Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
| Kode | K120 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Sempono, Keris, Keris Luk 9, Keris Sepuh, Pamor Pedaringan Kebak, Tangguh Bugis, TOSAN AJI 3 |
Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
Pusaka Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sempana Luk 9
- Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak (Pamor Nggajih Berlapis Lapis Akhodiyat)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Bugis Sepuh Kuno
- Panjang Bilah : 33,5 cm
- Pesi utuh masih panjang original
- Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno ( Motif Pelet Istimewa )
- Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno
- Pendok : Blewah Surakarta Mamas Kuno
- Mendak: Perunggu Kuno
- Garansi Keris Asli Sepuh Kuno
- Kode: K120

Sejarah dan Filosofi Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
Dhapur Sempono
Sempono atau Sempana berasal dari kata “supeno” , yang berarti impian, harapan, cita-cita atau visi. Arti keseluruhannya adalah orang yang memiliki visi atau cara pandang yang baik dalam hidupnya, atau orang yang memperoleh petunjuk pada jalan kebaikan.
Filosofi sebenarnya yang bisa di ambil dari dhapur keris sempono adalah bahwa dalam kehidupannya manusia tentu memiliki banyak kelemahan. Setiap waktu kita tidak pernah lepas dari yang namanya kesalahan dan masih harus banyak belajar. Oleh karena itu sudah selayaknya kita dituntut untuk terus berupaya berbuat yang lebih baik, intropeksi diri dan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup melalui perbaikan kualitas diri. Bukankah kita, manusia ini telah diciptakan Tuhan YME sebagai makhluk yang sempurna?
Luk 9
Jika kita mencermati jumlah luk pada keris dari beberapa tangguh, akan kita dapati bahwa kebanyakan keris dari beberapa tangguh hanya dibabar dengan jumlah maksimal sebanyak 9 (sembilan). Hal ini umumnya bisa kita ketemui pada keris dari tangguh Madya Kuno dan Sepuh Tengahan seperti tangguh Kediri, Segaluh, Pajajaran, Tuban, Pengging dan Blambangan.
Keris-keris tua itu jarang sekali ditemui berlekuk lebih dari sembilan dan biasanya juga tanpa sogokan. Jika pada tangguh tua itu ditemui memiliki luk lebih dari 9, maka umumnya adalah keris yang disebut keris yasan pada era yang lebih muda (pasca Majapahit dan terutama era Mataram). Permasalahan jumlah luk 9, memang tidak banyak diperhatikan pecinta keris, terkesan sederhana, sepele dan sering diabaikan. Akan tetapi jika dikaji secara lebih mendalam, tentu ada makna lebih dalam pembuatan keris dengan jumlah luk maksimal 9 (sembilan).
Angka 9 dalam masyarakat Jawa Kuno
Borobudur, candi terbesar yang didirikan oleh dinasti Syailendra yang menganut ajaran Budha Gautama, sesungguhnya memiliki 9 tingkatan pada tataran “Manusia dan Bumi”, sedangkan tingkatan terakhir yang ke 10 adalah merupakan tingkatan puncak seseorang untuk menjadi Budha dan juga melambangkan Nirwana dimana Budha bersemayam.
Pendapat lain menyatakan bahwa dalam pandangan masyarakat Jawa Kuno, angka 9 (sembilan) yang dijabarkan kembali dalam olah kebathinan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono IX dinyatakan bahwa babakan howo songo adalah kunci pengaturan dan pengendalian menuju kesempurnaan hidup. Jika lubang 9 (seperti mata, hidung, telinga, mulut, dsb) dapat dikendalikan, maka manusia akan menemukan keselamatan hidup di dunia dan akherat.
Dalam primbon, angka 9 (sembilan) melambangkan Mars, dipandangan sebagai angka puncak, dengan makna khusus bahkan dianggap paling suci. Bila dikalikan angka berapapun, penjumlahan angka tersebut kembali sebagai angka sembilan. (contoh 3×9=27;2+7=9, dst).
Jika menilik pada jumlah angka dasar yang ada 0-9, maka angka 9 (sembilan) memiliki nilai yang paling tinggi. Tak heran bila angka tersebut sering disebut sebagai simbol kesempurnaan sekaligus dimaknai dengan kerahasiaan. 9 (sembilan) adalah batas kemampuan dan penalaran pikiran manusia, sebab setelah sembilan akan kembali 0 (kosong), lalu mulai lagi dengan hitungan awal pertama atau satu (1). Dengan semikian keris yang memiliki luk berjumlah 9 (sembilan) adalah merupakan pengejawantahan dari sebuah kesempurnaan hidup (kasampurnaning urip) bagi masyarakat Jawa jaman dahulu.
