Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Jalak Dinding » Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno
click image to preview activate zoom

Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno

Rp 7.555.000
KodePK510
Stok Habis
Kategori Dhapur Jalak Dinding, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Bonang Rinenteng, Tangguh Mataram, TOSAN AJI 3
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno

Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno

  • Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Dinding
  • Pamor (motif lipatan besi) : Bonang Rinenteng
  • Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad 17 Masehi
  • Warangka : Gayaman Surakarta, Kayu Timoho Kuno – Pelet Mbelang Sapi
  • Handle / Gagang : Solo, Kayu Kemuning
  • Pendok: Blewah Surakarta Mamas
  • Mendak : Rujakwuni Kuningan Sepuh Perak
  • Kode: PK510

Filosofi Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno

Dalam tradisi masyarakat Jawa dikenal sebuah “Panyondro” atau “Pengibaratan” yang bunyinya “Lakune njalak dinding” yang artinya, cara berjalannya seperti burung Jalak Dinding (lincah tapi agak berjingkat) yang di anggap sebagai simbol kewaspadaan. Hal ini selaras dengan filosofi Keris dhapur Jalak Dinding yang merupakan simbol dari kehidupan yang harus senantiasa dijalani dengan energik tapi penuh kewaspadaan seperti sifat burung Jalak.

Burung Jalak juga merupakan simbolisasi pencapain kebahagiaan dan melepaskan dari permasalahan terutama yang terkait dengan rejeki. Bagi orang Jawa, burung Jalak dapat memberikan rasa senang hati bagi pemiliknya.

Keris Jalak Dinding merupakan sebuah ajaran atau pesan bahwa dalam menjalani kehidupan, kita tidak boleh hanya berpangku tangan, harus tetap bergerak dan jeli melihat peluang, tapi seyogyanya dalam setiap langkah kita harus tetap bersikap hati-hati, waspada, dan menghindari sifat ceroboh.

Sedangkan “Dinding” adalah simbol dari jiwa yang kokoh. Keris Jalak Dinding merupakan simbol agar pemiliknya bisa menjalani kehidupan dengan penuh semangat, selalu waspada dan memiliki hati yang kokoh, yaitu kekokohan hati pada Sang Pencipta.

Untuk memahami dan menikmati hasil karya dari seseorang Empu keris, kita tidak hanya melihat bahan besi dan kualitas penempaan, material pamor yang digunakan dan penerapaannya, serta bukan pula hanya pada pasikutan bilah semata. Lebih jauh dari itu, untuk menikmati keindahan sebilah keris, kita perlu sejenak kembali ke masa lalu.

Membayangkan bagaimana kondisi budaya masyarakat setempat waktu itu, tingkatan teknologi yang telah dicapainya serta bagaimana pola pikir serta simbol-simbol (sanepa dan sengkala) dengan berbagai makna filosofi mendalam yang dianut masyarakat pada waktu itu serta berbagai aspek lain yang terkait dengan sebuah budaya masyarakat.

Pada suatu saat dimana kita mengamati liku lekuk garis pamor keris, akan tersirat pembacaan akan suatu kesan. Kemudian bahasa semiotik menjabarkan pengambaran simbol-simbol tersebut berkaitan dengan jalan kehidupan manusia.

Garis bulat merepentasikan kesan air (rejeki). Sedang garis lurus dikesankan sebagai simbol penolak bencana(singkir) dan keburukan dalam kehidupan, dan beberapa penyederhanaan merumuskan pola, seperti bentuk flora yang bergaris menjulang sebagai gambaran ambisi kejayaan dalam kehidupan manusia.

Pengertian Pamor lebih mudahnya adalah gambar yang terdapat di sebuah bilah tosan aji. Penamaan untuk pamor keris berlaku juga untuk tosan aji lainnya seperti Tombak, Wedung, Pedang dsb. Di dalam setiap pamor terkandung filosofi nilai moral (ajaran hidup) dan spiritual (maksud, harapan, doa) sang empu dan sang pemilik.

Seperti keris dengan pamor Bonang Serenteng atau Bonang Rinenteng adalah salah satu motif pamor yang mempunyai bentuk gambaran seperti Bonang, salah satu alat gamelan Jawa, berupa garis lurus di tengah bilah, dengan bulatan-bulatan simteris menempel di kiri kanan garis itu. Diameter bulatan itu biasanya lebih besar daripada bulatan pamor udan mas. Sedangkan jarak antara pasangan bulatan satu ke pasangan bulatan berikutnya sekitar 1 sampai 1,5 cm. Pamor ini tergolong pamor rekan, karena motif gambarannya dirancang dulu oleh sang Empu.

Ditinjau dari cara pembuatannya pamor ini memiliki kombinasi 2 jenis pamor yakni pamor miring adalah garis yang ada di tengah bilahnya, sedangkan bulatan-bulatannya adalah pamor mlumah. Pamor bonang serenteng, cara pembuatannya sama persis dengan pamor udan mas. Bedanya, jika dalam pamor udan mas posisi aksen ketokan tidak sejajar, sedangkan pada pamor bonang serenteng posisi ketokan sejajar di kiri dan kanan dari pangkal hingga ujung keris.

Pamor Bonang Rinenteng oleh sebagian pecinta tosan aji sangat dipercaya memiliki tuah yang dapat membuat pemiliknya memiliki wibawa tinggi dan mudah mencari jalan/lubang rejekinya (bakat sugih). Itulah sebabnya pamor ini banyak diburu dan sering dimiliki oleh pengusaha. Keris sepuh dengan gambaran pola pamornya yang mengandung bahasa semiotik ini adalah saksi sejarah perjalanan anak manusia untuk mengejar impian, cita-cita dan harapannya untuk “menaklukkan” dunia.

Tags: , , ,

Keris Jalak Dinding Pamor Bonang Rinenteng Kuno

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 1.247 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us