Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- KERIS MAGETI ASLI!! Dhapur Jalak Ngore Pamor Mlinj....
- Keris Nogo Siluman Sepuh Tangguh Mataram....
- Keris Pamor Adeg Singkir Setro Banyu....
- Keris Brojol Pamor Tangkis Sepuh Kuno....
- Jual Blawong Keris Ukir Gunungan Wayang....
- Keris Tangguh Tuban Pamor Meteorit....
- Keris Singo Barong Kinatah Emas....
- Keris Sengkelat Mataram Pamor Wahyu Tumurun Sepuh ....
Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Majapahit Kuno
Rp 3.500.000Kode | PK162 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Kebo Teki, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Kelengan, Tangguh Tuban, TOSAN AJI 3 |
Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Majapahit Kuno
Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Majapahit Kuno
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kebo Teki / Mahesa Teki
- Pamor (motif lipatan besi) : Keleng (Besi Padat Nglempung Istimewa)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Era Majapahit (Abad XIII)
- Panjang Bilah : 34 cm (Pesi Masih Utuh Panjang Original)
- Warangka : Sandang Walikat Kayu Sono Keling
- Handle / Gagang : Model Surakarta Kayu Kemuning Bang Kuno
- Pendok : –
- Mendak : Perak Kuno
- Kode : PK162
Dialih rawatkan (dimaharkan) Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Majapahit Kuno sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Dhapur Kebo Teki atau Mahesa Teki
Semua kerajaan kuno mendasarkan kejayaannya dari hasil pertanian, atau dengan memperdagangkan hasil pertanian. Negeri yang gemah ripah loh jinawi, selalu digambarkan sebagai negeri yang makmur, dengan hasil pertanian yang melimpah. Beberapa tokoh masa silam, khususnya raja (Mataram), bahkan lahir dari kalangan petani. Bahkan Empu-empu keris sebagai andalan kerajaan untuk melahirkan pusaka-pusaka sakti, juga sering mendalami kehidupan pertanian demi menemukan arti kehidupannya yang sejati. Kedekatan manusia Indonesia dengan sektor pertanian itu menyebabkan lahirnya berbagai pusaka yang terilham dari budaya agraris, baik fungsional maupun hanya sebagai lambang.
Kebo Teki, sering juga disebut Mahesa Teki, adalah salah satu dhapur keris lurus. Panjang keris ini normal; bilahnya pipih, agak lebar dibandingkan keris lainnya. Ricikan yang terdapat pada keris ini adalah : gandik-nya yang panjang sekitar 2 sampai 2,5 kali panjang gandik keris normal, pejetan-nya dangkal, kembang kacang, jalen dan lambe gajah.
Pada zaman dahulu, keris berdhapur Kebo Teki banyak dimiliki oleh para petani dan pedagang hasil bumi, karena mereka percaya bahwa kebo teki membawa keburuntungan bagi petani dan pedagang hasil bumi. Angsar keris dhapur Kebo Teki dapat menangkal hama tanaman, dan menyuburkan tanah. Bahkan kepercayaan semacam itu hingga sekarang masih bertahan diantara penggemar tosan aji.
Pada zaman dahulu keris Kebo Teki banyak dimiliki oleh golongan terhormat seperti para Tuan Tanah (land lord) dan pedagang hasil bumi hingga sekarang banyak dicari oleh mereka yang “bermain” dalam dunia property, konstruksi hingga pertambangan karena mereka percaya bahwa Kebo/Mahesa Teki membawa keberuntungan pada mereka yang terlahir memiliki unsur tanah. Bahkan sampai sekarang kepercayaan semacam itu masih bertahan diantara penggemar keris.
FILOSOFI, Kebo (Te)Teki = Kerbau yang sedang menjalani laku teteki atau yang disebut juga dengan ibadah mati raga (bertapa). Secara spiritual “Kebo” sering dipersepsikan sebagai “sosok Panuntun”. Sebagai panuntun, kebo dipahami memiliki fisik yang kuat dan besar, rajin bekerja, setia dan kalem (sabar). Di samping itu para orang tua jaman dahulu telah mewarisi kearifan lokal serta tradisi leluhur agraris yang memandang kerbau sebagai “rojokoyo“. Makna terpisah adalah Rojo artinya Raja dan Koyo artinya kaya, yaitu kerbau yang dipahami sebagai “Raja” (untuk mendapat) hasil yang berlipat banyaknya (misalnya dari membajak sawah). Tak heran dari sisi materialistik kerbau memberikan optimisme dalam menjalani hidup.