Pamor Pedaringan Kebak
Dahulu, orang jawa pada umumnya menyimpan beras dalam sebuah peti besar terbuat dari kayu yang disebut pendaringan. Ditinjau dari sudut arti namanya pun ada kaitannya. Wos Wutah artinya beras tumpah, sedangkan Pedaringan Kebak berarti peti beras yang penuh oleh beras. Dari segi bentuk gambaran pamornya, motif pamor pedaringan kebak mirip dengan pamor wos wutah namun bedanya tampak lebih kompleks dibandingkan bentuk gambaran pamor wos wutah, menempati seluruh permukaan bilah, menyatu atau tidak terpisah mengelompok menjadi beberapa bagian. Tuahnya dipercaya lebih kuat dibandingkan pamor wos wutah, segala upaya atau jerih payah dari apa yang telah dikerjakan menjadi suatu hasil panenan yang menumpuk dan rejeki mengalir deras memenuhi lumbung-lumbung yang ada.
Tags: arti keris sempana, cara merawat keris sempono bungkem, ciri ciri keris sempono bungkem, jual keris bugis, jual keris sempono, jual keris sempono luk 9, jual pusaka keris sempana, keris kyai sempono, keris pamor bungkem, keris sempono cinarito, Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
Keris Sempono Tangguh Bugis Sepuh Kuno
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 2.489 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Pamor Ron Genduru Sinebit Winengku “Keris Ikun Dueni Doyo Nanging Tang Terbih Woso” Artinya, keris memiliki daya namun tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah takdir yang telah digariskan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dari pemula mengenai motivasi dalam memiliki keris dan bagaimana cara merawatnya. Penjelasan mengenai fenomena dan konsep dalam… selengkapnya
Rp 15.500.000Keris Nogo Topo Kinatah Emas Sepuh Keris Nogo Topo Kinatah Emas Sepuh merupakan keris pusaka koleksi kami yang kesekian kalinya. Keris ini tentu saja sangat populer dan fenomenal di kalangan perkerisan Nusantara. Dhapur Nogo Topo merupakan dhapur keris yang banyak dicari dan diburu para kolektor keris. Selain bentuknya yang indah juga nilai historisnya yang tinggi…. selengkapnya
Rp 17.700.000Kudi Sabit Bendo Kabudhan Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kudi / Arit / Sabit Bendo Pamor (motif lipatan besi) : Serat Banyu Mili Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kabudhan Purwacarita Era Candi Borobudur Panjang Bilah : 21 cm Warangka : Kayu Jati Handle / Gagang : Kayu Jati Kode: PK061 INFO SELENGKAPNYA Tentang… selengkapnya
Rp 900.000Keris Pamor Dwi Warno Singkir Toya Mambeg Keris Pamor Dwi Warno Singkir Toya Mambeg merupakan keris yang cukup langka dan unik. Kelangkaan dan keunikan keris ini ada pada pamornya yang sekaligus ada dua pamor yaitu Singkir dan Toya Mambeg. Keris dengan dua pamor dominan seperti ini sudah sangat jarang ditemui. Apalagi untuk keris-keris yang sudah… selengkapnya
Rp 4.500.000Keris Pamor Tunggul Wulung Sepuh Kyai Brojol Tuban Empu Suratman Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka & Tunggul Wulung (pamor putih ndeling) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Empu Suratman Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kayu… selengkapnya
Rp 2.888.000Jual Keris Jalak Sangu Tumpeng JST Mataram Sultan Agung Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kayu Timoho Pendok : Blewah… selengkapnya
TERMAHARKeris Dhapur Langka Jalak Sumelang Gandring Tangguh Mataram Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sumelang Gandring Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 17 Masehi Panjang Bilah : 30,7 cm Warangka : Sandhang Walikat Kayu Cendana Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Mendak… selengkapnya
Rp 3.111.000Keris Parungsari Pamor Pedaringan Kebak Keris Parungsari Pamor Pedaringan Kebak Tangguh Mataram Sultan Agung adalah pusaka yang menyimpan kekayaan filosofi dan keindahan seni tempa logam dari masa kejayaan Mataram. Dengan bilah berluk tiga belas yang ramping dan dihiasi pamor Pedaringan Kebak yang melambangkan kemakmuran, keris ini menghadirkan pesan tentang keikhlasan, keteguhan hati, dan kelimpahan rezeki…. selengkapnya
Rp 2.555.000Keris Parungsari Pamor Meteorit Mataram Senopaten Keris Parungsari Pamor Meteorit Mataram Senopaten merupakan salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk 13. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Parungsari. Untuk pamor yang tergurat di bilahnya adalah pamor Wos Wutah Akhodiyat Meteorit . Warangka memakai model Ladrang Surakarta dari… selengkapnya
Rp 5.000.000




WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.