Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- LANGKA!! Keris Jaka Waru Luk 11 Pamor Unik Majapah
- Pendok Keris Kelas Premium Bunton Surakarta Silih
- Keris Tindih Bethok Sombro Pamengkang Jagad Pamor
- Pendok Selongsong Warangka Keris Bunton Kelas Prem
- KERIS PUSAKA TINDIH!! Betok Sombro Asli Sepuh Kuno
- Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Wengkon Isen
- Filosofi Keris
- ISTIMEWA!! Keris PB V Tilam Sari Pamor Wahyu Tumur
Dhapur Keris Condong Campur
| Stok | |
| Kategori | Kawruh Dhapur Keris |
Dhapur Keris Condong Campur
Dhapur Keris Condong Campur
Dhapur Keris Condong Campur – Dhapur Condong Campur dapat dengan mudah dikenali dari sogokannya yang panjang, sedangkan ukuran keseluruhan bilahnya adalah keris ukuran standar. Ricikan Dhapur Keris Condong Campur terdiri dari Sekar Kacang, Jalen, Lambe Gajah Kalih, Sogokan Lajeng Dumugi Pucuk, Tikel Alis, Greneng, Gusen.

Tentang Dhapur Keris Condong Campur
Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan keris Sengkelat yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya memerangi Condong Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus, dan mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru hara.
Itu menurut cerita rakyat. Bagi mereka yang arif, legenda itu sebenarnya merupakan kiasan atau perlambang saja. Ketika Kerajaan Majapahit sudah menjapai masa kejayaannya, terjadi banyak sekali perbedaan baik dari aspek agama (pertentangan Agama baru Islam dengan Agama Hindhu) benturan budaya, perbedaan kasta, jurang ekonomi, intrik kepentingan dll). Ke-bhinneka-an ini menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat. Paling tidak ada 3 golongan yang memiliki perbedaan pandangan sangat tajam pada masa itu, yaitu :
- Golongan pertama, yaitu golongan pemilik modal, pedagang dan pejabat. Dalam dunia keris, golongan pertama di atas dapat diibaratkan dengan keris dengan dapur Sabuk Inten. Sabuk berarti ikat pinggang. Sedangkan Inten berarti intan atau permata. Dengan demikian, Sabuk Inten memvisualisasikan golongan pemilik modal yang bergelimang harta benda.
- Golongan kedua, yaitu golongan masyarakat bawah (wong cilik) yang kecewa dengan kondisi yang mereka alami, seperti keterpurukan nasib, tekanan hidup dan penindasan. Golongan kedua yang disebutkan di atas adalah masyarakat kelas bawah yang kecewa, marah, terhadap keadaan. Dalam bahasa Jawa, perasaan mereka disebut sengkel atine atau jengkel hatinya. Dalam dunia keris, kondisi ini identik dengan keris dengan dapur Sengkelat, yang namanya diambil dari kata sengkel atine.
- Golongan ketiga, walaupun terdapat banyak perbedaan serta kepentingan, diupayakan adanya persatuan dan pembauran (condong campur) antar golongan dan semua elemen bangsa, tujuan politiknya adalah mempertahankan Majapahit status quo.

