Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Parungsari Mangkubumen Garap Dalem Keraton
- Dimaharkan Keris Pusaka Kyai Sabuk Inten Mataram S
- Keris Sepuh Jalak Tilam Sari Kesultanan Cirebon
- Keris Sabuk Inten Kinatah Gajah Singa
- Keris Termahal
- Kotak Kayu Tempat Penyimpanan Perhiasan
- Pedang Kuno Suduk Maru Pamor Udan Mas
- Keris Pamor Singkir Angin Tangguh Tuban Majapahit
Sempana Pamor Singkir Sepuh
Rp 2.200.000| Kode | PRA222 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Dhapur Sempono, Katalog Produk, Keris, Keris Luk 9, Pamor Adeg, Pamor Singkir, Tangguh Pajajaran |
| Jenis | : Keris Luk 9 |
| Dhapur | : Sempana |
| Pamor | : Adeg (Singkir) |
| Tangguh | : Pajajaran |
| Warangka | : Gayaman Yogyakarta, Kayu Timoho |
| Deder/Handle | : Banaran, Kayu Sono |
| Mendak | : Selut Bahan Kuningan |
Sempana Pamor Singkir Sepuh
Sempana Pamor Singkir Sepuh
Dalam tradisi tosan aji Jawa, keris Dhapur Sempana Luk 9 dipahami sebagai pusaka yang mengajarkan kesederhanaan dalam laku dan kedalaman dalam makna. Ricikannya yang minimal mencerminkan sikap hidup yang tidak berlebihan, sementara filosofi luk sembilan mengingatkan manusia untuk mampu menjaga babahan hawa sanga—sembilan pintu hawa nafsu sebagai jalan menuju keselamatan lahir dan batin. Dipadu dengan pamor Singkir yang dimaknai sebagai daya untuk menyingkirkan halangan serta berada dalam bingkai tangguh Pajajaran yang tua dan berwibawa, pusaka ini menghadirkan pesan tentang keteguhan, kewaspadaan, dan kesiapan menempuh jalan luhur dalam perjalanan hidup.
Dhapur Sempana Luk 9
Sempana (atau sering disebut Sempono) merupakan salah satu bentuk dhapur keris luk sembilan yang dikenal sederhana dan lugas. Ricikan yang digunakan sangat minimal: hanya kembang kacang, jalen, lambe gajah satu, serta greneng, tanpa tambahan ricikan lain. Kesederhanaan inilah yang justru menjadikan Sempana sebagai dhapur yang populer dan mudah dijumpai. Pada masa lalu, keris dengan dhapur Sempono banyak dimiliki oleh para abdi dalem, mencerminkan watak rendah hati, fungsional, dan tidak berlebih-lebihan.
Walaupun tampil bersahaja, dhapur Sempana memiliki daya terima yang luas di masyarakat. Kesederhanaannya memudahkan keris ini untuk dikenakan dalam berbagai situasi, sekaligus menegaskan bahwa nilai sebuah pusaka tidak selalu terletak pada kerumitan bentuk, melainkan pada makna dan laku yang menyertainya.
Filosofi Luk Sembilan
Dalam khazanah Jawa dikenal pitutur yang kerap diucapkan orang-orang tua:
“Yen kowe kepingin slamet, jaganen bolongan songo utawa babahan songo.”
Artinya, jika seseorang menginginkan keselamatan dunia dan akhirat, maka ia harus mampu menjaga sembilan lubang atau sembilan perkara dalam dirinya.
Secara jasmani, bolongan songo dimaknai sebagai sembilan lubang tubuh manusia: dua mata, dua telinga, dua lubang hidung, satu mulut, serta dua lubang bawah (qubul dan dubur). Namun secara batiniah, hawa juga dimaknai sebagai keinginan atau kehendak, yang menjadi pintu masuk bagi dorongan nafsu manusia. Filosofi Babahan Hawa Sanga mengajarkan laku eling lan waspada—kesadaran dan kewaspadaan—dengan menempuh jalan luhur, bukan jalan pintas. Melalui pengendalian sembilan hawa inilah manusia dapat mencapai derajat mulia; sebaliknya, kegagalan menjaganya dapat menjatuhkan manusia lebih hina dari makhluk lainnya.
Dalam tradisi tosan aji, keris luk sembilan kerap dikaitkan dengan perlambang bantuan dan penunjang perjalanan hidup, terutama dalam hal tanggung jawab dan jenjang pengabdian. Pemiliknya sering dipahami sebagai pribadi yang memiliki dorongan untuk maju, dengan catatan ambisi tersebut dikendalikan oleh kesadaran dan laku yang benar.
Pamor Singkir
Pamor Singkir dikenal melalui motif garis-garis pamor yang membujur dari pangkal hingga ujung bilah. Dalam praktiknya, pamor ini tergolong jarang dijumpai, terutama pada dhapur tertentu yang lebih umum menggunakan pamor Wos Wutah atau Kulit Semangka. Karena kelangkaannya, keris dengan sebutan pamor Singkir kerap memiliki nilai koleksi yang tinggi.
