Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Pusaka Keris Mahesa Teki Pamor Kulit Semangka
- Keris Korowelang Mataram Amangkurat
- Tempat Perhiasan Bentuk Love Kayu Jati
- Keris Sombro Pejetan Asli Kuno
- Keris Kidang Mas Luk 9 Mataram Sultan Agung Sepuh
- Pendok Slorok Jogja Kemalo Hitam
- Keris Panimbal Pamor Akhodiyat Meteor Tangguh Paja
- Keris Pasupati Tangguh Mataram Kartasura
Keris Blambangan Pamor Junjung Derajat
Rp 5.000.000| Kode | KAR814 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Tilam Upih, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Junjung Derajat, Tangguh Blambangan |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Tilam Upih |
| Pamor | : Junjung Derajat |
| Tangguh | : Blambangan |
| Abad / Tahun | : XIII |
| Warangka | : Gayaman Yogyakarta |
| Bahan Warangka | : Kayu Timoho |
| Pendok | : Bunton Kuningan Mamas |
| Mendak | : Parijata Kuningan |
| Panjang Bilah | : 35 cm |
Keris Blambangan Pamor Junjung Derajat
Keris Blambangan Pamor Junjung Derajat
Keris Blambangan Pamor Junjung Derajat merupakan salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris lurus. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Tilam Upih. Untuk pamor yang tergurat di bilahnya adalah pamor Junjung Derajat. Warangka memakai model Gayaman Yogyakarta dari bahan kayu Timoho. Nampak sangat pas dan serasi dengan bilahnya yang layak untuk menjadi koleksi anda. Untuk perkiraan masa pembuatannya keris ini dibuat di era Blambangan sekitar abad ke-13 Masehi. Tentu saja keris ini tergolong dalam keris kuno dengan usianya sudah ratusan tahun.
Filosofi Keris Tilam Upih
Tilam Upih, menurut kitab sejarah Narendra Ing Tanah Jawi (1928) dhapur Tilam Upih (diberi nama Jaka Piturun) dibuat bebarengan dengan dhapur Balebang (diberi nama Pamunah) pada tahun 261 Saka pada era pemerintahan Nata Prabu Dewa Budhawaka. Dhapur Tilam Upih merupakan dhapur yang paling populer di seluruh wilayah Nusantara dan relatif bisa dijumpai pada setiap tangguh, mulai dari tangguh sepuh sanget hingga tangguh kamardikan. Dhapur Tilam Upih bentuknya hampir sama dengan dhapur Brojol, perbedaanya dhapur Brojol tidak dilengkapi dengan ricikan: tikel alis.
Banyak yang meyakini bahwa pusaka tidak harus terlihat garang dengan dhapur ganan atau tampil mewah dengan hiasan emas, namun justru seringkali berwujud keris-keris lurus dengan ricikan sederhana. Banyak cerita tentang pusaka keluarga dengan dhapur Tilam Upih. Menurut cerita turun temurun dahulu kala, salah satu Wali songo, yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga pernah menyarankan kepada pengikut-pengikut beliau, bahwa keris pusaka pertama yang baik dimiliki adalah Tilam Upih. Menurut beliau keris dengan dapur ini, bisa menjadi pengikut/teman yang setia disaat suka maupun duka, disaat prihatin maupun disaat sudah jaya.
FILOSOFI, menurut ilmu simbol perkerisan dari Sunan Kalijaga yang ditulis di dalam Serat Centhini, Tilam Upih adalah lambang dari cinta dan kelembutan wanita.
Tilam-upih kang rumuhun | makna pasêmonnira | murat jalma wadon dene rahsanipun | pamikire marang katga | dikaya mikir padêmi ||
Mengandung makna pasemon jika seseorang telah mencintai keris sikapnya bagaikan orang yang mencintai seorang perempuan yang menjadi garwa (istrinya), dimana ingatan pikirnya selalu tertuju kepadanya. Pada sisi lain, ada sebuah komitmen atau pengorbanan (waktu, tenaga, biaya) untuk merawatnya dengan baik.
Keris ini juga dianggap baik dimiliki bagi mereka yang sudah berumah tangga, akan cocok bagi siapapun, setia mendampingi berjuang dari awal, dalam suka maupun duka. Yang diumpamakan mempunyai karakter sebagai estri , yang penuh cinta dan kasih sayang (ngademke). Seperti layaknya seorang wanita, cantik, anggun, luwes, penuh kasih sayang mampu meredam keangkeran, ego, emosi /kekerasan namun tetap kuat dan landhep.
Tilam Upih dalam terminologi Jawa juga berarti tikar yang terbuat dari anyaman upih (pelepah daun pinang) sebagai alas tidur. Yang secara tidak langsung tersirat pasemon, yang diistilahkan sebagai kondisi sedang tirakat/prihatin (masih tidur dengan alas apa adanya, belum dengan alas yang empuk). Para orang tua zaman dahulu biasanya secara turun temurun memberikan anaknya yang menikah salah satunya dengan keris dhapur Tilam Upih, artinya didoakan agar nantinya hidup rumah tangganya baik, mulya, berkecukupan atau sebuah bentuk simbolisasi harapan tentang hidup nyaman berkecukupan, meski saat ini semuanya harus dimulai dari bawah.
Filosofi Pamor Junjung Derajat
Pamor Junjung Derajat adalah salah satu bentuk motif pamor yang banyak dicari penggemar tosan aji. Motif gambaran pamornya menyerupai corak berupa garis yang berbentuk panah/segitiga/gunung yang mengarah ke atas.