Tetapi yang kemudian terjadi hanyalah pembauran semu di permukaan saja, tidak terjadi pembauran nyata dalam seluruh kehidupan masyarakat.
Dan pada kenyataannya hancurnya Kerajaan Majapahit disebabkan beberapa hal, antara lain meninggalnya Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1363 Masehi. Meninggalnya Gajah Mada ini membuat generasi penerus kurang mendapat perhatian dan pendidikan karena hampir semua jabatan penting dipegang oleh Gajah Mada.
Oleh karenanya ketika ia meninggal generasi muda merasa canggung dan kurang percaya diri. Situasi masayarakat yang tidak percaya diri itu masih ditambah dengan timbulnya Perang Paregreg antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabhumi antara tahun 1404-1406 Masehi. Perang Paregreg amat sangat melemahkan persatuan dan terjadi dengan hebatnya. Terjadinya perebutan kekuasaan atas tahta Majapahit antara Girindrawardhana Dyah Ranawijaya dengan Bhre Kertabhumi memperburuk situasi di Majapahit.
Dalam Perang ini Bhre Kertabhumi gugur dan Ranawijaya menjadi pewaris yang sah dan berkuasa kembali. Menurut literatur yang ada, tercerai berainya Majapahit pada pokoknya berlangsung antara tahun 1389-1525 Masehi. Akibat kehancuran yang sangat hebat akhirnya Majapahit jatuh untuk selama-lamanya. Kapan Majapahit jatuh, menurut pakar prasasti ini tidak dapat dikatakan secara pasti karena proses berlangsung secara perlahan. Menurut Babad Tanah Jawa, Majapahit runtuh pada tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi yang dilambangkan dengan sengkalan “Sirna Ilang Kertaning Bumi”.
Tags: condong campur kebumen, Dhapur Keris Condong Campur, jual keris condong campur, keris condong lawe, keris condong rawe, keris kyai condong catur, keris kyai sengkelat, keris nogo sosro, keris sengkelat
Dhapur Keris Condong Campur
| Berat | 250 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 3.719 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Dhapur Keris Pasopati Dhapur Keris Pasopati – Ricikan Dhapur Keris Pasopati: Sekar Kacang Pogok, Jalen, Lambe Gajah Sogokan, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng Pasopati adalah salah satu dhapur keris lurus yang cukup populer. Keris ini memakai ada-ada, permukaan bilahnya nggigir sapi. Kontur bilahnya biasanya menampilkan kesan ramping. Ricikan yang terdapat pada dapur pasopati adalah : memakai… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Mayat Miring Dhapur Keris Mayat Miring – Pusaka Keris ini hampir sama dengan kebanyakan Keris Luk Lurus lainya akan tetapi sangat terlihat dari ganja pada bilahnya yang agak membungkuk, gandiknya polos dan memakai pejetan serta sogokan hanya satu di bagian belakang juga memakai gusen. Bila posisi bilanya tidak terlalu membungkuk biasanya orang menyebutnya… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Mahesa Soka Mahesa soka adalah keris berdhapur 3 yang tidak kalah populer dan banyak dicari. Konon katanya jika seseorang memiliki dan mengurus keris ini dengan baik mereka akan mendapatkan tuah yang baik serta energi positif terutama dalam hal kehidupan serta ketentraman lahir dan batin. Sejak dulu sampai dengan sekarang banyak sekali orang yang… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Kebo Teki Dhapur Keris Kebo Teki – Keris Kebo Teki atau sering disebut juga Keris Mahesa Teki adalah salah satu dhapur Keris lurus dengan gandhik agak panjang dan bilah pipih agak lebar jika dibandingkan dengan Keris lainnya. Terdapat beberapa ricikan pada Keris Kebo Teki/Mahesa Teki, antara lain: Kembang kacang Jalen Lambe gajah (seringkali… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Tilam Upih Dhapur Keris Tilam Upih adalah nama dhapur keris lurus yang sederhana. Gandik-nya polos, ricikannya hanya tikel alis dan pejetan. Di daerah lain ada yang menyebutnya Tilam Petak atau Tilam Putih. Di keraton Yogyakarta paling sedikit ada tiga keris pusaka yang ber-dhapur Tilam Upih, yaitu KK Pulanggeni, KK Sirap, dan KK Sri… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Jalak Dinding Dhapur Keris Jalak Dinding – Ricikan Dhapur Keris Jalak Dinding : Gandik Lugas, Pejetan Lajeng, Gusen, Ri Pandan, Sikutan Wingking Jalak Dinding, atau ‘Jalak Dingin‘, memiliki bilah berukuran teratur. Jenis dapur ini terlihat mirip dengan ‘Dapur Tilam Sari‘, meskipun perbedaannya adalah gusen, yang membentang di seluruh panjang bilah. Jalak dinding yaitu… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Yuyu Rumpung Dhapur Keris Yuyu Rumpung – Ricikan Dhapur Keris Yuyu Rumpung: Adegipun Mbengkuk, Kados Dapur Brojol, Ganja Kelap Lintah. Dhapur Keris Yuyu Rumpung Dhapur Keris Yuyu Rumpung Dalam kepustakaan lama, tercatat ada dua versi mengenai bentuk keris dapur Yuyu Rumpung ini. Pertama bilahnya berukuran sedang, gandiknya panjang dan di atas gandik ada… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Jalak Dhapur Keris Jalak merupakan salah satu bentuk dapur keris lurus yang ukurannya bilahnya lebar, panjangnya sedang. Bagian sor-soran keris ini biasanya agak tebal, gandik-nya polos,pejetan-nya dangkal, memakai sogokan rangkap. Dibandingkan sogokan pada keris lain, sogokan keris dapur jalak tergolong sempit. Tidak ada ricikan lainnya. Dapur Jalak tergolong dapur yang tua. Beberapa keris… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Jaka Supa Disebut pula Empu Adipati Jenu, sebuah wilayah dekat Jipang di daerah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Ia diperkirakan hidup menjelang akhir zaman Majapahit. Jaka Sura sesungguhnya adalah kakak tiri Empu Jaka Supa, sedangkan ayahnya bernama Supa Mandrangi yang kemudian dikenal sebagai Pangeran Sedayu. Ia lahir di Blambangan, ibunya adalah putri… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Jaka Lola Ricikan Dhapur Keris Jaka Lola: Kados Dapur Brojol, Adeg Mucuk Bung. Dhapur Keris Jaka Lola termasuk dhapur keris lurus. Dhapur Keris Jaka Lola, juga dikenal sebagai ‘Kalola‘, memiliki gandik berukuran teratur. Dapur ini juga memiliki fitur ‘ada-ada‘. Keris Kalola, merupakan pusaka tanpa luk yang termasuk langka, sangat jarang orang menjumpai dapur… selengkapnya
TERMAHAR

WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.