Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Nagasasra Kinatah Emas Kamarogan
- Keris Nogo Topo Damar Murup Kinatah Emas Pamor Kel
- Keris Pandawa Luk 5 Mataram Amangkurat Sepuh
- Keris Pasopati Tangguh Mangkubumen
- Tempat Cemilan Persegi Kayu Jati
- Keris Sengkelat Kinatah Emas
- Pusaka Keris Tilam Upih Pamor Uler Lulut
- Keris Gajah Mada Kontemporer Kinatah Kamarogan
Keris Tangguh Majapahit Pamor Dom Kecer
Rp 2.100.000| Kode | KAR617 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Tilam Upih, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Dom Kecer, Tangguh Majapahit, TOSAN AJI 1 |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Tilam Upih |
| Pamor | : Dom Kecer |
| Tangguh | : Majapahit |
| Abad / Tahun | : XIV |
| Warangka | : Ladrang |
| Bahan Warangka | : Kayu trembalo kuno |
| Pendok | : Blewah bahan kuningan mamas kuno |
| Mendak | : Rujakwuni bahan kuningan |
| Panjang Bilah | : 32,5 cm |
Keris Tangguh Majapahit Pamor Dom Kecer
Keris Tangguh Majapahit Pamor Dom Kecer
Keris Tangguh Majapahit Pamor Dom Kecer merupakan keris yang sangat sepuh. Keris ini diperkirakan dibuat pada era Majapahit abad ke-14 Masehi. Memiliki pasikutan bilah yang ramping dengan material dan tempaan yang matang. Dhapur keris ini adalah Tilam Upih dengan ciri khas ricikan tikel alis, pejetan dan gandhik polos. Ricikan lainnya tidak ada. Di daerah lain ada yang menyebutnya Tilam Petak atau Tilam Putih. Di keraton Yogyakarta paling sedikit ada tiga keris pusaka yang ber-dhapur Tilam Upih, yaitu KK Pulanggeni, KK Sirap, dan KK Sri Sadono.
Sejarah Keris Tilam Upih
Pada tahun Jawa 261 (328 Masehi), Empu Bromogedali membabar Keris ber-dhapur Tilam Upih dan Balebang, sang Empu diperintah oleh Raja Budawake yaitu Sang Brahma yang menjelma di Negeri Sawanda kemudian nama Sawanda diubah menjadi Negeri Medang Kamulan.Ricikan KerisDhapur Tilam Upih Keris ini berbentuk lurus,memakai pejetan, gandik polos, memakai tikel alis, ganja polos, tidak pakai greneng.
Dapur Tilam Upih, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur, diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.
Para Orang Tua jaman dulu memberikan Keris Dhapur Tilam Upih secara turun temurun kepada anaknya yang menikah, artinya orang tua mendoakan anaknya agar hidup rumah tangganya baik, mulia dan berkecukupan.
Keris Tilam Upih juga merupakan simbol harapan akan hidup yang berkecukupan.Keris Tilam Upih juga disebut Ibu dari semua Keris (The Mother of Kris). Menurut kisah dahulu kala Sunan Kalijaga pernah menyarankan kepada pengikut – pengikutnya bahwa keris yang pertama harus dimiliki adalah Keris Tilam Upih.
Keris Tangguh Majapahit
Keris dengan dhapur Tilam Upih ini diperkirakan tangguh Majapahit. Tangguh secara harafiah berarti perkiraan. Dalam dunia pekerisan di Pulau Jawa tangguh meliputi perkiraan mengenai zaman pembuatan atau gaya pembuatan. Jadi jika seorang mengatakan bahwa sebilah keris tangguh Majapahit, itu berarti bahwa keris itu diperkiraan buatan zaman Kerajaan Majapahit.
Definisi lain tangguh adalah perkiraan gaya kedaerahan atau zaman dibuatnya sebilah keris atau tombak yang dijabarkan dari pasikutannya, pengamatan jenis besinya, pamor dan bajanya.Yang dimaksud pasikutan adalah kesan selintas atas gaya garapan sebuah keris. Misalnya, keris tangguh Majapahit dapat diartikan; (1) dibuat dengan gaya (model) Majapahit, (2) dibuat oleh empu dari Majapahit.
Penyebutan nama tangguh keris terkadang kabur, karena dalam budaya keris juga dikenal adanya kebiasaan mutrani atau pembuatan duplikat. Khusus untuk keris-keris putran (duplikat), penyebutan nama tangguh menjadi kacau,maka khusus untuk keris-keris yang demikian lalu disebut yasan, artinya buatan. Misalnya keris A merupakan duplikat keris B. Keris A buatan Surakarta,sedangkan keris B tangguh Tuban, maka keris A disebut tangguh Tuban yasan Surakarta.
