Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Keris Nogo Sosro Sabuk Inten Kamardikan
- Dhapur Keris Damar Murub
- Keris Jalak Ngore Pamor Tejo Kinurung HB VII
- Pendok Selongsong Penutup Warangka Keris Bunton Su
- Blawong Keris Tombak Pusaka Kayu Jati Ukir Naga Ra
- Keris Sengkelat Tangguh HB V Srimanganti
- Warangka Keris Sunggingan Premium Gayaman
- Keris Singo Manglar Kinatah
Dhapur Keris Mangkurat
Stok | |
Kategori | Kawruh Dhapur Keris |
Dhapur Keris Mangkurat
Dhapur Keris Mangkurat
Dhapur Keris Mangkurat – Ricikan Dhapur Keris Mangkurat: Sekar Kacang Pogok, Jenggot, Jalen, Lambe Gajah Kalih, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng.
Makna Filosofi Falsafah Dhapur Keris Mangkurat
Mangkurat Mangkunagara adalah salah satu nama dhapur keris yang ‘abot sanggane’ (berat bawannya). Karena sebagai pusaka keris dianggap ‘hidup’ tak hanya karena daya gaibnya saja, tetapi dikarenakan pula oleh adanya nilai-nilai filosofi atau moral yang menjadi inspirasi sekaligus panutan atau tuntunan hidup bagi penyandangnya (formulasi jiwa luhur).
Mangkurat berasal dari kata mangku yang berarti menopang atau menyangga dan rat artinya adalah jagad atau dunia semesta. Sedangkan Mangkunagara juga berasal dari dua kata, mangku yang berarti menopang atau menyangga dan nagara berarti sebuah wilayah kekuasaan beserta segala sesuatu yang hidup dan tumbuh di atasnya.
Bahwa hidup orang jawa itu kiblatnya bukan untuk dirinya sendiri. Dhapur Mangkurat Mangkunegara, nama yang sarat makna dipilih bukan sekedar enak didengar, tetapi justru didoakan, dilantunkan dan diperjuangkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan nama itu menjadi gambaran setiap raja di dalam rumah. Bahwa selain ‘hamengku-memangkat‘ trah keluarga sendiri, untuk menjadi manusia yang unggul dan berderajad tinggi, juga hamengku, hamengkoni,hamemangku, menjunjung tinggi masyarakat yang ‘ngawula‘ kepadanya, serta masih pula berjuang demi kesejahteraan seluruh umat manusia. Pendek kata membuat dunia menjadi tempat yang semakin layak dihuni oleh manusia.
Dalam konsep budaya kepemimpinan jawa, kekuasaan bukan diperuntukkan bagi seorang pemimpin semata, akan tetapi lebih menekankan pada apa dampak baiknya bagi rakyat dan negara. Sebuah kekuasaan dianggap berhasil seperti ungkapan ‘Negara titi tentrem, nagari ingkang panjang punjung pasir wulir loh jinawi gemah ripah karta tur raharja‘ atau Negara yang aman tentram, terkenal karena kewibawannya, besar dan luas wilayahnya meliputi pegunungan sampai laut, hasil bumi yang melimpah, negara kaya dan rakyat sejahtera.
Falsafah Kepemimpinan Jawa sendiri sebenarnya dapat kita telaah dari ajaran Manunggaling Kawula Gusti, yang mengandung dua substansi, yakni kepemimpinan dan kerakyatan. Hal ini dapat ditunjukkan dari perwatakan patriotis Sang Amurwabumi (gelar Ken Arok) yang menggambarkan sintese sikap bhairawa-anoraga atau ‘perkasa di luar, lembut di dalam’.
Serat Pamarayoga, karya R. Ng, Ranggawarsita menjelaskan bahwa ratu, memegang pemerintahan atas utusan Hyang Agung. Ia dilindungi tri loka buwana, yaitu pinandhita, bathara dan satriya. Maksudnya, pemimpin dilindungi oleh pendeta (spiritualistik), dewa (pemberi berkah), dan kesatria (prajurit). Pemimpin harus berwawasan luas, memiliki ilmu kanuragan, kadigdayan dan kawicaksanan. Jati diri para pemimpin merupakan dharma (kewajiban) yang sangat berat, terbagi menjadi 8 hal, meliputi:
- Hanguripi, seorang pemimpin harus melindungi rakyat, menghormati dan menjaga perdamaian, sesuai undang-undang, sehingga timbul rasa percaya diri, untuk mencapai kehidupan yang layak.
