Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Dhapur Keris Jalak Ruwuh
- Keris Panimbal Pamor Akhodiyat Meteor Tangguh Paja
- Keris Panji Nom Kinatah Emas Gonjo Wilut
- Lampu Petromak Kayu Jati
- Asbak kayu Jati model Burung Elang
- Jual Jagrak Stand Pajangan Tombak Pusaka Kayu Jati
- Keris Nogo Siluman Luk 9 Kamardikan
- Jual Blawong Keris Tempel Dinding Cat Sungging
Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh
Rp 2.560.000Kode | K168 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Tilam Upih, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Banyu Tetes, Tangguh Pajajaran, TOSAN AJI 3 |
Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh
Pusaka Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh
- Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih
- Pamor (motif lipatan besi) : Tetesing Warih
- Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Abad Ke 14 Masehi
- Panjang Bilah : 36 cm
- Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Kuno
- Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang kuno
- Pendok : Bunton Kuningan Tatah Cukit Alusan
- Mendak : Perunggu Kuno
- Kode: K168
Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Keistimewaan Pusaka Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh
Untuk memahami dan menikmati hasil karya dari seseorang Empu, kita tidak hanya melihat bahan besi dan kualitas penempaan, material pamor yang digunakan dan penerapaannya, serta bukan pula hanya pada pasikutan dan garap bilah semata. Lebih jauh dari itu, untuk merasakan keindahan sebilah keris, kita perlu sejenak kembali ke masa lalu. Membayangkan bagaimana kondisi budaya masyarakat setempat waktu itu, tingkatan teknologi yang telah dicapainya serta bagaimana pola pikir serta simbol-simbol (sanepa dan sengkala) dengan berbagai makna filosofi mendalam yang dianut masyarakat pada waktu itu serta berbagai aspek intangible lain yang terkait dengan sebuah budaya masyarakat.
Dhapur Tilam Upih
Dalam adat Jawa, ada tiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Ketiga tahap itu yaitu, Metu, Manten dan Mati (kelahiran, perkawinan, dan kematian). Untuk peristiwa penting seperti perkawinan, dikenal dengan adanya keris kancing gelung, dimana pada jaman dahulu orang tua pihak mempelai perempuan mempunyai kewajiban yang paling utama untuk memberikan keris pusaka kepada mempelai pria sebagai Kancing Gelung. Seandainya pihak mempelai wanita tidak mempunyai, maka keluarga dari mempelai pria yang dianggap punya kewajiban untuk memberikan pusaka sebagai Cundhuk Ukel. Bahkan menurut catatan sejarah Sunan PB X gemar memberikan Kancing Gelung kepada Putra Mantu. Budaya Kancing Gelung ini tidak hanya menjadi milik keluarga kraton tapi juga masyarakat luar kraton. Keris berdhapur Tilam Upih biasanya banyak digunakan untuk keperluan tersebut, maka tidak heran hingga kini keris dengan dhapur Tilam Upih populer dan paling banyak dijumpai. Bahkan dalam buku masterpiece History of Java (1817), prajurit Jawa pada umumnya menyandang tiga buah keris sekaligus. Keris yang dikenakan di pinggang sebelah kiri, berasal dari pemberian mertua waktu pernikahan (dalam budaya Jawa disebut kancing gelung). Keris yang dikenakan di pinggang kanan berasal dari warisan leluhur atau pemberian orang tuanya sendiri, sedangkan keris pribadi diletakkan di bagian belakang.
Morfologi Tilam Upih sendiri adalah sebuah alas (tilam) yang terbuat dari daun berpelepah (upih). Nyaman sebagai pembaringan, dimana saat dingin terasa hangat dan saat panas terasa dingin (Kearifan lokal orang Jawa dengan tirakat tidur di lantai adalah untuk menghadang rejeki atau menghalangi datangnya malapetaka). Apabila dimaknai lebih dalam adalah sebuah simbolisasi laku prihatin atau tirakat. Laku adalah usaha atau upaya. Prihatin adalah sikap menahan diri, menjauhi perilaku bersenang-senang. Hakekat dan tujuan dari laku prihatin dan tirakat adalah usaha manusia untuk menjaga jalan kehidupannya supaya selalu selaras dengan ajaran budi pekerti dan kesusilaan, tidak terlena dalam kenikmatan keduniawian, dan untuk menjaga agar kehidupan manusia dalam kondisi ‘keberkahan’, selamat dan sejahtera dalam lindungan Tuhan, agar dihindarkan dari kesulitan-kesulitan dan terkabul keinginan-keinginannya. Proses laku itu sendiri mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku orang agar selalu positif, menjauhi hal-hal yang bersifat negatif (fokus pada tujuan).
Pamor Tetesing Warih
Pamor Tetesing Warih atau sering juga disebut tirto tumetes atau banyu tetes. Adalah salah satu bentuk gambaran pamor yang menyerupai tetesan air yang tidak teratur. Pamor tetesing warih tergolong pamor mlumah dan tidak memilih, siapa saja dapat memilikinya. Pamor ini dipercaya mempunyai tuah yang baik untuk membantu pemiliknya mencari rejeki. Rejeki yang lumintu, walaupun sedikit demi sedikit tetapi selalu ada saja. Itulah yang utama tuah dari Banyu Tetes.