Membahas soal tangguh keris, salah satu yang paling banyak dicari oleh kolektor keris adalah tangguh Majapahit. Membahas soal tangguh Majapahit memang tidak ada habisnya. Majapahit memiliki nilai lebih di dunia perkerisan. Mulai dari kualitas, historis, popularitas dan legenda yang sudah menjadi pusat perhatian didalam dunia perkerisan dan kebudayaan. Salah satu alasannya adalah karena Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaan Majapahit terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila) Sulawesi, Papua, dan lainnya.
“Daripada memiliki banyak keris/tombak, lebih baik hanya memiliki sebilah keris/tombak Majapahit”
Itulah pepatah guyonan di kalangan kolektor perkerisan yang tentu saja terlalu menghiperbolakan atau memberi bobot berlebihan pada keris tangguh Majapahit. Namun dalam kalimat bernada bercanda itu, ada makna lain yang mengandung kebenaran. Perpaduan antara sisi garap dan ‘isi’ dianggap sebagian kalangan menyatu dalam komposisi yang pas. Material logam dan tempa lipat keris Majapahit dianggap lebih baik, begitu pula dengan angsar keris Majapahit dipercaya penggemar esoteri di atas rata-rata tangguh lainnya. Tidaklah mengherankan jika tangguh Majapahit adalah salah satu tangguh yang mempunyai penggemar fanatiknya tersendiri.
Untuk warangka masih memakai warangka asli bawaannya. Model ladrang dengan bahan kayu trembalo kuno dan apa adanya.
KAR617
Keris Tangguh Majapahit Pamor Dom Kecer
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 997 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Pusaka Keris Nogo Sapto Asli Luk 7 Kinatah Dhapur Keris (penyebutan bentuk keris) : Nogo Sapto Luk 7 Pamor Keris (motif lipatan besi tempa) : Keleng Berserat (Kinatah Kuningan Disepuh Emas) Tangguh (perkiraan masa pembuatan): Kamardikan Alusan Panjang Bilah : 37 cm Warangka (sarung keris) : Ladrang Solo Kayu Jati Handel keris : Kayu Jati… selengkapnya
Rp 1.580.000Keris Gumbeng Pamor Banyu Mili Pajajaran Sepuh Keris Gumbeng Pamor Banyu Mili Pajajaran Sepuh – Gumbeng adalah salah satu dapur Keris yang sangat sederhana. Memiliki ricikan seperti Kebo Lajer, tetapi bilahnya lebih lebar. Gandik panjang dan umumnya berasal dari tangguh sepuh seperti era Pajajaran atau Tuban. Istilah Gumbeng, selain untuk menyebut dapur Keris, juga merupakan… selengkapnya
TERMAHARTombak Pusaka Pleret HB Sepuh Dhapur / Jenis Bentuk Tombak : Pleret Tangguh / Masa Pembuatan : HB Sepuh Pamor / Motif lipatan besi : Kulit Semangka Kebak tidak putus dari atas sampai bawah Panjang Bilah Tajam : 22,5 cm Panjang Pesi : 14,8 cm Warangka : Kayu Kuno Bawaan Bilah diplitur ulang Landeyan :… selengkapnya
TERMAHARKeris Brojol Full Pamor Putih Kulit Semangka Rojo Gundolo Pajajaran Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Agal Full Pamor Putih (Pamor Tiban; Rojo Gundolo, Telaga Membleng) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Iras Kuno Handle… selengkapnya
Rp 1.555.000Pusaka Keris Pamor Melati Sinebar Pajajaran Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Melati Sinebar (besi padat lumer istimewa) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Abad Ke 14 Masehi Panjang Bilah : 36 cm Warangka : Gayaman SUrakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang kuno… selengkapnya
Rp 2.500.000Keris Nogo Siluman Kinatah Emas Pamor Banyu Tetes Mataram Senopaten Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Naga Siluman Luk 5 Pamor (motif lipatan besi) : Banyu Tetes Ceprit-Ceprit (kinatah emas 5 wedono) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Senopaten Abad 14 Masehi Panjang Bilah : 38,3 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Nginden Kuno… selengkapnya
Rp 15.555.000Keris Tumenggung Pamor Rambut Pinutung Tangguh Blambangan Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tumenggung Pamor (motif lipatan besi) : Rambut Pinutung Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Blambangan Era Majapahit Panjang Bilah :32,5 cm Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras Kayu Sono Keling Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : – Mendak :… selengkapnya
TERMAHAR








WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.