Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Brojol » Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh
click image to preview activate zoom

Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh

Rp 9.000.000
KodeMK
Stok Habis
Kategori Dhapur Brojol, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Udan Mas, Tangguh Tuban, TOSAN AJI 2
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Brojol
Pamor Udan Mas Tiban
Tangguh Tuban
Abad / Tahun : XIV
Warangka : Ladrang
Bahan Warangka : Kayu trembalo iras
Pendok : Blewah mamas kuningan
Mendak : Kendit bahan kuningan
Panjang Bilah :
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh

Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh

Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh – Keris tangguh Tuban bisa dikatakan memiliki rentan usia yang lama, sebab sudah ada sejak Kerajaan Singosari hingga kerajaan Mataram. Sedangkan keris tangguh majapahit hanya ada saat kerajaan Majapahit saja, ataupun tangguh mataram yang ada hanya saat kerajaan Mataram masih ada.

Hampir bisa dikatakan tidak ada keris Tuban yang luk. Bentuknya sederhana, namun gagah. Rata-rata berdhapur Tilam Upih atau Tilam Sari. Bagaimana melihat keistimewaan keris-keris pesisiran ini?

Tuban pada abad XV adalah daerah yang gemerlap, karena di sana terletak pelabuhan besar yang menjadi kota kesyahbandaran Kerajaan Majapahit. Sebagai kota pelabuhan, terbentuk masyarakat yang terbuka, blak-blakan, dan toleran. Ini juga tercermin dalam hasil budayanya – termasuk keris. Maka dari itu, secara sosiologis orang pesisir lebih suka pada hal-hal yang praktis, lugas, dan fungsional. Keris Tuban yang lurus turut menandai bahwa figur orang pesisir tidak suka bertele-tele.

Kendati Tuban silih berganti menjadi vasal kerajaan-kerajaan besar di tanah Jawa, dari Majapahit hingga Mataram, namun ternyata keris ciptaan para empu keris Tuban selalu mempunyai ciri yang sama dan mudah dikenali. Saat ini didapati ada keris tangguh Tuban Majapahit, Tuban Pajajaran, Tuban Jenggala, dan keris Tuban Mataram. Sebutan nama kerajaan dibelakangnya untuk memudahkan penamaan, bahwa keris Tuban yang dimaksud dibuat pada era kerajaan-kerajaan itu.

Lantas ciri apa yang menyamakan keris-keris Tuban berbagai era itu? Secara umum, ciri utama keris-keris Tuban adalah panjang bilahnya kurang lebih 35 centimeter, panjang gonjo pasti 6 centimeter, pejeten yang sempit, gandik-nya tegak (tidak mboto rubuh seperti pada umumnya keris), dan bilahnya nglimpo agak lebar. Gonjo-nya pun mayoritas lurus atau wuwung (agak melengkung). Kepala gonjo umumnya berbentuk buweng (bulat), dan bagian perut berupa mbathok mengkurep, dan ekornya nguceng mati.

Keris Tuban rata-rata keris lurus dan jarang menggunakan greneng, karena biasanya ber-dhapur Tilam Sari, Tilam Upih, dan Brojol. Selain itu, rata-rata keris Tuban berpamor mlumah seperti Wos Wutah, atau Pedaringan Kebak.

Dhapur Brojol

Bicara mengenai keris dhapur brojol, dapat diketahui jika keris ini memiliki bentuk yang sangat sederhana. Dhapur-nya lurus dengan ukuran panjang bilah yang normal. Bentuknya simple dengan gandhik yang polos dan hanya terdaftar pejetan tanpa ricikan lain.

Meski demikian, keris ini termasuk yang paling populer dan banyak dijumpai.

Sampai saat ini, beberapa masyarakat meyakini bahwa keris brojol manfaatnya sangat besar dalam proses kelahiran. Padahal, keris ini memiliki filosofi penting tentang kehidupan sekaligus sejumlah makna spiritual yang dapat dijadikan sebagai pegangan hidup.

Tidak hanya untuk proses kelahiran, filosofi keris brojol diharapkan pada pemilik keris ini dapat dilancarkan secara urusannya, termasuk lancar dalam mencari rezeki.

Secara terminologi, brojol memang identik dan erat kaitannya dengan proses kelahiran. Kendati demikian, makna sesungguhnya bukan pada proses kelahiran itu sendiri, melainkan lebih ditujukan untuk mengingatkan pemiliknya pada kesucian bayi yang baru dilahirkan, yakni fitrah manusia.