Sesungguhnya, Singkir bukanlah nama pamor, melainkan nama beberapa empu dari masa dan wilayah yang berbeda. Di antaranya Empu Singkir dari Tapan (zaman Pajajaran), Empu Ki Singkir Wonoboyo (zaman Majapahit), Empu Singkir dari Sedayu, serta Empu Setra Banyu dari masa Mataram. Keris-keris buatan para empu tersebut dipercaya memiliki daya untuk nyingkirake halangan—menolak api, air, angin, dan bahaya. Dari kepercayaan inilah kemudian muncul penyebutan “pamor Singkir”, dengan konotasi menyingkirkan pengaruh buruk atau kalis ing sambikala.
Tangguh Pajajaran
Keris ini diperkirakan berasal dari tangguh Pajajaran, yang berkembang sekitar abad ke-14. Kerajaan Pajajaran sendiri merupakan kekuatan besar di wilayah Jawa Barat antara abad ke-11 hingga ke-16 Masehi, sebelum akhirnya runtuh pada tahun 1579 akibat serangan Kesultanan Banten di bawah Maulana Yusuf.
Dalam Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo (2004), tangguh Pajajaran dicatat sebagai salah satu periode penting dalam perkembangan keris Nusantara. Keris-keris dari masa ini umumnya memancarkan watak tua, sederhana, dan berwibawa—mencerminkan nilai kepemimpinan, keteguhan, serta keseimbangan antara kekuatan lahir dan kebijaksanaan batin.
PRA222
Sempana Pamor Singkir Sepuh
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 7 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Pusaka Keris Marak Pamor Kulit Semangka Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Marak (dhapur langka) Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (besi padat pulen) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Demak abad ke 15 masehi Panjang Bilah : 33 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Gayaman Jogja Kayu Timoho Handle / Gagang :… selengkapnya
Rp 1.555.000Pusaka Keris Brojol Pamor Tangkis Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Tangkis 2 sisi keris beda pamor ( wengkon dan kulit semangka ) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram Abad Ke 15 Masehi Panjang Bilah :35 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang :… selengkapnya
Hubungi AdminPAMOR LANGKA!! Keris Brojol Pamor Bonang Serenteng Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Bonang Serenteng / Bonang Rinenteng Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad ke 17 Masehi Panjang Bilah : 33,7 cm Warangka : Branggah Jogjakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Kuno Pendok… selengkapnya
Rp 3.750.000Keris Singo Barong Pandawa Luk 5 Kinatah Kamarogan Pamor Keleng Istimewa Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Singo Barong Luk 5 / Singa Pandawa Pamor (motif lipatan besi) : Keleng (Kinatah Kamoragan Tembaga Sepuh Emas) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Putran Mataram Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Gayaman Jogjakarta Kayu Timoho Handle /… selengkapnya
Rp 2.555.000Pusaka Kudi Kabudhan Kuno Sepuh Tua Temuan Dhapur (jenis bentuk pusaka) : Kudi Pamor (motif lipatan besi) : Sanak Meteorit (Besi Nglempung) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kabudhan (Abad X) Panjang Bilah : 19,3 cm Warangka : Kayu Cendana Jawa Handle / Gagang : Kayu Cendana Jawa Kode : PK166 Dialih rawatkan (dimaharkan) Pusaka Kudi… selengkapnya
Rp 900.000Keris Sinom Robyong Pamor Lar Gangsir Garap Istimewa Tangguh Mangkubumen Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sinom Robyong Pamor (motif lipatan besi) : Lar Gangsir (Pamor yang sangat detail dan sempurna) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mangkubumen Putran Panjang Bilah : 36,5 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Galeh Nagasari Handle / Gagang : Kayu… selengkapnya
Rp 5.555.000Pusaka Keris Jangkung Patrem Sepuh Dhapur Keris (penyebutan bentuk keris) : Jangkung Pamor Keris (motif lipatan besi tempa) : Ngulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Islam Abad Ke 17 Masehi Panjang Bilah : 15,5 cm Warangka (sarung keris) : Sandang Walikat Kayu Kemuning Kuno Handel / Deder/ Gagang keris : Kayu Galeh Kelor… selengkapnya
Hubungi AdminKeris Jalak Ngoceh Pamor Gumbolo Geni Unik Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Ngoceh Pamor (motif lipatan besi) : Mrambut + Gumbolo Geni Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Panjang Bilah : 30,5 cm Panjang Ganja: 8 cm Panjang Pesi: 7,5 cm Warangka: Gayaman Surakarta Kuno Handle / Gagang: Solo (Surakarta) Kuno… selengkapnya
Hubungi Admin


















WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.