Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Carubuk Luk 7 Mataram Amangkurat Sepuh
- Jual Mendak Keris Silih Asih Kendit Solo
- Keris Sapukala Pusaka Bugis Kuno
- Keris Naga Siluman Luk 9 Ngemut Emas Original Asli
- Keris Patrem Asli Dhapur Brojol Pamor Rojo Gundolo
- Vas Bunga Morif Cukit Kayu Jati
- Dhapur Keris Lar Ngatap
- Toples Kayu Jati Motif Buah Salak
Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS
| Kode | K124 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Jalak Sangu Tumpeng, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Ngulit Semangka, Tangguh Mataram, TOSAN AJI 3 |
Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS
Pusaka Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS ( Tangguh, Sepuh, Utuh )
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng
- Pamor (motif lipatan besi) : Ngulit Semangka (pamor gonjo maskumambang)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Senopati Abad Ke 16
- Panjang Bilah : 32,2 cm
- Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan
- Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Gandar Iras Tidak Sambungan Original Bawaan Bilah
- Handle / Gagang : Kayu Kemuning Kuno Bawaan Bilah
- Pendok : Blewah Kuningan Kuno
- Mendak: Kuningan
- Garansi 100 % asli sepuh kuno
- Barang sama persis seperti foto
Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.

Filosofi Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS
Filosofi Dhapur Keris Jalak Sangu Tumpeng
Jalak Sangu Tumpeng adalah salah satu bentuk dhapur keris lurus, ukurannya sedang. Gandik-nya polos, memakai pejetan, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan tingil. Ricikan lainnya tidak ada. Diantara para pecinta keris banyak yang beranggapan bahwa keris ber-dhapur Jalak Sangu Tumpeng ini umumnya mempunyai tuah yangmembuat pemiliknya mudah mencari rezeki. Itulah sebabnya, keris ini biasanya dimiliki oleh para pedagang, pengusaha, atau pegawai bank, dan profesi sejenisnya.
Beberapa catatan dari keraton menyebutkan bahwa KKA Kopek adalah salah satu keris pusaka Keraton Yogyakarta yang oleh kalangan keraton dan masyarakat Yogyakarta dianggap sebagai pusaka andalan raja. Keris itu berdhapur Jalak Sangu Tumpeng (Burung Jalak yang membawa bekal tumpeng), sor-sorannya berlapis emas seperti Panji Wilis sebagai penanda pusaka keraton. Lalu mengapa kemudian pusaka ini menjadi pusaka andalan raja? dari legenda terungkap bahwa pusaka ini menyimpan misteri kehidupan, yaitu bahwa manusia dalam hidupnya perlu sangu (membawa bekal) tumpeng. Tumpeng kehidupan bisa berarti fisik makanan namun dapat pula berarti yang bersifat rohani.
Filosofi, Memaknai Tumpeng – suatu perayaan yang dianggap suci tentu memerlukan simbol-simbol sakral yang dapat mewakili makna dari apa yang tengah dirayakan.
Hubungan Manusia dengan Agama dan Ketuhanan
Falsafah tumpeng berkait erat dengan kondisi geografis Indonesia, terutama pulau Jawa, yang dipenuhi jajaran gunung berapi. Bagi orang-orang zaman dahulu gunung adalah abstraksi dari sesuatu yang jauh lebih tinggi dan melampaui kuasa manusia. Bentuk tumpeng yang berupa kerucut dan mempunyai satu titik pusat pada puncaknya bermakna menempatkan Tuhan pada posisi puncak yang menguasai alam. Bentuk kerucut gunungan ini juga melambangkan sifat awal dan akhir, simbolisasi dari sifat alam dan manusia yang berawal dari Tuhan dan akan kembali lagi (berakhir) pada Tuhan.
Hubungan Manusia dengan Alam
Kehidupan orang Jawa sangat lekat dengan alam. Mereka sadar bahwa hidup mereka bergantung dari alam. Banyak pelajaran yang menjadi pedoman hidup sehari-hari yang mereka ambil dari alam. Penempatan dan pemilihan lauk pauk dalam tumpeng juga didasari akan pengetahuan dan hubungan mereka dengan alam.
Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut ditempatkan di tengah-tengah dan bermacam-macam lauk pauk disusun di sekeliling kerucut tersebut. Penempatan nasi dan lauk pauk seperti ini disimbolkan sebagai gunung dan tanah yang subur di sekelilingnya. Tanah di sekeliling gunung dipenuhi dengan berbagai macam lauk pauk yang menandakan lauk pauk itu semuanya berasal dari alam, hasil tanah. Tanah menjadi simbol kesejahteraan yang hakiki.
Selain penempatannya, pemilihan lauk juga didasari oleh kebijaksanaan yang didapat dari belajar dari alam. Tumpeng merupakan simbol ekosistem kehidupan. Kerucut nasi yang menjulang tinggi melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Pencipta alam beserta isinya, sedangkan aneka lauk pauk dan sayuran merupakan simbol dari isi alam ini. Oleh karena itu setiap kali tumpeng hadir dalam sebuah acara, kita akan diingatkan kembali akan hubungan kita dengan alam dan pelajaran hidup yang kita peroleh dari alam.
Hubungannya dengan Sosial Kemasyarakatan
Puncak sebuah upacara dimana terdapat tumpeng didalamnya ditandai dengan pemotongan bagian teratas atau terlancip kerucut nasi tumpeng tersebut. Pemotongan ini biasanya dilakukan oleh orang yang paling dituakan atau dihormati di komunitas dimana upacara itu dilaksanakan. Ini menyiratkan bahwa masyarakat Jawa adalah masyarakat yang masih memegang teguh nilai nilai kekeluargaan dan memandang orang tua sebagai figur yang sangat dihormati.
