Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Pusaka Keris Kalawijan Luk 17 Pedaringan Kebak
- Pusaka Keris Tindih Putut Sajen Majapahit
- Putut Sajen Luk 7 Majapahit Kuno
- Jual Keris Majapahit Kuno Jalak Sangu Tumpeng Pamo
- Keris Pamor Udan Mas Tiban Madiun Sepuh
- Jual Mendak Keris Kuningan Model Kendit Seling Mir
- Keris Panji Nom Mataram Amangkurat
- Jual Mendak Cincin Keris Kendit Surakarta
Dhapur Keris Karno Tanding
Stok | |
Kategori | Kawruh Dhapur Keris |
Dhapur Keris Karno Tanding
Dhapur Keris Karno Tanding
Dhapur Keris Karno Tanding – Karna Tanding (Karno Tinanding) adalah suatu babak pertempuran terbesar Baratayudo di Padang Kurusetra. Pertempuran dua senopati pilih tanding yaitu Arjuno dari kesatrian Madukoro sebagai panglima perang Negara Amarta melawan Adipati Basukarno dari Awonggo sebagai panglima perang Negara Astina.
ARJUNO
Arjuno atau janoko lahir dari rahim seorang Ibu bernama Kunti Nalibronto dengan Raja Astina Pandu Dewonoto. Satria panengah Pandawa.
BASUKARNO
Basukarno atau karno lahir dari seorang rahim seorang Ibu bernama Kunti Nalibronto dengan seorang Dewa bernama Bethoro Suryo atau Dewa Matahari. Jauh sebelum Kunti Nalibronto belum bersuami pernah bermain main dengan aji pameling (sebuah kesaktian yang mampu mendatangkan siapapun yang dikehendaki). Sehingga datanglah Bethoro Suryo. Melihat kemolekan tubuh Kunti, Bethoro Suryo jatuh hati sehingga Kunti mengandung seorang bayi yang kemudian dilahirkan melewati telinga sehingga anak tersebut diberi nama “KARNO” yang berarti telinga. Sebagai seorang putri raja besar Kunti malu karena melahirkan seorang anak sedangkan dia belum bersuami, maka anak tersebut di larung di sungai gangga. Kelak bayi ini diketemukan dan dipelihara oleh seorang kusir kerajaan bernama Adiroto.
Karno besar menjadi satrio tangguh, pintar memanah muncul pada waktu Pendadaran Siswa Sukolimo. Sepintar Arjuno dalam memanah tapi tidak bisa ikut berlatih di Padepokan Sukolimo (Padepokan Resi Durno) karena bukan keturunan bangsawan. Karno di usir dari ajang Pendadaran Siswa Sukolimo karena bukan darah bangsawan. “Kamu Hanya Anak Seorang Kusir” kata Arjuno. Karno menjadi malu dan rendah diri sehingga pergi. Sebagai Satu-satunya Satria yang mampu menandingi kecepatan panah Arjuno, Karno dicari oleh Prabu Duryudono Raja Astina dan mengangkatnya sebagai Adipati di Awonggo. Sebuah Kadipaten di bawah kekuasaan Astina, sehingga Karno bisa berlatih di Padepokan Sukolimo.
KARNO TANDING adalah Sebuah Pertempuran Dua Saudara Kandung Se Ibu tapi berlainan Ayah. Sama-sama Sakti, sama-sama pintar dalam memanah. Sama-sama mempunyai senjata Sakti dari Dewa. Kunti Nalibronto hanya bisa meneteskan air mata melihat kedua putranya saling bertempur.
Sebelum pertempuran Baratayuda dimulai kedua ksatria ini pernah dipertemukan oleh Ibunya. Seorang Ibu yang lembut dan bijaksana ini rela bersimpuh di kaki Karno meminta ampun atas penderitaan karno karena telah dibuangnya dan memohon untuk bergabung dengan saudaranya di Pandawa atau Amarta.
Karena Kunti tahu benar kalau pertempuran Baratayuda benar terjadi maka hanya Karnolah yang mampu menghadapi Arjuno, itu berarti kedua putranya akan saling berhadapan dengan arifnya pula Karno memohon maaf tidak bisa bergabung dengan Pandawa karena beberapa alasan :
“Ibu, sama sekali saya tidak dendam atas perlakuan Ibu kepadaku, hanyutnya aku di sungai gangga sampai aku besar sekarang ini adalah garis hidupku. Aku menjadi Adipati dan hidup bahagia adalah karena Prabu Duryudono, aku tidak mau disebut Satria Pengecut hanya muncul ketika ada kesenangan tapi lari dari kesusahan. Apa kata dewa kalau aku nanti bergabung dengan Pandawa. Suatu saat seandainya aku harus bertempur dengan adikku Arjuno itu juga sudah kehendak para dewa. Sekali lagi saya mohon maaf ibu, Nyuwun Agunging Wiloso. Biarkan aku menentukan hidupku Sendiri. “Kata Basukarno”.
Arjuno juga hanya bisa tertunduk menangis. Walau bagaimanapun Karno adalah kakaknya meskipun lain ayah, rasa menyesal yang mendalam telah mengusir dari pendadaran siswa sukolimo. Tangis Kunti semakin menjadi mendengar Jawaban Karno apalagi melihat kedua putranya itu saling berpelukan. Ketiganya larut dalam tangis kebahagiaan, kesedihan, keharuan, kebingungan hanya bisa berpelukan satu sama lain.
