Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Keris Sabuk Inten Sepuh Pamor Meteor Akhodiyat
- Pusaka Keris Korowelang Kinatah Emas Asli Sepuh Ku
- Keris Pamor Rojo Gundolo Kuno
- Keris Kyai Jangkung Bungkem Pamor Segoro Muncar
- Keris Naga Siluman Tumpuk Kinatah Emas
- Keris Singo Barong Luk 13 Pamor Meteorit Mataram S
- Keris Sinom HB V Asli Pamor Wos Wutah ISTIMEWA
- Keris Pamor Udan Mas Tangguh Mataram Sepuh Kuno
Pusaka Keris Buto Ijo
Pusaka Keris Buto Ijo
Pusaka Keris Buto Ijo – Buto Ijo adalah salah satu dhapur keris luk sembilan yang tergolong langka. Ukuran panjang bilah ini sedang, sebagian besar memakai ada-ada, sehingga permukaan bilahnya nggigir sapi. Dhapur buto ijo memakai pejetan, sogokan rangkap, sraweyan serta eri pandan. Gandik-nya polos, tanpa ricikan lainnya. Pada zaman dahulu keris berdhapur buto ijo banyak dimiliki oleh kalangan prajurit (banteng wareng) keraton.
Filosofi Pusaka Keris Buto Ijo
Buto dalam bahasa Jawa berarti raksasa dan Ijo adalah hijau. Raksasa dalam pewayangan sering disebut buto atau denawa. Para raksasa termasuk golongan Asura. Sebutan Asura artinya bukan dewa. A – artinya bukan, sura artinya dewa. Jika melihat gambarannya, maka ciri-ciri golongan raksasa itu sangat jelas. Tentu ciri yang paling nampak bahwa raksasa itu buruk rupa. Sedangkan ciri-ciri yang lain adalah raut muka serba menakutkan, hidungnya besar seperti lengkung tepi perahu (canthiking baita), mata bulat besar, mulut lebar, gigi besar, punya taring panjang, rambut kumpul (gimbal), bulu rambut tangan dan kaki panjang lebat (dhiwut), simbar teba, dan ciri yang tidak bisa diraba tetapi pasti bahwa raksasa itu jahat.
Buto Ijo hadir dalam tokoh pewayangan maupun folkfore (cerita rakyat), serat-serat atau manuskrip mencatat wayang raksasa (denawa) mulai dibuat pada jaman Mataram. Pada masa pemerintahan Mas Jolang atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Seda Krapyak (1601-1613), selain membuat wayangdagelan (semar, cantrik dll), Sang Prabu juga mencipta wayang denawa murgan, mempunyai sebuah gigi taring yang keluar dari bibir bawah, dimana bagian depan taring itu hampir merapat dengan hidung, memakai keris dan kain berdodot, dengan kedua tangan dapat digerakkan atau lebih dikenal denganbuto cakil. Pembuatan wayang tersebut mempunyai sengkalan: ‘tangan yaksa satataning janma‘ (1605 M). Sultan Agung Anyakrakusumo yang merupakan ahli filsafat dan ahli kesenian menciptakan pula wayang denawa memakai taji dan rambut terurai, atau buto rambut geni dengan sengkalan: ‘jalu buta tinata ing ratu‘ (1631 M). Kemudian Amangkurat I tak ketinggalan pula menciptakan wayang buto alasan atau buto ijo, laki-laki memegang badama (parang) dan hanya memakai cawat dengan diberi sengkalan: ‘wayang buta ing wana tunggal‘ (1634 M). Tradisi itu masih dilanjutkan juga di jaman Kartasura, dimana pada zaman itu diciptakan wayang buta Gundul berleher pendek berhidung seperti buah terong, atau lebih dikenal buto endog atau buto terong bermata satu dengan sengkalan: ‘marga sirna wayanging raja‘ (1682 M).