Segala sesuatu hakikatnya tentu dari Tuhan. Namun, sebagai manusia kita diwajibkan berusaha baik secara lahir maupun batin untuk keluar dari kesulitan. Dalam laku teteki, salah satunya dijalani dengan laku kungkum atau berendam di tempuran (pertemuan) sungai di malam hari. Dipahami sebagai laku pembersihan diri membersihkan dari sengkala (kesialan) kehidupan yang membuat usaha dan cita-cita kita tersendat dan merupakan wujud pertobatan untuk hidup yang lebih baik. Tetapi sebenarnya terdapat kiasan makna yang lebih dalam dari sekedar mandi di sungai. ‘Nempur’ di tempuran sungai bukan berarti aktifitas fisik saja tetapi lebih dari itu bermakna spiritual. Aliran sungai adalah air lambang sumber kehidupan. Sumber kehidupan alam raya ini tak lain dan tidak bukan yang mempunyai hidup. Yang mempunyai hidup adalah Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu ‘nempur’ sesungguhnya tidak lain dan tidak bukan menyongsong campur tangan atau ‘pitulungan’ dari Yang Maha Kuasa. Kebo Teki adalah sebuah visi pemiliknya yang ingin mewujudkan kemudahan hidup, keselamatan dunia akherat, dan kemakmuran hingga turunan-turunannya dimana tentu saja dijemput dengan sebuah lelaku (ikhtiar).
Pamor Keleng
Kêlêng dalam bahasa Jawa berarti hitam (cenderung glossy). Istilah pamor Keleng biasanya digunakan untuk menyebut suatu bilah keris, tombak, pedang atau tosan aji lain yang pamornya tak nampak sama sekali. Pada keris-keris keleng muda (nom-noman), memang tidak diselipi bahan pamor hanya baja (pengawak waja) tetapi pada keris-keris tangguh tua masih mengandung bahan pamor walau tidak terlihat karena kerapatan penempaan yang dibuat ratusan kali bahkan ribuan kali lipatan, menyatu dan luluh dalam bilahnya. Sehingga tampak seperti urat halus atau serat saja.
Keris-keris keleng selain mengutamakan kematangan tempa juga menitik-beratkan kesempurnaan garap. Garap yang dimaksud disini meliputi keindahan bilah, termasuk detail ricikan-nya. Sehingga banyak digemari oleh para penikmat garap. Keris keleng juga bisa menjadi bahasa tingkat kematangan lahir dan batin sang Empu. Kedalaman batin diterjemahkan dalam bilahnya yang berwarna hitam polos tanpa putihnya “bedak” pamor, mengisyaratkan jika sang Empu sudah menep (mengendap) hatinya dari pencemaran duniawi. Pamor keleng mampu menjadi inspirasi tentang sebuah ketulusan atau keikhlasan. Tuahnya susah dibaca, hanya mereka yang mengetahui ilmu esoteri saja yang bisa membaca. Namun ada juga yang beranggapan keris keleng mempunyai kekuatan esoteri yang lebih multifungsi.
Tangguh Tuban (Majapahit Pesisiran)
TANGGUH MAJAPAHIT PESISIRAN, Salah satu daerah pesisir pantai utara Jawa yang tersohor di Era Majapahit tentu saja Tuban. Seperti yang dicatat dalam Babad Tuban, bahwa armada laut Tuban di masa kejayaan Majapahit sangatlah kuat dengan persenjataan bermutu. Pelabuhan Tuban sejak masa kerajaan Singasari merupakan pintu gerbang masuknya pelayaran kapal-kapal dari wilayah hulu sungai besar, yakni sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan sungai Brantas di Jawa Timur.
Hampir bisa dikatakan tidak ada keris Tuban yang luk. Bentuknya sederhana, namun gagah. Rata-rata berdhapur Tilam Upih atau Tilam Sari. Bagaimana melihat keistimewaan keris-keris pesisiran ini?
Tuban adalah daerah yang gemerlap, karena di sana terletak pelabuhan besar yang menjadi kota kesyahbandaran Kerajaan Majapahit. Sebagai kota pelabuhan, terbentuk masyarakat yang terbuka, blak-blakan, dan toleran. Ini juga tercermin dalam hasil budayanya – termasuk keris. Maka dari itu, secara sosiologis orang pesisir lebih suka pada hal-hal yang praktis, lugas, dan fungsional. Keris Tuban yang lurus turut menandai bahwa figur orang pesisir tidak suka bertele-tele.
Kendati Tuban silih berganti menjadi vasal kerajaan-kerajaan besar di tanah Jawa, dari Majapahit hingga Mataram, namun ternyata keris ciptaan para empu keris Tuban selalu mempunyai ciri yang sama dan mudah dikenali. Saat ini didapati ada keris tangguh Tuban Majapahit, Tuban Pajajaran, Tuban Jenggala, dan keris Tuban Mataram. Sebutan nama kerajaan dibelakangnya untuk memudahkan penamaan, bahwa keris Tuban yang dimaksud dibuat pada era kerajaan-kerajaan itu.
Lantas ciri apa yang menyamakan keris-keris Tuban berbagai era itu? Secara umum, ciri utama keris-keris Tuban adalah panjang bilahnya kurang lebih 35 centimeter, panjang gonjo pasti 6 centimeter, pejeten yang sempit, gandik-nya tegak (tidak mboto rubuh seperti pada umumnya keris), dan bilahnya nglimpo agak lebar. Gonjo-nya pun mayoritas lurus atau wuwung (agak melengkung). Kepala gonjo umumnya berbentuk buweng (bulat), dan bagian perut berupa mbathok mengkurep, dan ekornya nguceng mati.