Tags: Dhapur Keris Karno Tanding, filosofi karno tanding, filosofi keris dapur kebo dengen, gambar keris dan manfaatnya, jual keris karno tanding, jual keris karno tinanding, karno tanding pusaka, keris karno tanding manfaat, keris karno tinanding asli, keris karno tinanding manfaat, khodam keris karno tanding
Dhapur Keris Karno Tanding
Berat | 250 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 6.266 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Dhapur Keris Mahesa Nempuh MAHESA NEMPUH, menurut buku Dhapur yang disalin dari Buku Gambar 164 keris dan 52 tombak Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Susuhunan Pakubuwana X mempunyai ricikan ; luk tiga, gandik lugas, sogokan, tikel alis, sraweyan, greneng. FILOSOFI, Mahesa = kerbau jantan. Kerbau dalam masyarakat jawa tampaknya mempunyai kedudukan kasta yang tinggi. Salah satu… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Bethok Dhapur Keris Bethok – Bentuknya sangat sederhana. Bilah keris berdapur Betok lebih lebar bila dibandingkan dengan bilah keris pada umumnya. Ukuran panjang bilahnya, juga tidak sepanjang bilah keris dapur lain, hanya kira-kira separo atau tiga perempat panjang keris yang normal. Gandik-nya polos, berukuran agak panjang. Pejetan-nya luas dan dangkal. Selain itu tidak… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Jaka Lola Ricikan Dhapur Keris Jaka Lola: Kados Dapur Brojol, Adeg Mucuk Bung. Dhapur Keris Jaka Lola termasuk dhapur keris lurus. Dhapur Keris Jaka Lola, juga dikenal sebagai ‘Kalola‘, memiliki gandik berukuran teratur. Dapur ini juga memiliki fitur ‘ada-ada‘. Keris Kalola, merupakan pusaka tanpa luk yang termasuk langka, sangat jarang orang menjumpai dapur… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Mangkurat Dhapur Keris Mangkurat – Ricikan Dhapur Keris Mangkurat: Sekar Kacang Pogok, Jenggot, Jalen, Lambe Gajah Kalih, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng. Makna Filosofi Falsafah Dhapur Keris Mangkurat Mangkurat Mangkunagara adalah salah satu nama dhapur keris yang ‘abot sanggane’ (berat bawannya). Karena sebagai pusaka keris dianggap ‘hidup’ tak hanya karena daya gaibnya saja, tetapi… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Sepang Ricikan Dhapur Keris Sepang: Gandik Lugas, Pejetan Lajeng, Ganja Wilut Sepang merupakan salah satu bentuk dhapur keris lurus. Ukuran panjang bilahnya sedang, tetapi bilah keris ini relatif tipis karena tanpa ada-ada. Keris itu tanpa gandik; bentuk sor-sorannya hampir simetris, tanpa pejetan, penampang ganja depan belakang sama (tanpa sirah cecak) juga tidak memakai… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Tumenggung Dhapur Keris Tumenggung – Tumenggung merupakan keris pusaka yang dibuat sejak zaman dulu. Walaupun keris ini dibuat sudah lama akan tetapi keberadaan dari keris pusaka tumenggung ini masih diburu atau dicari sampai sekarang. Keris tumenggung ini memiliki bentuk yang sangat indah dan ditambah dengan pamornya yaitu lang gangsir yang bisa dikatakan sebagai… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Sinom Wora Wari Dhapur Keris Sinom Wora Wari – Ricikan Dhapur Keris Sinom Wora Wari terdiri dari Sekar Kacang, Jalen, Lambe Gajah, Sogokan, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng, Gusen. Dhapur Keris Sinom Wora Wari ‘Wora-wari‘ adalah istilah umum untuk keris dengan bilah lurus yang menampilkan gusen dan lis-lisan. Namun, Wora-wari sering cocok dengan kriteria… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Mahesa Soka Mahesa soka adalah keris berdhapur 3 yang tidak kalah populer dan banyak dicari. Konon katanya jika seseorang memiliki dan mengurus keris ini dengan baik mereka akan mendapatkan tuah yang baik serta energi positif terutama dalam hal kehidupan serta ketentraman lahir dan batin. Sejak dulu sampai dengan sekarang banyak sekali orang yang… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Tilam Upih Dhapur Keris Tilam Upih adalah nama dhapur keris lurus yang sederhana. Gandik-nya polos, ricikannya hanya tikel alis dan pejetan. Di daerah lain ada yang menyebutnya Tilam Petak atau Tilam Putih. Di keraton Yogyakarta paling sedikit ada tiga keris pusaka yang ber-dhapur Tilam Upih, yaitu KK Pulanggeni, KK Sirap, dan KK Sri… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Putut Kembar Dhapur Keris Putut Kembar – Putut Kembar salah satu dapur keris lurus, bentuk serupa dapur putut tetapi gandiknya ada dua, bentuknya agak simetris dengan kedua gandik dihias bentuk manusia atau monyet. Biasanya berpamor sederhana. Ada yang menyebut ini keris Umyang walaupun ini salah kaprah karena Empu Umyang hidup pada jaman kerajaan… selengkapnya
TERMAHAR
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.