- Hangrungkebi, bahwa seorang pemimpin harus berani berkorban jiwa, raga dan harta demi kesejahteraan bangsa. Mukti wibawa sebagai abdi masyarakat menjadi tanggung jawab yang harus diemban. Menghimpun kekuatan untuk membela rakyat dengan sasanti ‘bersatu kita teguh bercerai kita runtuh’.
- Hangruwat, berarti memberantas berbagai masalah yang mengganggu jalannya pemerintahan demi ketenteraman negara, misalnya mengurangi kemiskinan, memberikan pendidikan keterampilan para pemuda, revolusi mental, meningkatkan ketakwaan, dengan harapan mendapatkan ampunan, membersihkan diri, agar Tuhan memberikan kemudahan dan solusi.
- Hanata, berarti ’menata’ bahwa para pemimpin harus menghayati falsafah njunjung drajating praja, berdasarkan konsep ’nata lan mbangun praja’, menegakkan kedisiplian, kejujuran, dan loyalitas, demi kesejahteraan rakyat, dengan sasanti ‘ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani‘, memberikan contoh, membangkitkan semangat karja dan berwibawa di depan rakyat, berpengaruh seperti dilansir dalam kepemimpinan Pancasila. Rakyat diberikan kesempatan untuk memanfaatkan potensi alam milik negara, sesuai dengan amanat UUD 45.
- Hamengkoni, ’memberi bingkai’, agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Pemerintah memberikan kemerdekaan (kebebasan bertangung jawab), kepada rakyat untuk berusaha memanfaatkan potensi dalam negeri, dan menjalin bekerja sama dengan negara lain tanpa intervensi.
- Hangayomi, ayom berarti ’lindung’, ’teduh’ atau berarti memberikan perlindungan kepada rakyat, agar merasa aman, bebas mencari nafkah di bawah naungan wahyu Ilahi. Untuk menjaga kewibawaan bangsa pemimpin berkewajiban melindungi rakyat.
- Hangurubi, membangkitkan semangat kerja kepada rakyat, untuk mencapai kesejahteraan hidup. Rakyat berharap kesejahteraan terpenuhi, berpegang pada perilaku adil, jujur dan setia membela kebenaran. Rasa asih dan asuh menyertai dalam membina hubungan dengan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan, tatap berpegang pada sabda pandhita ratu. Bahwa seorang pemimpin harus setia pada ucapannya.
- Hamemayu, menjaga ketenteraman negara, dengan keselarasan dan keharmonisan berlandaskan saling percaya menjauhkan diri dari sifat curiga, demi memperbaiki tatanan pemerintahan.
Tags: bentuk keris jangkung mangkurat, dapur keris langka, Dhapur Keris Mangkurat, filosofi keris dapur kebo dengen, fungsi keris jangkung mangkurat, gambar dapur keris, gambar keris jangkung mangkurat, gambar keris jawa, jenis keris lurus dan gambarnya, jenis keris mahal, Jual Keris Mangkurat, keris mangkunegaran, pamor keris terbaik, pamor keris yang paling dicari
Dhapur Keris Mangkurat
Berat | 250 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 3.607 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Dhapur Keris Sujen Ampel Dhapur Keris Sujen Ampel – Ricikan Dhapur Keris Sujen Ampel: Sekar Kacang, Jalen, Lambe Gajah, Pejetan, Ri Pandan Sungsun, Pawakan Gilig. Bilah keris dengan Dapur Sujen Ampel relatif bulat dan tebal. Selain ricikan yang disebutkan tadi, jenis dapur ini kadang-kadang juga bisa menampilkan jenggot. Biasanya Dapur Sujen Ampel hanya menampilkan pamor… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Semar Betak Dhapur Keris Semar Betak – Ricikan Dhapur Keris Semar Betak: Adegipun Celak Wiyar, Gandik Katatah Tiyang, Wesi Bolong, Pawakan Anglimpa. Dapur Semar Petak kadang-kadang juga disebut sebagai ‘Semar Betak‘ atau ‘Semar Getak‘. Ini memiliki pisau pendek tapi lebar dengan