Seperti halnya pada bayi yang baru dilahirkan, manusia sejatinya merupakan makhluk yang masih polos dan suci. Inilah yang menjadi pesan yang disampaikan oleh Keris Brojol sehingga manusia sejatinya dapat dilahirkan dan disucikan kembali secara spiritual.

Pada hakikatnya, di dalam diri setiap manusia terdapat fitrah untuk senantiasa berbuat baik serta selalu menjauhkan diri dari segala perbuatan jahat. Manusia pada dasarnya selalu merindukan ketenteraman dan kedamaian untuk jauh dari angkara murka.

Selain berkaitan dengan kembalinya manusia pada fitrahnya, filosofi keris brojol pada dasarnya juga berkaitan dengan keyakinan pada kuasa dan takdir yang telah diciptakan oleh Tuhan YME. Terlebih, setiap manusia selalu memiliki kerinduan untuk menuju pada jalan yang lurus.

Manusia juga sudah pasti mempunyai keyakinan pada kuasa Tuhan, akan tetapi kita tetap harus berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih apa yang diinginkan. Tentu saja dengan berbagai hal yang baik sehingga niscaya hasil yang didapatkan juga akan baik.

Setiap usaha yang dilakukan sudah pasti harus dilakukan dengan sewajarnya dan tidak “ngoyo” atau memaksa diri di luar batas kemampuan. Apalagi, kalau sampai melanggar norma-norma yang berlaku maupun ajaran agama. Hal ini tergambar pada ricikan keris brojol yang cenderung sederhana ini.

Sebagai contoh pada pejetan menunjukkan hati yang lapang terhadap semua hal yang sudah diperoleh, terutama dalam keadaan yang tidak menyenangkan hati sekalipun. Gandhik yang polos juga menunjukkan ketabahan dalam menjalani kehidupan.

Pamor Udan Mas Tiban

Pamor tiban adalah pamor yang pola gambaranya tidak direncanakan lebih dahulu oleh empu pembuatnya. Biasanya, si empu hanya bekerja dengan teknik dasar pembuatan pamor tanpa merekeyasa bentuk pamor yang sedang dibuat, sambil terus berdoa. Bagaimanapun bentuk gambaran pamor yang akan terjadi kemudian dianggap sebagai anugerah Tuhan.

Udan Mas salah satu motif pamor yang amat terkenal dalam dunia perkerisan dan banyak di cari oleh para kolektor, artis anggota pemerintah dan para pengusaha di Pulau Jawa. Pada zaman dahulu, yang disebut pamor udan mas haruslah pamor tiban bukan pamor rekaan.

Pamor ini oleh sebagian pemilik keris dianggap sebagai pamor yang tuahnya dapat membuat pemiliknya didekati rezeki. Sebagian lagi beranggapan bahwa tuah pamor ini dapat membuat pemiliknya jadi bakat kaya. Orang Jawa menamakannya kuwat kebandan. Jenis pamor ini banyak di cari di jagad nusantara dan bahkan kami pernah mendapatkan kolektor dari negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

Gonjo Sembur

Keris ini mempunyai keunikan dibagian gonjo, selain diselimuti seluruh pamor pada gonjo tersebut ada pamor yang nampak jelas yaitu pamor sumber. Pamor Sumber adalah pamor yang memiliki bulatan bulatan kecil seperti pusaran air berjumlah minimal tiga bulatan di bagian gonjo, tuahnya sama persis dengan pamor udan mas yaitu melancarkan rejeki.

Gonjo Sumber juga menjadi strata keris dalam dunia tosan aji. Karena biasanya keris-keris dengan pamor Gonjo Sembur adalah keris-keris yang memiliki kualitas tinggi dan menjadi ageman para pembesar jaman dulu. Sebab pamor yang terdapat pada Gonjo dengan motif bulatan-bulatan seperti ini hanya bisa dibuat oleh Mpu yang mumpuni. Teknik pembuatannya yang sulit mempengaruhi kemampuan Mpu dan tentu saja keris yang dibuatnya pasti adalah keris kelas Pusaka Ageman.

Tags:

Keris Tuban Brojol Gonjo Sumber Pamor Udan Mas Tiban Sepuh

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 246 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us