Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Pandawa Lare » Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat
click image to preview activate zoom

Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat

KodeK114
Stok Habis
Kategori Dhapur Pandawa Lare, Keris, Keris Luk 5, Keris Sepuh, Pamor Junjung Derajat, Tangguh Cirebon, TOSAN AJI 3
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat

Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat

  • Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Pandawa Lare Luk 5
  • Pamor (motif lipatan besi) : Junjung Derajat (pamor Lembut Nyutro)
  • Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kasultanan Cirebon Abad Ke 16 Masehi
  • Panjang Bilah : 35 cm
  • Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan
  • Warangka : Ladrang Cirebon Kayu Kemuning Kuno
  • Handle / Gagang : Kayu Kemuning Kuno
  • Pendok : –
  • Mendak : Perunggu Kuno
  • Garansi 100 % asli sepuh kuno.
  • Barang sama persis seperti foto.
  • Bisa berdiri karena keseimbangan.

Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat

Tentang Keris Pandawa Lare

Pandawa Lare bisa juga disebut pendawa lare, adalah salah satu bentuk dhapur keris luk lima, ukuran panjang bilahnya sedang. Keris ini memakai kembang kacang, lambe gajah, pejetan dan tikel alis. Bagian ada-adanya cukup terlihat jelas, sehingga permukaan bilah keris itu nggigir lembu.

Filosofi Keris Pandawa Lare

Lare = kanak-kanak atau semasa muda. Lakon ”Pandawa Lare” bercerita tentang liku-liku kehidupan keluarga Pandawa yang harus menjalani pengasingan. Berbagai rintangan kehidupan mereka hadapi. Peristiwa ini terjadi ketika keluarga Pandawa dan Kunti berkelana di hutan setelah lolos dari usaha pembunuhan oleh pihak Kurawa di Bale Sigala-gala.

Ketika Nakula dan Sadewa, yang ketika itu masih kanak-kanak, menangis kelaparan, Dewi Kunti menyuruh Bima dan Arjuna untuk mencari makanan bagi adik kembarnya. Arjuna kemudian datang lebih dahulu. Waktu hendak memberikan dua bungkus nasi pada adiknya, Kunti lebih dahulu bertanya tentang asal usul nasi itu. Arjuna menceritakan bahwa nasi itu dimintanya dari seorang lurah di Desa Sendang Kendayakan. “Jika nasi itu berasal dari belas kasihan seseorang, makanlah sendiri. Jangan kau berikan pada adikmu.” Nasi yang dibawa Arjuna itu sebenarnya adalah pemberian Ki Lurah Sagotra, yang menganggap Arjuna berjasa baginya karena telah membuat istrinya yang semula tak acuh menjadi sayang kepadanya.

Bahkan, sebagai pernyataan suka citanya, waktu itu Ki Lurah Sagotra bersumpah akan bersedia menjadi tawur atau tumbal perang bagi kemenangan para Pandawa dalam Baratayuda kelak.

Tidak lama kemudian Bima datang pula membawa nasi bungkus. Ia menceritakan bahwa nasi itu ia peroleh sebagai imbalan, karena Bima berhasil membunuh Prabu Baka (Prabu Dawaka) yang mempunyai kebiasaan memangsa manusia. Rakyatnya yang berterima kasih padanya minta agar Bima mau menjadi rajanya, namun Bima menolak. Waktu mereka menanyakan imbalan apa yang dapat diberikan, Bima meminta dua bungkus nasi. “Berikan nasi itu pada adik-adikmu, karena nasi itu kau peroleh dari hasil cucuran keringatmu.”

Spirit hidup Pandhawa dengan tetap menunjung tinggi harga diri, prinsip hidup mendasar yang harus tetap dipegang meskipun dalam keadaan kelaparan atau kesusahan. Harga diri tetap menjadi satu pegangan yang tidak boleh dipertaruhkan dalam kondisi apapun. Dari sisi religiusnya, lakon ini pun menyampaikan pesan akan nilai keimanan dan penyerahan diri secara total yang harus diterapkan dalam hidup di dunia. Dalam berbagai kesusahan yang sudah dirasa tidak ada jalan keluarnya sekalipun, Para Pandhawa tidak digambarkan sedikitpun menghujat Tuhan atas kehendak yang mereka alami. Juga nasehat untuk selalu berbakti kepada orang Tua terutama Ibu yang telah mengandung dan melahirkan.

Tags: , , , , , , ,

Keris Pandawa Lare Pamor Junjung Derajat

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 5.529 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us