permukaan yang halus. Jenis dapur ini biasanya menampilkan desain pamor yang sederhana…. selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Damar Murub Dhapur Keris Damar Murub disebut juga Urubing Dilah, sebenarnya adalah nama salah satu dhapur keris luk satu (namun ada yang menggolongkan sebagai keris lurus). Gandiknya polos, memakai pejetan, tikel alis dan greneng. Bilah keris berdhapur Damar Murub berukuran sedang, lurus, tapi dipucuk bilah ada luk satu yang menyerupai nyala api. Keris… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Brojol Dhapur Keris Brojol – Ada dua versi bentuk dapur Brojol. Pertama, panjang bilahnya hanya sekitar 15-19 cm, bilahnya tipis, rata dan biasanya merupakan keris kuno. Pejetan yang ada di bagian pangkal bilah hanya samar-samar saja. Gandiknya polos dan tipis. Kadang-kadang memakai ganja iras. Kadang-kadang pula pada bilahnya ada lekukan-lekukan dangkal, seolah lekukan… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Karno Tanding Dhapur Keris Karno Tanding – Karna Tanding (Karno Tinanding) adalah suatu babak pertempuran terbesar Baratayudo di Padang Kurusetra. Pertempuran dua senopati pilih tanding yaitu Arjuno dari kesatrian Madukoro sebagai panglima perang Negara Amarta melawan Adipati Basukarno dari Awonggo sebagai panglima perang Negara Astina. ARJUNO Arjuno atau janoko lahir dari rahim seorang… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Sepang Ricikan Dhapur Keris Sepang: Gandik Lugas, Pejetan Lajeng, Ganja Wilut Sepang merupakan salah satu bentuk dhapur keris lurus. Ukuran panjang bilahnya sedang, tetapi bilah keris ini relatif tipis karena tanpa ada-ada. Keris itu tanpa gandik; bentuk sor-sorannya hampir simetris, tanpa pejetan, penampang ganja depan belakang sama (tanpa sirah cecak) juga tidak memakai… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Lar Ngatap Dhapur Keris Lar Ngatap – Ricikan Dhapur Keris Lar Ngatap: Ganja Kelab Lintah, Perabot Kados Dapur Tilam Upih. Bilah keris dengan Dapur Kelab Lintah hampir simetris, yang jelas berbeda dari bentuk biasa dari bilah keris. Keris Lar Ngatap, sebuah keris lurus yang ukuran bilanya sedikit agak panjang, walaupun demikian Keris ini… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Kalamisani Dhapur Keris Kalamisani – Ricikan Dhapur Keris Kalamisani: Sekar Kacang, Jalen, Lambe Gajah Kalih, Sogokan, Tikel Alis, Sraweyan, Greneng, Gusen. Dapur Kalamisani, atau ‘Kala Misani‘ umumnya memiliki ricikan berikut; kembang kacang, dua lambe gajah, tikel alis, gusen, kruwingan dan greneng. Biasanya juga memiliki fitur ada-ada. Dhapur Keris Kalamisani merupakan salah satu benda… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Mayat Miring Dhapur Keris Mayat Miring – Pusaka Keris ini hampir sama dengan kebanyakan Keris Luk Lurus lainya akan tetapi sangat terlihat dari ganja pada bilahnya yang agak membungkuk, gandiknya polos dan memakai pejetan serta sogokan hanya satu di bagian belakang juga memakai gusen. Bila posisi bilanya tidak terlalu membungkuk biasanya orang menyebutnya… selengkapnya
TERMAHARDhapur Keris Tilam Upih Dhapur Keris Tilam Upih adalah nama dhapur keris lurus yang sederhana. Gandik-nya polos, ricikannya hanya tikel alis dan pejetan. Di daerah lain ada yang menyebutnya Tilam Petak atau Tilam Putih. Di keraton Yogyakarta paling sedikit ada tiga keris pusaka yang ber-dhapur Tilam Upih, yaitu KK Pulanggeni, KK Sirap, dan KK Sri… selengkapnya
TERMAHAR
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.