Pada keris Bali dan Lombok pamor ini dinamakan pamor Gunung Siu/ Sunsung Gunung/Gunung Drajat yang dipercaya mendatangkan kehormatan dan kejayaan. Di Semenanjung Melayu pamor seperti ini dinamakan pucuk rebung/gambaran gunungan, suatu simbol peningkatan derajad dalam kehidupan seseorang, mengantarkan seseorang pada kekayaan dan kemuliaan. Pamor ini tidak hanya terkenal dalam dunia tosan aji, dalam dunia per-batu-an mulia (gems) juga memiliki kepercayaan yang sama akan tuahnya. Tidak mengherankan pamor ini termasuk pamor yang menjadi incaran para kolektor. Dan sesuai hukum ekonomi, kelangkaannya mempengaruhi nilai mahar atau mas kawinnya.
Secara harfiah “junjung” = mengangkat/menaikkan ; “derajat” = tingkatan/kemuliaan. Derajat disini memiliki dua makna, yakni dunia dan akhirat. Ketika seseorang diangkat derajadnya di dunia, maka dia menjadi orang yang diistimewakan oleh Tuhan. Sebut saja seperti selalu diberikan kemudahan dalam segala hal, dipercepat rezekinya dan berbagai keistimewaan dunia lainnya, seperti gambaran pamor junjung derajad yang berlapis-lapis dan selalu mengarah ke atas. Sementara itu, jika diangkat derajadnya di akhirat, dilayakkan dan dipantaskan untuk masuk ke surga dengan tingkatan yang paling tinggi.
Tangguh Blambangan
Sejak kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1527, Blambangan berdiri sendiri, namun dalam kurun waktu dua abad lebih (antara tahun 1546-1764) menjadi rebutan kerajaan di sekitarnya. Antara lain kerajaan Demak dan Mataram di Jawa Tengah, juga kerajaan di Bali (Gelgel, Buleleng dan kemudian Kerajaan Mengwi) bergantian menyerang Blambangan dalam kurun dua abad itu.
Selama 42 tahun (1655 sampai 1697) terjadi 4 kali pemberontakan, dan 4 kali perpindahan ibukota. Kedudukan istana di Kedawung dipindahkan ke Bayu (1655), kemudian ke Macanputih dan akhirnya ke Kutalateng. Selanjutnya perang yang berkepanjangan mengakibatkan istana pindah lagi ke Ulupampang, dan akhirnya ke Banyuwangi pada tahun 1774.
KAR814
Keris Blambangan Pamor Junjung Derajat
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 845 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Gonjo Iras Pamor Setro Banyu Keris Gonjo Iras Pamor Setro Banyu merupakan salah satu keris koleksi kami yang sudah cukup langka. Keris ini sangat unik, keunikannya terletak pada bagian gonjo yang menyatu dengan bilahnya, atau berasal/terbuat dari satu bahan yang tidak bersambung yang biasa disebut Gonjo Iras. Pada keris dengan gonjo iras, batas antara… selengkapnya
Rp 2.900.000Keris Sepuh Jalak Sumelang Gandring Mataram Kartasura Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sumelang Gandring Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Kartasura Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Aceh Kuno Handle / Gagang : Kemuning Bang Kuno Pendok : Blewah Surakarta Mamas… selengkapnya
Rp 950.000Pusaka Keris Sabuk Inten Kembang Kacang Bungkem Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sabuk Inten Bungkem Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram (Abad XVII) Panjang Bilah : 36 cm Warangka : Gayaman Yogyakarta (Kayu Timoho Pelet Kendit) Handle / Gagang : Yogyakarta (Kayu Kemuning) Pendok :… selengkapnya
TERMAHARKeris Nogososro Sabuk Inten Luk 11 Keris Nogososro Sabuk Inten Luk 11 adalah salah satu koleksi keris kamardikan yang sesuai pakem keris ini sebenarnya bernama Nogososro saja. Imbuhan Sabuk Inten di belakangnya adalah trend penyebutan nama keris Nogososro luk 11. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka berbeda. Nagasasra adalah nama salah… selengkapnya
Rp 2.300.000Keris Sabuk Inten Pusaka Legendaris Keris Sabuk Inten Pusaka Legendaris adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk 11. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Sabuk Inten. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Wos Wutah Meteorit Akhodiyat. Warangka memakai model Ladrang Kacir dari bahan kayu kemuning… selengkapnya
Rp 1.400.000Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Kamarogan Pamor Wengkon Keris Nogo Sapto Luk 7 Kinatah Kamarogan Pamor Wengkon adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini berdhapur Nogo Sapto atau Naga Sapta, merupakan dhapur keris luk 7 dengan ciri khas gandik yang memiliki ukiran naga. Biasanya keris Nogo Sapto dihias dengan kinatah berupa… selengkapnya
Rp 8.999.000Keris Maheso Lajer Pamor Dwi Warno Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Maheso Lajer / Kebo Lajer Pamor (motif lipatan besi) : Dwi Warno (Kulit Semangka & Pulo Tirto) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran (Abad XIII) Panjang Bilah : 32 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang :… selengkapnya
Rp 1.800.000Patrem Tilam Sari HB II Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif lipatan besi) : Segoro Muncar Nyutra Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram HB II (Hamengkubuwan Ke-2) Panjang Bilah: 22,3 cm (Patrem Original) Warangka : Gayaman Yogyakarta, Kayu Timoho Randan Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Mendak : Kuningan Kode:… selengkapnya
Rp 3.400.000Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Kamardikan Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogo Sosro Sabuk Inten Luk 11 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Panjang Bilah :36 cm Warangka : Gayaman Solo Kayu Jati Handle / Gagang : Kayu Jati Pendok : Bunton Solo Kuningan Mendak : Kuningan… selengkapnya
TERMAHAR







WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.