Pamor ini juga menjadi pepeling (pengingat) dalam belajar memaknai kehidupan, dimana tetesan air bisa melubangi kerasnya batu karang. Mengajarkan kegigihan agar tidak mudah menyerah, dan selalu tekun/ulet dalam menggapai sesuatu yang kita inginkan. Karena perbedaan antara pemenang dan pecundang adalah terletak pada kegigihan. Juga mengajari bahwa segala sesuatu mungkin, asal kita istiqomah.
Tangguh Pajajaran
Keris ini diperkirakan ditempa pada abad ke-14 era zaman Pajajaran. Pajajaran sendiri merupakan sebuah kerajaan yang pernah hidup di daerah Jawa Barat antara abad XI-XVI Masehi. Namun pada tahun 1579 kerajaan ini hancur akibat serangan Kerajaan Kasultanan Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Pada buku Ensiklopedi Keris (Bambang Harsrinuksmo: 2004) di halaman 461 disebutkan salah satu jenis tangguh keris adalah tangguh Pajajaran.
Tags: jual keris tilam upih, kegunaan keris tilam upih, keris pamor banyu netes, keris pamor banyu tetes, keris pamor tetesing warih, keris pamor tirto tumetes, keris tilam upih pamor banyu netes, keris tilam upih pamor banyu tetes, keris tilam upih pamor tetesing warih, Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh, keris tilam upih pamor tirto tumetes
Keris Tilam Upih Pamor Tetesing Warih Sepuh
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 3.023 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Pusaka Keris Carubuk Melati Rinonce Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carubuk Luk 7 Pamor (motif lipatan besi) : Melati Rinonce (pamor sangat langka paling diburu kolektor keris) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Abad Ke 14 Masehi Panjang Bilah : 36 cm Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Ladrang Surakarta Gandar… selengkapnya
Rp 5.555.000Keris Jalak Sangu Tumpeng Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng Pamor (motif lipatan besi) : Ngulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram (Abad XVII) Panjang Bilah : 34 cm Warangka : Gayaman Surakarta Gandar Iras Handle / Gagang : Model Surakarta Pendok : Blewah Surakarta Mamas Mendak : Perunggu Kuno… selengkapnya
TERMAHARJual Keris Sengkelat Luk 13 Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 16 Masehi Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Ladrang SUrakarta Kayu Trembalo Handle / Gagang : Surakarta Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok :… selengkapnya
TERMAHARKeris Nogo Saliro Sepuh Warangka Cendana Berikut Keterangan Keris Nogo Saliro Sepuh Warangka Cendana: Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nogo Saliro Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Mataram Panjang Bilah : 34 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Cendana Handle / Gagang : Surakarta Kayu Cendana Pendok… selengkapnya
TERMAHARKeris Pajajaran Kuno Pamor Rojo Gundolo Meteorit Mubyar Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Rojo Gundolo (Pamor mubyar meteor) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Awal (Abad XII) Panjang Bilah : 33,5 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Kemuning Kuno Handle / Gagang : Kemuning Bang Kuno Pendok :… selengkapnya
Rp 1.555.000Keris Sempana Luk 9 Pamor Kulit Semangka Tangguh Cirebon Sepuh Dhapur Keris (Jenis Bentuk Keris) : Sempono Luk 9 Pamor (Motif Lipatan Besi) : Kulit Semangka Tangguh (Perkiraan Masa Pembuatan) : Cirebon Sepuh Panjang Bilah : 32 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Kemuning Handle / Gagang : Kayu Kemuning Kuno Pendok : Blewah Surakarta… selengkapnya
Rp 2.111.000Keris Pamor Bendo Segodo Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Bendo Segodo Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram abad ke 17 Masehi Panjang Bilah : 35,1 cm Warangka : Ladrang Surakarta Gandar Iras Kayu Walikukun Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Blewah… selengkapnya
Rp 4.111.000Keris Sinom Mataram Sultan Agung Pamor Wos Wutah Meteor Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sinom Pamor (motif lipatan besi) : Beras Wutah Meteorit Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung Panjang Bilah : 33,5 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Kemuning Werut Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok… selengkapnya
Rp 3.777.000Pusaka Keris Kanjeng Kyai Pamor Sepuh Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak (Pamor Putih Meteor) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Panjang Bilah : 32,7 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Songgo Langit Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Blewah Kuningan… selengkapnya
TERMAHARKeris Brojol Pamor Satrio Pinayungan Madura Sepuh Keris Brojol kerap disebut-sebut sebagai pusaka dukun bayi. Tapi benarkah sesederhana itu? Padahal, banyak keris berdhapur Brojol justru menyimpan keistimewaan yang luar biasa—entah itu dari segi garap, pamor, hingga nilai sejarahnya. Tak sedikit pamor-pamor langka dan bagus terdapat pada pusaka berdhapur Brojol. Seperti pamor satrio pinayungan misalnya.. pamor… selengkapnya
Rp 8.500.000
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.