yang disimpan di museum keraton.
Sebuah keberuntungan tersendiri kita masih bisa menemukan sebuah jejak kejayaan masa lampau yang hilang. Kacirebonan memang tak punya banyak pusaka. Pusaka Kacirebonan justru banyak bertebaran di masyarakat. Terlebih pada tahun 1960, sejak diberlakukannya UU Swapraja, Keraton Kacirebonan merasa bahwa keraton mungkin akan dibubarkan. Sehingga pihak keraton mengantisipasi dengan bagi waris, aset-aset berupa tanah (sultan ground) dibagi, termasuk pusaka-pusakanya.
Tags: filosofi batik paksi naga liman, jual keris langka, jual keris naga liman, jual keris pamor kupu tarung, kegunaan keris gajah liman, keris garuda paksi, keris langka, keris lar monga, keris luk 5 kecil, keris naga liman cirebon, Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh, keris pamor kupu tarung, keris pamor langka, keris rarasinduwa, pamor kupu tarung
Keris Naga Liman Luk 7 Pamor Kupu Tarung Sepuh
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Bekas |
Dilihat | 3.401 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Putut Kalacakra Pamor Kulit Semangka Dhapur Keris : Putut Kalacakra / Putut Kolocokro Pamor Keris : Kulit Semangka Tangguh Keris : Kamardikan Panjang Bilah : 35 cm
Rp 1.500.000Pusaka Tombak Kuntul Nglangak Pamor Singkir Sepuh Kuno Dhapur Tombak (jenis bentuk ) : Kuntul Nglangak Pamor (motif lipatan besi) : Singkir (besi berserat) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kasultanan Cirebon Sepuh Panjang Bilah : 22 cm Panjang Pesi : 10 Cm Warangka : Tutup Tombak Kayu Jati Handle / Gagang/ Landeyan : Kayu Jati… selengkapnya
Rp 1.250.000Keris Patrem Jangkung Mayang Pamor Pancuran Mas Keris Patrem Jangkung Mayang Pamor Pancuran Mas merupakan salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk tiga. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Jangkung Mayang. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Pancuran Mas. Salah… selengkapnya
Rp 3.555.000Keris Tilam Sari Pamor Tunggul Wulung Meteor Tuban Empu Pineti Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif lipatan besi) : Tunggul Wulung & Wos Wutah (Ada Pamor Udan Mas Tiban) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Abad XVI (Empu Pineti, Ciri Khas Ada Pejetan di Bilah Bawah) Panjang Bilah : 33,5 cm… selengkapnya
Rp 2.750.000Pusaka Keris Carita Keprabon Tangguh Pajang Garap Dalem Keraton Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carita Keprabon Luk 11 Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah / Wos Wutah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajang (Abad XV) Panjang Bilah : 37,5 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Kemuning Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning… selengkapnya
Rp 6.333.000Keris Nogo Saliro Sepuh Warangka Cendana Berikut Keterangan Keris Nogo Saliro Sepuh Warangka Cendana: Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogo Saliro Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram Panjang Bilah : 34 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Cendana Handle / Gagang : Surakarta Kayu Cendana Pendok… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminTilam Upih Tirto Tumetes Pajajaran Dhapur: Tilam Upih Pamor: Tirto Tumetes Tangguh: Pajajaran Warangka: Gayaman Yogyakarta Kayu Timoho Pelet Sampir Hulu/Handle: Kayu Kemuning Bang Pendok: Blewah Kuningan Mamas Mendak: Bejen Kuningan
Rp 1.500.000Keris Sepang Patrem Pamor Kulit Semangka Asli Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sepang (dhapur langka) Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 16 Masehi Panjang Bilah : 23 cm Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Wulan Tumanggal Kayu Nagasari Handle /… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminTilam Sari HB III Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram HB Sepuh ( Hamengkubuwono Ke – 3) Panjang Bilah : 34 cm Warangka : Gayaman Yogyakarta, Kayu Trembalo Handle / Gagang : Kayu Kemuning Pendok: Slorok Kemalo Gongso Mendak… selengkapnya
Rp 4.000.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.