Seringkali Buto Ijo digambarkan sebagai sosok berupa raksasa tinggi besar berwarna hijau dengan rambut keriting gimbal awut-awut, laki-laki, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung. Hidup dalam ganasnya hutan belantara membentuk dan membesarkannya sebagai seorang prajurit pilih tanding, yang selalu berada di ujung garis pertempuran. Dia adalah prajurit sejati, pantang mundur dari laga, dan melaksanakan segala perintah dari Rajanya dengan sebaik baiknya, walaupun nyawa taruhannya. Di lain sisi, Buto Ijo juga menggambarkan tentang keserakahan yang ada dalam diri manusia. Keserakahan seringkali dimaknai sebagai sifat yang ingin memiliki segala sesuatu yang ada di dunia, tidak peduli milik siapapun, segala sesuatu yang diinginkannya harus tunduk dan menjadi miliknya. Buto Ijo adalah gambaran jahat bagi orang Jawa, manifestasi kekuatan yang tak terhingga, menindas sewenang-wenang hingga kita terinjak-injak. Buto Ijo adalah imperialisme (penjajahan) asing yang mengobrak-abrik tatanan rumah kita, menjajah mentah-mentah kita, menghisap sumber daya alam kita, tanpa menyisakan barang secuilpun untuk kita, selain remah-remah tak berharga yang dijadikan makanan kita. Buto Ijo adalah musuh bersama yang harus diperangi dan dikalahkan.
Pusaka Keris Buto Ijo
Keris sebagai Jati Diri Bangsa: Memahami Makna Mendalam dalam Sebuah Senjata Keris, senjata tradisional Indonesia, telah lama menjadi simbol jati... selengkapnya
Pusaka Keris Tilam Sari Pusaka Keris Tilam Sari – Keris ini di anggarkan telah di buat pada abad ke 15... selengkapnya
Kerajaan Galuh: Jejak Gemilang Peradaban di Tanah Pasundan Kerajaan Galuh adalah salah satu kerajaan kuno yang pernah berdiri di tanah... selengkapnya
Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka – Sejak abad ke-9 Masehi sampai masa kerajaan-kerajaan Islam di... selengkapnya
Keris Sebagai Pembeda Kasta: Refleksi Sosial dalam Sejarah Indonesia Dalam sejarah dan budaya Indonesia, keris telah memiliki peran yang lebih... selengkapnya
Keindahan Keris Pamor Masir Malelo Keindahan Keris Pamor Masir Malelo – Salah satu keindahan dari sebuah keris adalah adanya gradasi warna... selengkapnya
Keris Kalawijan: Pesona Luk yang Melampaui Batas Keris Kalawijan, sebuah keris pusaka yang mencuri perhatian dengan jumlah luk atau lekukan... selengkapnya
Cara Empu Zaman Kerajaan Membuat Keris Cara Empu Zaman Kerajaan Membuat Keris – Keris merupakan sebuah senjata tajam yang terbuat... selengkapnya
Pusaka Keris Kala Munyeng Milik Sunan Giri Pusaka Keris Kala Munyeng Milik Sunan Giri – Dalam Riwayat Prabu Brawijaya murka.... selengkapnya
Pameran Keris Kuno Berusia Ratusan Tahun di Gedung DPRD Surakarta HUMAS DPRD KOTA SURAKARTA – Lebih dari 100 keris dipamerkan... selengkapnya
Singo Barong Luk 5 Mataram Senopaten Banyak beredar Keris Singo Barong PALSU!! Lalu, bagaimana sebenarnya bentuk Keris Singo Barong yang… selengkapnya
Rp 55.555.000Parungsari Pamor Pedaringan Kebak Meteorit Parungsari Pamor Pedaringan Kebak Meteorit – Parungsari adalah salah satu bentuk dhapur keris berluk tiga… selengkapnya
Rp 4.500.000Pusaka Tombak Godong Pring Pamor Ujung Gunung Dhapur / Jenis Bentuk Tombak : Godong Pring Tangguh / Masa Pembuatan :… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPusaka Keris Dhapur Langka Kaliko Bendo Pamor Keleng Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kaliko Bendo (dhapur langka) Pamor (motif… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Pamor Banyu Netes Meteorit Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor Keris (motif lipatan besi) :… selengkapnya
Rp 3.120.000Pusaka Keris Pamor Setro Banyu Asli Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Setro… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Pamor Udan Mas Asli Tangguh Mataram Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi)… selengkapnya
Rp 7.777.000Keris Tangguh Tuban Asli Keris Tangguh Tuban Asli memang memiliki bentuk yang tebal dan gagah. Bilahnya lebar dan cukup berat… selengkapnya
Rp 2.300.000Keris Pusaka Panji Anom Mataram HB I Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Panji Anom / Panji Nom Pamor (motif… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminKeris Kalawijan Kanjeng Kyai Carito Buntolo Luk 15 Mataram Amangkurat Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carita Buntala Luk 15… selengkapnya
Rp 12.555.000
Saat ini belum tersedia komentar.