Keris Tuban rata-rata keris lurus dan jarang menggunakan greneng, karena biasanya ber-dhapur Tilam Sari, Tilam Upih, dan Brojol. Selain itu, rata-rata keris Tuban berpamor mlumah seperti Wos Wutah, atau Pedaringan Kebak.
Tags: cara menggunakan keris kebo lajer, filosofi keris dapur kebo dengen, jual keris kebo teki, jual keris keleng, Jual Keris Kuno, jual keris mahesa teki, jual keris majapahit, jual keris tangguh tuban, keris kebo kantong, keris kebo lajer, keris kebo lajer pamor banyu mili, Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Maajapahit Kuno, keris kebo teki luk 7, keris kebo teki pajajaran, khasiat dan kegunaan keris kebo lajer
Keris Kebo Teki Keleng Tangguh Tuban Majapahit Kuno
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Bekas |
Dilihat | 2.224 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Sepuh Sinom Keleng Tangguh Demak Keris Sepuh Sinom Keleng Tangguh Demak adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini berdhapur Sinom, merupakan dhapur keris lurus yang sederhana dengan ricikan antara lain Sekar Kacang, Lambe Gajah, Sogokan, Tikel Alis, Sraweyan, Ron Da Kalih. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Keleng atau tanpa… selengkapnya
Rp 3.500.000Keris Carita Genengan Luk 11 Keris Carita Genengan Luk 11 mungkin adalah keris koleksi kedua kami dengan dhapur Carita Genengan. Dhapur keris ini tergolong sangat langka, dari ratusan keris yang kami miliki, kami hanya pernah memiliki keris berdhapur ini dua kali. Selebihnya adalah dhapur-dhapur umum lainnya. Keris ini juga memiliki pamor yang cukup bagus, yaitu… selengkapnya
Rp 2.110.000Keris Bandotan Luk 11 Sepuh Keris Bandotan Luk 11 Sepuh adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk sebelas. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Bandotan. Untuk pamor yang tergurat di bilahnya adalah pamor Wos Wutah. Warangka memakai model Ladrang dari bahan kayu Trembalo kuno…. selengkapnya
Rp 5.555.000Keris Tilam Upih HB III Pamor Pedaringan Kebak Keris Tilam Upih HB III Pamor Pedaringan Kebak merupakan koleksi pusaka yang kesekian kalinya. Keris ini cukup istimewa karena dibuat pada era Hamengkubuwana ke-3. Secara maknawi, tilam upih, sangat mendalam. Tilam merupakan alas tidur. Anyaman dedaunan yang membentuk tikar. Dari sana, muncul filosofi bahwa keris tilam upih,… selengkapnya
Rp 4.333.000Pusaka Keris Patrem Cundrik Jangkung Asli Sepuh Dhapur Keris (penyebutan bentuk keris) : Jangkung Pamor Keris (motif lipatan besi tempa) : Ngulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Islam Abad Ke 17 Masehi Panjang Bilah : 15,5 cm Warangka (sarung keris) : Sandang Walikat Kayu Kemuning Kuno Handel / Deder/ Gagang keris : Kayu… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPusaka Keris Carito Genengan Kuno Pusaka Keris Carito Genengan Kuno luk sebelas, ukuran sedang, kembang kacang pogog berjenggot atau juga nguku bima, berjalen, lambe gajah dua, memakai pejetan dan greneng ri pandan. Dapur Carito Genengan disebut juga Carita Gunungan. Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carita Genengan Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Tangguh… selengkapnya
Rp 4.111.000Keris Brojol Full Pamor Putih Kulit Semangka Rojo Gundolo Pajajaran Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Agal Full Pamor Putih (Pamor Tiban; Rojo Gundolo, Telaga Membleng) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Iras Kuno Handle… selengkapnya
Rp 1.555.000Keris Jangkung Mangkurat Pamor Ron Genduru Sinebit Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jangkung Pamor (motif lipatan besi) : Ron Genduru Sinebit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Amangkurat Panjang Bilah : 38 cm Warangka : Branggah Jogjakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Bunton Jogjakarta Motif… selengkapnya
Rp 5.555.000Keris Dholog Luk 5 Majapahit TUS Pamor Pulo Tirto Meteor Akhodiyat Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Dholog Luk 5 Pamor (motif lipatan besi) : Pulo Tirto Meteor Akhodiyat Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit Panjang Bilah : 34 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Cendana Wangi NTT Kuno Handle / Gagang : Kayu Tayuman… selengkapnya
Rp 5.555.000Keris Pasopati Arjuna Kinatah Perak Tangguh Mataram Senopaten Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Pasopati Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (Kinatah Sakwedana Perak) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Madiun Era Mataram Senapati Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Solo Gandar Iras Kayu Gembol Jati Kuno Handle / Gagang : Kemuning Bang… selengkapnya
Rp 2.111.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.