Hal ini tercermin dalam ungkapan Jawa mikul dhuwur mendhem jero yang mengandung nasihat kepada anak untuk memperlakukan orang tuanya secara baik. Anak di sini bisa diartikan sebagai anak keturunan, generasi muda atau bawahan, sedangkan orang tua bisa diartikan orang tua dalam hubungan darah, orang yang usianya lebih tua, para pendahulu yang pernah berjasa, para pemimpin atau atasan. Mikul dhuwur (memikul tinggi) memiliki arti menghormati setinggi-tingginya dan mendhem jero (menanam dalam-dalam) artinya menghargai sebaik-baiknya atau penghargaan yang mendalam terhadap seseorang.
Ada sesanti jawi yang juga berhubungan dengan pemaknaan Tumpengan yang tidak asing bagi kita yaitu: “Mangan ora mangan waton kumpul (makan tidak makan yang penting kumpul).” Hal ini tidak berarti meski serba kekurangan yang penting tetap berkumpul dengan sanak saudara. Pengertian sesanti tersebut yang seharusnya adalah mengutamakan semangat kebersamaan dan kerukunan dalam rumah tangga, perlindungan orang tua terhadap anak-anaknya, dan kecintaan kepada keluarga. Dimana pun orang berada, meski harus merantau, haruslah tetap mengingat kepada keluarganya dan menjaga tali silaturahmi dengan sanak saudaranya.
Filosofi Pamor Kulit Semangka atau Ngulit Semangka
Disebut pamor ngulit semangka, karena pamor yang dibuat oleh sang Empu mirip sekali dengan corak pada kulit buah semangka. Dalam filosofi budaya Jawa, Keris dengan Pamor Ngulit Semangka ini dipercaya mempunyai tuah yakni mendatangkan rejeki yang berlimpah, membuat pemilik Keris dengan Pamor Ngulit Semangka ini menjadi orang yang lebih percaya diri (optimis), bijaksana dalam memutuskan suatu permasalahan (dinamis), dan pandai dalam pergaulan untuk menyesuaikan dengan segala keadaan (flexible).
Tags: jalak sangu tumpeng griyo kulo, jual keris jalak sangu tumpeng, Jual Keris Kuno, jual keris mataram senopaten, jual keris mataram senopati, keris jalak budo, keris jalak ngoceh, keris jalak nyucup madu, keris jalak pasopati, Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS, keris jalak sangu tumpeng pamor udan mas, keris jalak sumelang gandring, keris jalak tilam sari
Keris Jalak Sangu Tumpeng Mataram Senopati TUS
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 2.686 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Putut Panji Semedi Tuban Kuno Keris Putut Panji Semedi Tuban Kuno – Keris yang satu ini berdhapur Putut Panji Semedi dengan pamornya beras wutah yang memenuhi bilah. Tangguh atau era masa pembuatan keris ini diperkirakan dari era Tuban kuno. Keris dengan dhapur Putu Panji Semedi tergolong sangat langka dan jarang dijumpai. Biasanya kalaupun ada… selengkapnya
Rp 3.555.000Keris Singo Barong Kinatah Emas Keris Singo Barong Kinatah Emas adalah salah satu keris koleksi kami yang berusia ratusan tahun. Keris ini sangat sepuh dan tergolong kuno. Jika dilihat dari pasikutan dan material besinya, keris ini bisa diperkirakan dibuat pada era Kerajaan Mataram Senopaten. Keris-keris di era Mataram Senopaten memiliki karakter yang indah namun wingit…. selengkapnya
Rp 39.999.000Keris Pasupati Pamor Pedaringan Kebak Kamardikan TAG137
Rp 4.500.000Pusaka Keris Jangkung Luk 3 Mataram Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jangkung Luk 3 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Full Bilah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 16 Masehi Panjang Bilah : 35 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Ukiran Kayu Saw Handle / Gagang : Ukiran Kayu… selengkapnya
Rp 2.100.000Jual Keris Nogososro Kinatah Patrem Kamardikan Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogo Sosro Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Alusan Panjang Bilah : 25 cm Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras Kayu Jati Handle / Gagang : Kayu Jati Pendok : Bunton Surakarta Kuningan jeglok… selengkapnya
TERMAHARPusaka Keris Kebo Lajer Gagah Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) :Kebo lajer / Maheso lajer Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Putri Kinurung Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad ke 16 masehi Panjang Bilah : 35 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno Gandar Iras… selengkapnya
Rp 2.555.000Keris Korowelang Luk 13 Tangguh Madiun Sepuh TAG154
Rp 4.500.000Keris Carito Keprabon Luk 11 Tangguh Pajang TUS Sepuh Era Jaka Tingkir Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carito Keprabon Luk 11 Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Ceprit-Ceprit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajang (Abad ke 15 Masehi) Panjang Bilah : 36,5 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Bonggol Cendana Handle / Gagang… selengkapnya
Rp 5.555.000Keris Pamor Rojo Abolo Rojo Dhapur Carubuk Mataram Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carubuk Luk 7 Pamor (motif lipatan besi) : Raja Abala Raja (pamor gonjo maskumambang) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 17 Masehi Panjang Bilah :35,7 cm Warangka : Gayaman Jogjakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang : Kayu… selengkapnya
Rp 3.515.000




WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.