Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Kyai Jangkung Bungkem Pamor Segoro Muncar
- Jagrak Keris Model Tugu Isi 1
- Asbak Rokok Model Gentong Kayu Jati
- Keris Carita Keprabon Guling Mataram
- Keris Kuno Sengkelat Majapahit Pamor Pedaringan Ke
- Keris Singa Pandawa Luk 5 Madura Sepuh
- Keris Kontemporer Panji Pengawak Wojo Kamardikan A
- Dhapur Keris Jamang Murub
Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung
| Kode | K213 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Buto Ijo, Keris, Keris Luk 9, Keris Sepuh, Pamor Telaga Membleng, Pamor Wengkon, Tangguh Mataram, TOSAN AJI 3 |
Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung
Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung Langka Sepuh Kuno
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Buto Ijo
- Pamor (motif lipatan besi) : Wengkon Slaga Giri (Dibagian pejetan/blumbangan terdapat pamor tiban telaga membleng)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung (Abad XVI)
- Panjang Bilah : 34 cm (Pesi Utuh Masih Panjang Original)
- Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras Kayu Trembalo Kuno
- Handle / Gagang : Surakarta Kayu Kemuning Bang Kuno
- Pendok : Blewah Motif Pangeran Bahan Kuningan
- Mendak: Parijata Bahan Perunggu
- Kode: K213
Dialih rawatkan (dimaharkan) Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Keris Buto Ijo banyak dicari oleh mereka yang ingin segera memperoleh derajad pangkat kedudukan, melanggengkan kekuasaan juga menjaga harta benda sang pemilik.
Filosofi Nilai Luhur Dari Sebilah Keris Buto Ijo
BUTO IJO, adalah salah satu dhapur keris luk sembilan yang tergolong langka. Ukuran panjang bilah ini sedang, sebagian besar memakai ada-ada, sehingga permukaan bilahnya nggigir sapi. Dhapur buto ijo memakai pejetan, sogokan rangkap, sraweyan serta eri pandan. Gandik-nya polos, tanpa ricikan lainnya. Pada zaman dahulu keris berdhapur buto ijo banyak dimiliki oleh kalangan prajurit (banteng wareng) keraton.
FILOSOFI, Buto dalam bahasa Jawa berarti raksasa dan Ijo adalah hijau. Raksasa dalam pewayangan sering disebut buto atau denawa. Para raksasa termasuk golongan Asura. Sebutan Asura artinya bukan dewa. A– artinya bukan, sura artinya dewa. Jika melihat gambarannya, maka ciri-ciri golongan raksasa itu sangat jelas. Tentu ciri yang paling nampak bahwa raksasa itu buruk rupa. Sedangkan ciri-ciri yang lain adalah raut muka serba menakutkan, hidungnya besar seperti lengkung tepi perahu (canthiking baita), mata bulat besar, mulut lebar, gigi besar, punya taring panjang, rambut kumpul (gimbal), bulu rambut tangan dan kaki panjang lebat (dhiwut), simbar teba, dan ciri yang tidak bisa diraba tetapi pasti bahwa raksasa itu jahat.
Buto Ijo hadir dalam tokoh pewayangan maupun folkfore (cerita rakyat), serat-serat atau manuskrip mencatat wayang raksasa (denawa) mulai dibuat pada jaman Mataram. Pada masa pemerintahan Mas Jolang atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Seda Krapyak (1601-1613), selain membuat wayang dagelan (semar, cantrik dll), Sang Prabu juga mencipta wayang denawa murgan, mempunyai sebuah gigi taring yang keluar dari bibir bawah, dimana bagian depan taring itu hampir merapat dengan hidung, memakai keris dan kain berdodot, dengan kedua tangan dapat digerakkan atau lebih dikenal dengan buto cakil. Pembuatan wayang tersebut mempunyai sengkalan: ‘tangan yaksa satataning janma‘ (1605 M). Sultan Agung Anyakrakusumo yang merupakan ahli filsafat dan ahli kesenian menciptakan pula wayang denawa memakai taji dan rambut terurai, atau buto rambut geni dengan sengkalan: ‘jalu buta tinata ing ratu‘ (1631 M). Kemudian Amangkurat I tak ketinggalan pula menciptakan wayang buto alasan atau buto ijo, laki-laki memegang badama (parang) dan hanya memakai cawat dengan diberi sengkalan: ‘wayang buta ing wana tunggal‘ (1634 M). Tradisi itu masih dilanjutkan juga di jaman Kartasura, dimana pada zaman itu diciptakan wayang buta Gundul berleher pendek berhidung seperti buah terong, atau lebih dikenal buto endog atau buto terong bermata satu dengan sengkalan: ‘marga sirna wayanging raja‘ (1682 M).
Seringkali Buto Ijo digambarkan sebagai sosok berupa raksasa tinggi besar berwarna hijau dengan rambut keriting gimbal awut-awut, laki-laki, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung. Hidup dalam ganasnya hutan belantara membentuk dan membesarkannya sebagai seorang prajurit pilih tanding, yang selalu berada di ujung garis pertempuran. Dia adalah prajurit sejati, pantang mundur dari laga, dan melaksanakan segala perintah dari Rajanya dengan sebaik baiknya, walaupun nyawa taruhannya. Di lain sisi, Buto Ijo juga menggambarkan tentang keserakahan yang ada dalam diri manusia. Keserakahan seringkali dimaknai sebagai sifat yang ingin memiliki segala sesuatu yang ada di dunia, tidak peduli milik siapapun, segala sesuatu yang diinginkannya harus tunduk dan menjadi miliknya. Buto Ijo adalah gambaran jahat bagi orang Jawa, manifestasi kekuatan yang tak terhingga, menindas sewenang-wenang hingga kita terinjak-injak. Buto Ijo adalah imperialisme (penjajahan) asing yang mengobrak-abrik tatanan rumah kita, menjajah mentah-mentah kita, menghisap sumber daya alam kita, tanpa menyisakan barang secuilpun untuk kita, selain remah-remah tak berharga yang dijadikan makanan kita. Buto Ijo adalah musuh bersama yang harus diperangi dan dikalahkan.
