Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung
| Kode | K212 |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Sengkelat, Keris, Keris Luk 13, Keris Sepuh, Pamor Pedaringan Kebak, Tangguh Mataram, TOSAN AJI 3 |
Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung
Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kyai Sengkelat
- Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Istimewa (Pamor Akhodiyat Full Bahan Meteorit)
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung (Abad XVI)
- Panjang Bilah : 36 cm (Pesi Utuh Masih Panjang Original)
- Warangka : Gayaman Surakarta Gandar Iras Kayu Trembalo Kuno
- Handle / Gagang : Surakarta Kayu Kemuning Bang Kuno
- Pendok : Blewah Surakarta Bahan Mamas Kuno
- Mendak: Perunggu Hias Permata Kuno
- Kode: K212
Dialih rawatkan (dimaharkan) Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Keistimewaan Keris Sengkelat
SENGKELAT – adalah salah satu bentuk dhapur luk tiga belas. Ukuran panjang bilahnya sedang, dan memakai ada-ada, sehingga permukaannya nggigir sapi. Sengkelat memakai kembang kacang; ada yang memakai jenggot dan ada yang tidak; lambe gajah-nya hanya satu. Selain itu ricikan lainnya adalah sogokan rangkap ukuran normal, sraweyan, ri pandan, greneng, dan kruwingan. Dhapur Sengkelat mirip dengan keris dhapur Parungsari. Bedanya, pada Sengkelat lambe gajah-nya hanya satu, sedangkan pada Parungsari dua buah. Keris dhapur Sengkelat menjadi salah satu dhapur klangenan Pecinta Tosan Aji. Ada beberapa pusaka milik keraton Kasultanan Yogyakarta yang juga berdhapur Sengkelat. Keris-keris itu adalah KK Laken Manik, KK Naga Puspita, KK Tejokusumo.
FILOSOFI, Dhapur Sêngkêlat ginita | maknanira yèku urubing ati | murade patrap linuhung | dene ta rahsanira | ing sarina kalawan sawênginipun | tangi lungguh mlaku nendra | duga-duga aywa kari || …. Serat Centhini, artinya adalah nyala hati. Maknanya adalah tingkah laku yang luhur, yakni pada siang hari dan malam hari, saat manusia duduk, berjalan, terjaga maupun tertidur untuk tidak pernah lupa, selalu menimbang-nimbang, dan berpikir dahulu sebelum bertindak.
Luk Telulas, Adapun angka 13 dalam tradisi jawa juga dianggap sebagai angka keramat. Angka 13 kadang oleh sebagian orang diangap sebagai angka pembawa sial, namun demikian angka ini juga dipercaya sebagai penolak bala. Angka tiga belas merupakan angka 1 dan angka 3, keduanya merupakan angka ganjil yang penuh makna. Angka 1 merupakan angka pertama, memiliki makna permulaan, tunggal dan ke-Esa-an yang mencerimkan Ketuhanan. Sedangkan angka 3 merupakan angka ganjil yang mencerminkan keseimbangan.
Dalam kepercayaan Jawa (ilmu othak-athik), luk 13 bermakna ‘las lasaning urip manungso’, atau akhir dari siklus sebuah kehidupan, menjawab dimana asal mula dan tujuan akhir manusia kelak akan kembali? Dengan memahami ajaran tentang asal mula dan tujuan akhir hidupnya atau sangkan paraning dumadi (asal mula sangkan dan tujuan dari akhir paraning, segala yang ada di dunia dumadi), manusia diharapkan mampu mengendalikan dirinya sendiri dan selalu menumbuh suburkan perilaku-perilaku yang terpuji dan yang mulia. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang terpuji dan mulia, manusia diharapkan akan sampai pada tingkatan hidup yang secara spiritual disebut sebagai “jalma pinilih” atau manusia terpilih.
