Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Tilam Upih » Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka
click image to preview activate zoom

Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka

Rp 5.200.000
KodeKAR
Stok Habis
Kategori Dhapur Tilam Upih, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Mlinjon, Tangguh Tuban, TOSAN AJI 1
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Tilam Upih
Pamor Mlinjon
Tangguh Madura Sepuh
Abad / Tahun : XV
Warangka : Gayaman
Bahan Warangka : Kayu Timoho
Pendok : Bunton bahan kuningan
Mendak : Parijata bahan kuningan
Panjang Bilah :
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka

Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka

Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka merupakan salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini berdhapur Tilam Upih, merupakan dhapur keris lurus yang sederhana dengan ricikan antara lain gandik polos, tikel alis dan pejetan. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Mlinjon, yaitu salah satu pamor yang langka dan sudah jarang ditemui. Sedangkan dari penilaian material bilah, garap dan rancang bangunnya, keris ini diperikan tangguh Tuban. Dilengkapi dengan sandangan warangkanya model Gayaman dari kayu Trembalo gandar iras, tentu sudah sangat serasi dan layak untuk menjadi ageman dan koleksi.

Keris Pamor Mlinjon

Dari kata melinjo – buah pohon so/mlinjo/tangkil (Gnetum gnemon Linn). Disebut demikian karena pamor berpola oval yang tersusun secara berderet di antara garis berjajar vertikal yang membingkainya dibuat oleh sang Empu mirip sekali dengan biji mlinjo. Pamor Mlinjon saat ini sudah mulai jarang ditemui.

Mlinjo adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka. Mlinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terlihat langsung karena terletak di antara daun-daun yang tidak terbungkus daging tetapi berbungkus kulit luar. Jika sudah memerah akan sangat kontras dengan daunnya yang berwarna hijau. Biji mlinjo yang tumbuh secara bergerombol akan selalu mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri (individualis) serta diharapkan tidak melupakan hubungan kedekatan keluarga dan hidupnya mampu menghasilkan banyak buah-buah kebaikan.

Pola bulatan (oval) dari pamor mlinjon juga melambangkan salah satu unsur kehidupan- air (nafsu Supiyah). Nafsu Supiah berasal dari saripati sehingga nafsu ini mewarisi sifat-sifat air. Sifat air antara lain mencari tempat posisi yang paling rendah, kebalikan dari api/amarah yang selalu mengarah keatas. Mengajarkan kepada kita untuk menjadi rendah hati terhadap sesama dan selalu merendahkan diri dihadapan Tuhan. Juga sebuah sebuah untaian doa serta harapan agar pemiliknya nantinya dapat menyingkirkan semua tantangan atau penghalang hidup dengan tenang, penuh kesabaran disertai usaha yang konsisten dan ikhtiar terus-menerus.

Dhapur Tilam Upih

Tilam Upih merupakan dhapur yang paling populer di seluruh wilayah Nusantara dan relatif bisa dijumpai pada setiap tangguh, mulai dari tangguh sepuh sanget hingga tangguh kamardikan. Dhapur Tilam Upih bentuknya hampir sama dengan dhapur Brojol, perbedaanya dhapur Brojol tidak dilengkapi dengan ricikan: tikel alis. Menurut kitab sejarah Narendra Ing Tanah Jawi (1928) dhapur Tilam Upih (diberi nama Jaka Piturun) dibuat bebarengan dengan dhapur Balebang (diberi nama Pamunah) pada tahun 261 Saka pada era pemerintahan Nata Prabu Dewa Budhawaka.

FILOSOFI, Tilam Upih dalam terminologi Jawa juga berarti tikar yang terbuat dari anyaman upih (pelepah daun pinang) sebagai alas tidur. Yang secara tidak langsung tersirat pasemon, yang diistilahkan sebagai kondisi sedang tirakat/prihatin (masih tidur dengan alas apa adanya, belum dengan alas yang empuk). Para orang tua zaman dahulu biasanya secara turun temurun memberikan anaknya yang menikah salah satunya dengan keris dhapur Tilam Upih, artinya didoakan agar nantinya hidup rumah tangganya baik, mulya, berkecukupan atau sebuah bentuk simbolisasi harapan tentang hidup nyaman berkecukupan, meski saat ini semuanya harus dimulai dari bawah.

Tags: , ,

Keris Pamor Mlinjon Sepuh Langka

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 269 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us