Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Tilam Upih » Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh
click image to preview activate zoom

Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh

Rp 2.500.000
KodeP217
Stok Tersedia (1)
Kategori Dhapur Tilam Upih, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Banyu Tetes, Pamor Batu Lapak, Pamor Putri Kinurung, Pamor Tirto Tumetes, Tangguh Tuban
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Tilam Upih
Pamor Tirto Tumetes + Putri Kinurung + Batu Lapak
Tangguh : Tuban Pajajaran
Warangka : Ladrang Surakarta, Kayu Trembalo
Deder/Handle : Yudawinatan, Kayu Trembalo
Mendak : Kendhit, Bahan Kuningan
Tentukan pilihan yang tersedia!
Pemesanan lebih cepat! Quick Order
Bagikan ke

Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh

Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh

Keris dhapur Tilam Upih selalu ditempatkan sebagai pusaka yang sarat makna laku hidup. Ia tidak menampilkan kegagahan yang mencolok, tetapi justru memancarkan keteduhan dan kewibawaan yang halus. Sejak dahulu, Tilam Upih kerap dihadirkan dalam peristiwa-peristiwa penting kehidupan, khususnya dalam ikatan perkawinan, sebagai simbol doa agar rumah tangga berlandaskan ketenteraman, kesederhanaan, dan keteguhan batin. Dalam wujudnya yang lurus dan bersahaja, tersimpan ajaran agar manusia mampu menahan diri, memahami batas, serta menjalani hidup dengan penuh kesadaran.

Pusaka Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh ini menghadirkan perpaduan antara laku prihatin dan harapan rezeki yang lumintu. Pamor Tirto Tumetes yang mengalir lembut seperti tetesan air menjadi lambang usaha yang tekun, sabar, dan berkesinambungan—tidak meledak-ledak, namun pasti. Dalam usia sepuhnya, bilah ini memancarkan rasa matang dan teduh, seolah menegaskan bahwa keberkahan sejati lahir dari proses panjang, keikhlasan, serta keselarasan antara niat, laku, dan tujuan hidup.


Dhapur Tilam Upih

Dhapur Tilam Upih merupakan salah satu dhapur keris yang sarat makna simbolik dalam tradisi Jawa. Tilam berarti alas tidur, sedangkan upih adalah pelepah daun—sebuah pembaringan sederhana yang memberi rasa hangat saat dingin dan sejuk saat panas. Simbol ini merepresentasikan ketenteraman, kesahajaan, dan keseimbangan hidup rumah tangga. Karena itulah, sejak dahulu dhapur Tilam Upih kerap dipilih sebagai keris kancing gelung, pusaka yang diberikan dalam peristiwa perkawinan sebagai tanda pengikat lahir batin antara dua insan.

Lebih dalam lagi, Tilam Upih dimaknai sebagai perlambang laku prihatin dan tirakat. Sebuah ajaran agar manusia mampu menahan diri, tidak terlena oleh kenikmatan duniawi, serta senantiasa menjaga keselarasan antara rasa, pikir, dan tindak. Keris berdhapur Tilam Upih bukan pusaka untuk menonjolkan kuasa, melainkan untuk menata kehidupan agar selalu berada dalam lindungan berkah, keselamatan, dan ketenteraman.


Pamor Tirto Tumetes

Pamor Tirto Tumetes, yang juga dikenal sebagai tetesing warih atau banyu tetes, menampilkan gambaran pamor menyerupai tetesan air yang jatuh tidak beraturan. Termasuk pamor mlumah dan tidak memilih, pamor ini dipercaya membawa tuah rezeki yang lumintu—mengalir terus-menerus meski sedikit demi sedikit, namun jarang terputus.

Secara filosofis, Tirto Tumetes adalah pepeling tentang ketekunan dan kegigihan. Seperti tetesan air yang mampu melubangi batu karang, pamor ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada ledakan besar, melainkan pada konsistensi dan kesabaran. Ia menanamkan keyakinan bahwa segala tujuan dapat dicapai selama dijalani dengan istiqamah dan keteguhan niat.


Pamor Putri Kinurung

Di bagian sor-soran bilah tampak Pamor Putri Kinurung, sebuah pamor tiban yang kerap dimaknai sebagai simbol kesucian batin dan keanggunan yang terjaga. Istilah kinurung merujuk pada tradisi pingitan putri Jawa—bukan untuk mengurung, melainkan untuk menjaga, mematangkan jiwa, dan mempersiapkan diri menuju fase kehidupan yang lebih luhur.

Dalam makna laku, Putri Kinurung adalah gambaran kebaikan yang tidak diumbar. Amal utama tidak selalu perlu dipertontonkan, sebab kemuliaan sejati akan memancar dengan sendirinya. Seperti petuah Jawa:

“Aruming jeneng ngambar-ambar saluming bumi, jaya-jaya wijayanti nir ing sambekala.”

Motifnya yang menyerupai danau luas dengan pulau-pulau kecil dipercaya membawa tuah pengayoman, perlindungan dari mara bahaya, serta menjaga keharmonisan batin dan keluarga.


Pamor Batu Lapak

Masih di bagian sor-soran, pamor Batu Lapak (atau Watu Lapak) hadir sebagai simbol pondasi kehidupan. Motifnya berupa garis pamor melengkung setengah lingkaran, menyerupai batu alas atau tempat berpijak. Dalam tradisi tosan aji, Batu Lapak dipercaya membawa tuah kemantapan langkah, kestabilan usaha, serta kemudahan dalam meraih kedudukan dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Secara filosofi, pamor ini mengajarkan pentingnya landasan yang kuat—bahwa pencapaian apa pun harus bertumpu pada pijakan moral, keteguhan prinsip, dan kesiapan batin. Tanpa lapak yang kokoh, ketinggian justru rawan menjatuhkan.


Tangguh Tuban Pajajaran

Istilah Tangguh Tuban Pajajaran sering memunculkan pertanyaan, sebab secara politis Tuban tidak pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Namun penamaan ini berakar dari sejarah perjalanan para empu keturunan Pajajaran yang kemudian bermukim dan berkarya di wilayah Tuban. Tutur empu menyebut Empu Moyo beserta keturunannya—Empu Onggok, Empu Kuwung, Empu Keleng, dan Ni Sombro—mengembara ke timur dan menetap cukup lama di Tuban, membawa serta teknik, rasa, dan pakem perkerisan Sunda.

Dari pertemuan gaya itulah lahir karakter Tuban Pajajaran: bilah tampak khas Tuban, namun memiliki sentuhan halus Pajajaran—condong leleh sedikit miring, besi padat dan terasa “dingin”, serta pamor yang menampakkan garis-garis khas besi Sunda. Jejak gaya ini kemudian menyebar hingga Madura, menjadikan Tangguh Tuban Pajajaran sebagai salah satu bentuk akulturasi perkerisan yang paling menarik, bernilai tinggi, dan sarat sejarah dalam khazanah pusaka Nusantara.

Tilam Upih Pamor Tirto Tumetes Original Sepuh

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 12 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Mohon maaf, form diskusi dinonaktifkan pada produk ini.
Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

WhatsApp WhatsApp us