Kepopuleran dhapur Sengkelat sebagai pusaka pilih tanding tak lepas dari kisahnya yang dimuat dalam ceritera babad, dimana pusaka inilah yang sanggup mengalahkan teror pusaka aji pepundhen Raja Majapahit Brawijaya V, yakni keris Kyai Condhongcampur, dimana sebelumnya Kyai Sabukinten yang telah mencoba melawannya terdesak kalah. Tak heran dhapur Sengkelat yang diciptakan atas dhawuh Sunan Kalijaga kepada Mpu Supa dan selanjutnya dimiliki Sultan Demak menjadi duwung pujanipun para wali. Gejala tentang mulai tumbuhnya proses perubahan kekuasaan dan peralihan pengaruh politik dari Majapahit ke Demak Bintoro, secara simbolik terwakili melalui penciptaan keris yang bernama Kyai Sengkelat, merupakan simbol perlawanan rakyat yang menginginkan perubahan tatanan.
Tangguh Mataram Sultan Agung
Barangkali fase yang dianggap paling mewakili kejayaan pembuatan keris di Jawa adalah semasa Kerajaan Mataram Islam. Ketika itu, perkembangan keris dan tombak berlangsung dengan pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Konon pada masa pemerintahan Sampean Dalem Ingkang Sunuhun Kangjeng Sultan Agung Prabu Anyakrakusuma Senapati Ing Ngalaga Abdurahman Sayidin Panata Dinan berkenan mengeluarkan pengumuman, ialah mulai saat itu rakyat diperkenankan mempunyai pusaka-pusaka wesi aji seperti keris, tombak, pedang luwuk dan sebagainya, dan janganlah mempunyai rasa takut, bila sewaktu-waktu pusaka tersebut akan diminta oleh Raja atau keluarga keraton. Semua manusia berhak mempunyai rasa kepercayaan yang mantap terhadap apa yang dimiliki, dan diharapkan mempunyai rasa kepercayaan terhadap pimpinannya, bahwa beliau dan kerabat keraton akan selalu melindungi semua hak milik rakyatnya. Mulai saat itu Mataram berwajah baru, rakyat secara gotong royong mulai berbenah diri dan membangun mulai dari desa-desa hingga dalam kota. Keadaan Mataram bertambah cerah, dan di sana-sini bila ada hari-hari pertemuan atau pisowanan, rakyat tidak takut-takut lagi memakai pakaian adatnya lengkap dengan kerisnya, mulai dari keris yang tergolong ageman maupun yang disebut pusaka tayuhan.
Kanjeng Sultan juga berkenan memberi ganjaran bagi mereka yang berjasa kepada bangsa dan negeri Mataram. Selain mengingat besar kecilnya jasa pun disesuaikan dengan kedudukannya. Menurut literatur yang ada para lelurah prajurit sampai prajurit biasa menerima ganjaran tombak atau keris yang diserasah emas bergambar sada sakler, juga bergambar sapit landak dan trisula. Sebagai pimpinan pasukan dan wadana kliwon mendapat ganjaran pusaka yang diserasah emas berupa lunglungan atau ron-ronan. Para perwira prajurit dan Panewu Mantri mendapat ganjaran pusaka-pusaka yang diserasah emas bergambar gajah dan singa. Para putra kerabat atau patih dalem mendapat ganjaran pusaka yang diserasah emas bergambar bunga anggrek.
Tangguh Mataram Sultan Agung, zaman ini banyak beragam karena banyak reformasi dibidang seni, budaya dan penanggalan, masyarakat umum diberi kebebasan untuk memiliki keris dan para empu diberi kebebasan untuk membuat kreasi karya terbaik, sehingga pasikutan sangat beragam sejak awal pemerintahannya para empu juga melestarikan dengan membuat pula model keris sebelumnya dengan memadukan ciri khas era mataram Sultan Agung. Maka bisa dikatakan Jaman Mataram Sultan Agung memang menjadi surga para Empu.
