Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Jalak Ngore » Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung
click image to preview activate zoom

Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung

Rp 3.900.000
KodeKAR
Stok Habis
Kategori Dhapur Jalak Ngore, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Udan Mas, Tangguh Mataram Sultan Agung, TOSAN AJI 1
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Jalak Ngore
Pamor Udan Mas Tiban
Tangguh Mataram Sultan Agung
Abad / Tahun : XVI
Warangka : Gayaman Yogyakarta
Bahan Warangka : Kayu trembalo kuno
Pendok : Bunton kuningan kuno
Mendak : Widengan
Panjang Bilah :
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung

Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung

Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung merupakan salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini berdhapur Jalak Ngore, merupakan dhapur keris lurus dengan ricikan tikel alis, pejetan, sraweyan dan greneng. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Udan Mas Tiban. Sedangkan dari penilaian material bilah, garap dan rancang bangunnya, keris ini diperikan tangguh Mataram Sultan Agung. Tentu saja keris ini adalah keris sepuh dengan usianya yang sudah ratusan tahun. Dilengkapi dengan sandangan warangkanya model Gayaman Jogja dari kayu Trembalo kuno, sudah sangat serasi dan layak untuk menjadi ageman dan koleksi.

Filosofi Keris Jalak Ngore

Keris dapur jalak ngore secara umum merupakan simbolisasi pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup ( terkait dengan nafkah). Burung Jalak menurut pandangan orang jawa : Kukila Tumraping tiyang Jawi, mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candrapasemonanipun : pindha keblaking swiwi kukila, ingkang tansah ngawe ngawe ngupaya boga, kinarya anyekapi ing bab kabetahanipun. Dhumateng tuk sumberipun, asal usulipun, inggih punika wangsul dhateng susuhipum ambekta kabetahaning gesangipun.

Terjemahan secara bebas : Bagi Orang Jawa, burung merupakan symbol pelipur duka, memberikan rasa senang dihati, menghilangkan rasa kejengkelan hati, sedangkan gambaran sosoknya, dimana kepakan sayapnya melambai lambai sambil mengepakkan sayap bersuara dengan keras ( Ngore) merupakan usaha dalam mencari pangan( nafkah) untuk memenuhi kebutuhan. Burung yang telah mendapatkan pangan kemudian pulang kembali ke sarangnya ( Rumah dan Keluarganya).

Jalak merupakan burung peliharaan dalam masyarkat jawa yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap lingkungannya dan sesuatu ha lasing yang dijumpai (Wasoada). Dalam mencari makan, burung jalak mempunyai sifat saling menguntungkan (tidak merugikan orang lain). DI sisi lain, Jalak merupakan burung yang sangat setia terhadap pasangannya. Kata Ngore dapat berasal dari kata “Mudhar”, yang berarti mengurai. Ngore mempunyai makna aktif bergerak melepaskan dari kesulitan / keruwetan dari setiap permasalahan secara teliti dan bertahap. Hal ini Juga berorientasi pada ketekunan.

Tags: , , ,

Keris Jalak Ngore Era Kerajaan Mataram Sultan Agung

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 259 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us