Di kalangan pemburu isoteri, keris Buto Ijo justru menjadi piyandel lain. Buto Ijo dianggap ‘satpam gaib‘ yang setia menunggui harta benda dan menjaga bisnis tuannya. Menurut para pakar kebatinan, harta yang dijaga Buto Ijo akan aman dari apa pun, bahkan termasuk ulah makhluk gaib lain. Tetapi yang sebenarnya adalah harta benda, kekuasaan dan hal-hal keduniawian lainnya semuanya adalah titipan Yang Maha Kuasa, yang bisa diberikan dan diambil sewaktu-waktu.
Tags: jual keris buto ijo, Jual Keris Kuno, jual keris langka, Jual Keris Luk 9, Jual Keris Mataram Sultan Agung, jual keris pamor wengkon, Jual Keris Sepuh, keris buto ijo, keris buto ijo asli, Keris Buto Ijo Kuno, Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung, Keris Buto Ijo Sepuh, keris luk 9, keris pamor wengkon, tuah keris ngamper buto
Keris Buto Ijo Pamor Wengkon Mataram Sultan Agung
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 2.591 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Sengkelat Mataram Pamor Kulit Semangka Meteorit Bilah Besar Tebal Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Meteorit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad ke 17 Masehi Panjang Bilah : 37,5 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Gandar Iras Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning… selengkapnya
Rp 6.555.000Keris Sengkelat Pamor Keleng Keris ini bernama Keris Sengkelat Pamor Keleng yang asli sepuh, berikut penjabaran spesifikasinya : Dhapur Keris : Sengkelat Pamor Keris : Keleng Tangguh Keris : Mataram Senopaten Panjang Bilah : 35,7 cm Kode Produk : KAR594 Filosofi Keris Dengan Dhapur Sengkelat Keris yang satu ini berdhapur Sengkelat dengan jumlah luk 13…. selengkapnya
Rp 2.999.000Keris Sabuk Inten Panji Wilis Kinatah Emas 3 Wedono Mataram Senopaten Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sabuk Inten Luk 11 Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Akhodiyat Meteorit (Kinatah Emas Kuno 3 Wedono Eks Gajah Singa) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Senopaten Abad XV Panjang Bilah : 35 cm Warangka :… selengkapnya
Rp 17.110.000Dimaharkan Pusaka Keris Brojol Warangka Ladrang Iras Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (dibagian sor soran ada pamor bentuk gunung) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kemuning… selengkapnya
TERMAHARPusaka Tombak Trisula Mangkunegaran Kelengan Dhapur Keris : Trisula Pamor (motif lipatan besi) : Keleng Hurap Kerlap Kerlip Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mangkunegaran Panjang Bilah : 40 cm Panjang Peksi: 14,5 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Kayu Cendana Jawa Landeyan : Kayu Jati Ukir ( Ukiran Istimewa ) Kode: PK123 INFO… selengkapnya
TERMAHARMASTERPIECE Keris Tumenggung Pamor Ron Genduru MASTERPIECE keris Tumenggung Pamor Ron Genduru – Tumenggung merupakan keris pusaka yang dibuat sejak zaman dulu. Walaupun keris ini dibuat sudah lama akan tetapi keberadaan dari keris pusaka tumenggung ini masih diburu atau dicari sampai sekarang. Keris tumenggung ini memiliki bentuk yang sangat indah dan ditambah dengan pamornya yaitu… selengkapnya
Rp 25.000.000Pusaka Keris Nogo Sosro Kinatah Emas Asli Sepuh Kuno SALAH SATU KOLEKSI PRIBADI KAMI. KERIS NAGA SASRA KINATAH EMAS ASLI SEPUH KUNO TANGGUH ERA MATARAM SULTAN AGUNG. DENGAN SANDANGAN YG MEWAH DAN ELEGANT, WARANGKA DAN HULU DARI KAYU CENDANA WANGI DG GAYA MODEL LADRANG SURAKARTANAN. KHUSUS UNTUK KERIS PUSAKA YG SATU INI MEMANG TIDAK KAMI… selengkapnya
TERMAHARPusaka Keris Mahesa Lajer Pamor Batu Lapak Tangguh Pajajaran Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Mahesa Lajer Pamor (motif lipatan besi) : Batu Lapak Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran (Abad XII) Panjang Bilah : 36 cm Warangka : Gayaman Yogyakarta (Kayu Timoho Kuno) Handle / Gagang : Yogyakarta (Kayu Kemuning Bang Kuno) Pendok… selengkapnya
Rp 1.550.000Sengkelat Mataram Sultan Agung Sengkelat Mataram Sultan Agung – Keris Kyai Sengkelat dibuat oleh Empu Supo Madrangi alias Raden Joko Supo. Raden Joko Supo mewarisi kemampuan ayahnya yang dikenal sebagai empu hebat dari kerajaan Majapahit yang hidup di sekitar abad ke 15. Sebelumnya Ia beragama Hindu dan setelah bertemu serta berdialog dengan Sunan Kalijaga, kemudian… selengkapnya
Rp 3.300.000















WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.