Tags: asal usul keris kyai kopek, harga keris mataram, Jual Keris Kuno, jual keris mataram, Jual Keris Mataram Sultan Agung, jual keris sengkelat, Jual Keris Sepuh, kerajaan mataram senopaten, keris mataram kuno, keris mataram senopaten, keris mataram sultan agung, Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung, keris sengkelat, keris sengkelat kuno, keris sengkelat sepuh, keris senopati, pusaka mataram, pusaka mataram hindu
Keris Pusaka Kyai Sengkelat Mataram Sultan Agung
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Baru |
| Dilihat | 4.594 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Pusaka Keris Brojol Pamor Unthuk Banyu Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Untuk banyu ( pamor yang sangat langka ) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram Panjang Bilah : 34 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Gayaman Jogjakarta kayu timoho Handle / Gagang : Kayu kemuning… selengkapnya
Rp 5.333.000Keris Sinom Tindik Emas Asli Sepuh Keris Sinom Tindik Emas Asli Sepuh – Pemberian tindik emas pada gonjo dan pesi keris pusaka bukanlah kebetulan semata, melainkan sebuah upacara berharga dengan tujuan tertentu. Ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi diyakini memiliki kekuatan untuk melindungi pemilik dari energi negatif dan meredam “aura panas” pusaka itu sendiri…. selengkapnya
Hubungi AdminKeris Nogo Topo Kinatah Keris Nogo Topo Kinatah adalah salah satu koleksi keris dari tangguh era Kamardikan. Memiliki bentuk yang cukup gagah dengan kinatah full memenuhi bilah. Bentuk bilah dibuat ornamen penuh model krawangan. Sehingga nampak keris ini sangat istimewa dan megah. Kamardikan di ambil dari kata “Kemerdekaan” yang artinya keris ini dibuat pada jaman… selengkapnya
Rp 950.000Pusaka Keris Brojol Patrem Pamor Bendo Segodo Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Patrem Pamor (motif lipatan besi) : Bendo Segodo Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram Abad Ke 16 Masehi Panjang Bilah : 25 cm Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Pandan Laut Kuno Handle… selengkapnya
Hubungi AdminPusaka Keris Kyai Sengkelat Pamor Singkir Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Singkir Setro Banyu (Pamor lembut nyutro istimewa) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung Panjang Bilah : 33 cm Pesi utuh masih panjang Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno Handle /… selengkapnya
Hubungi AdminKeris Carubuk Pamor Full Kulit Semangka Nggajih Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carubuk Luk 7 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Agal (pamor nggajih tercipta karena suhu tempa yang sangat tinggi) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Sumenep, Madura Sepuh Abad ke 16 MAsehi Panjang Bilah : 32 cm Warangka : Gayaman… selengkapnya
Rp 1.177.000Keris Pamor Uler Lulut Segaluh Keris Pamor Uler Lulut Segaluh adalah salah satu keris koleksi kami yang berdhapur brojol. Keris ini memiliki pamor yang cukup menawan dengan warna yang kontras dengan baja bilahnya. Pamor keris ini adalah Uler Lulut. Untuk tangguhnya jika dilihat dari pasikutan keris ini diperkirakan tangguh era Segaluh kuno. Ciri-ciri khas dari… selengkapnya
Rp 2.350.000Pusaka Keris Jangkung Keleng Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jangkung Mayang Luk 3 Pamor (motif lipatan besi) : Keleng Hurap Berserat (tempaan padat pulen) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Panjang Bilah : 33 cm pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Gayaman Jogjakarta Kayu Timoho Kuno Bawaan Bilah Handle /… selengkapnya
Hubungi AdminPusaka Tombak Pleret PB IX Pamor Segoro Muncar Dhapur / Jenis Bentuk Tombak : Pleret Biring Lanang Tangguh / Masa Pembuatan : Surakarta Pakubuwono Ke 9 Pamor / Motif lipatan besi : Segoro Muncar meteorit Prambanan (warna pamor khas seperti kaca) Panjang Bilah Tajam : 23,3 cm Panjang Pesi : 13,7 cm Warangka : Kayu… selengkapnya
Hubungi AdminPusaka Keris Corok Tilam Sari Pamor Angka 8 Dhapur: Tilam Sari Corok Pamor: Udan Mas Tiban (Dibagian Sor-soran Terdapat Pamor Angka 8) Kode: PK077 INFO SELENGKAPNYA Tentang Pusaka Keris Corok Tilam Sari Pamor Angka 8 Silahkan Hubungi Kami Melalui Whatsapp/Telp/SMS: 082177400100
Hubungi Admin













WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.