Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Jalak Sangu Tumpeng » Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit
click image to preview activate zoom

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

KodeK154
Stok Habis
Kategori Dhapur Jalak Sangu Tumpeng, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Beras Wutah, Tangguh Majapahit, TOSAN AJI 3
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Pusaka Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

  • Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Jalak Sangu Tumpeng
  • Pamor (motif lipatan besi) : Wos Wutah Ceprit Ceprit
  • Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit
  • Panjang Bilah : 31 cm
  • Warangka : Branggah Jogja Kayu Sono Keling
  • Handle / Gagang : Kayu Sawo
  • Pendok : Blewah Jogjakarta Kuningan
  • Mendak: Kuningan
  • Kode: K154

Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Makna Filosofi Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Jalak Sangu Tumpeng adalah salah satu bentuk dhapur keris lurus, ukurannya sedang. Gandik-nya polos, memakai pejetan, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan tingil. Ricikan lainnya tidak ada.

KKA KOPEK, Beberapa catatan dari keraton menyebutkan bahwa Kangjeng Kiai Ageng Kopek adalah salah satu keris pusaka Keraton Yogyakarta yang oleh kalangan keraton Yogyakarta dan masyarakat Yogyakarta dianggap sebagai pusaka andalan Raja. Keris itu berdhapur Jalak Sangu Tumpeng, pamor keris ini mirip elar gangsir, sayap jangkrik yang sedang memperdengarkan sayap keperwiraannya. Sementara warangkanya terbuat dari kayu cendana wangi dengan seratnya bermotif kepang. Pendoknya terbuat dari suasa (campuran emas atau emas muda), bentuknya blewehan.

Kisah singkat yang tercatat dalam gedhong pusaka adalah bahwa KKA Kopek itu merupakan tanda mata dari Sunan Paku Buwono III. Pusaka itu diterima Pangeran Mangkubumi dengan perantara Gubernur dan Direktur Pesisir Utara Pulau Jawa, Nicolaas Hartingh, sewaktu Pangeran Mangkubumi dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi pada 13 Februari 1755, beberapa saat setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti, diserahkan di dusun Pandak Karangnangka.

Menurut kisah legenda, sesungguhnya keris KKA Kopek ini merupakan pusaka Mataram yang diperoleh pada masa Sultan Agung Hanyakrakusuma. Semula keris ini adalah milik Kanjeng Sunan Kalijaga, kemudian diwariskan kepada Sultan Prawoto (Sultan Demak terakhir) dalam perjalanan sejarahnya keris pusaka ini selalu dimiliki para Raja Jawa. Sunan Kalijaga memberi pertanyaan kepada Sultan Agung tentang busana yang dikenakannya, antara lain Jamus Kalimasada, udeng wulung dan samiaji. Sebelum memberi pertanyaan Sunan Kalijaga berjanji apabila Sultan Agung berhasil menjawab pertanyaannya maka keris pusaka yang dimiliki Sunan Kalijaga akan menjadi milik Sultan. Dalam bahasa Jawa “mengko pek’en” (nanti ambillah menajdi milikmu). Dari kata mengko pek’en inilah kemudian menjelma menjadi Kopek.

Lalu mengapa kemudian pusaka ini menjadi pusaka andalan Raja? Dari legenda tadi terungkap bahwa pusaka ini menyimpan misteri kehidupan, yaitu bahwa manusia dalam hidupnya (Jalak) perlu membawa bekal (sangu) tumpeng. Tumpeng bisa berarti makanan untuk kehidupan dunia namun dapat pula berarti yang bersifat rohani (akhirat). Apalagi bila dihubungkan dengan Jamus Kalimasada, yang dikaitkan dengan Kalimat Syahadat dalam Islam, udeng wulung merupakan simbol, yaitu apakah manusia Jawa mampu memahami (mudheng) mengenai agama sebenarnya. Dan Samiaji sebagai pengingat Raja, dimana merupakan simbol bahwa manusia pada dasarnya memiliki nilai yang sama di mata Tuhan YME. Raja tanpa mahkota adalah rakyat, kedaulatan di tangan rakyat. Pusaka tersebut mengandung makna filosofis yang mendalam. Oleh karena itu sangat bisa dipahami mengapa keris pusaka tersebut menjadi pusaka utama di Keraton Kasultanan Yogyakarta, yang berciri utama keseimbangan jasmani-rohani, material-spiritual yang dilambangkan sebagai bangunan Keraton dan Tugu.

Jika diresapi secara maknawi, keris KKA Kopek berdhapur Jalak Sangu Tumpeng ini memang pantas dianggap sebagai keris pendamping seorang pemimipin besar (Raja) karena bersifat penuh simbol putri senantiasa mengiringi simbol kejantanan, dan belas kasih.

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Keris Pamor Wos Wutah / Beras Wutah

Beras Wutah/Wos Wutah artinya beras tumpah yang mewakili ungkapan “Gemah ripah loh jinawi” (tenteram, makmur, dengan kekayan alam yang berlimpah).

Pada jaman dahulu, kemakmuran ditandai dengan hasil panen yang berlimpah, hal itulah yang kemudian mengilhami para Empu untuk memberi nama Beras Wutah/Wos Wutah pada Pamor Keris buatannya.

Pamor Beras Wutah/Wos Wutah merupakan salah satu jenis Pamor yang paling banyak dibuat sehingga menjadi salah satu jenis Pamor yang paling banyak dijumpai terdapat pada sebilah Keris.

Secara fisik bentuk Pamor Beras Wutah/Wos Wutah menyerupai motif butiran beras tumpah, dan merupakan pamor tiban yang terbentuk dari proses penempaan yang dilakukan oleh Sang Empu.

Dan secara spiritual, dalam proses pembuatan sebilah Keris Sang Empu akan melakukan ritual khusus atau tirakat yang intinya adalah sebuah bentuk permohonan/do’a kepada Yang Maha Kuasa dan menyerahkan hasil dari tempaannya dalam bentuk Pamor kepada kehendak Tuhan secara ikhlas.

Secara filosofis, Beras Wutah/Wos Wutah menggambarkan harapan dan keinginan dari Empu pembuat Keris, sehingga Beras Wutah sering dihubungkan dengan keinginan untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah, atau kehidupan yang lebih makmur. Dan pada jaman sekarang Beras Wutah/Wos Wutah berarti melambangkan rejeki dan penghasilan yang melimpah.

Keris Pamor Ceprit Ceprit

Pamor Ceprit adalah pamor di bilah keris dengan pola yang tak beraturan. Pamor Ceprit sendiri merupakan salah satu ciri khas dari keris tangguh era majapahit. Yang mana pamor ini nampak wingit, angker dan sepuh sesuai dengan tangguhnya yang tergolong tangguh sepuh.

Tuah Pamor cepret sangat beraneka ragam karena pamor cepret adalah bukan termasuk pamor rekan tetapi tiban. Simbolisasi hampir menyerupai pamor pengawak wojo sepeti untuk simbolisasi proteksi diri, kemampuan adaptasi, terkait dengan keilmuan kanuragan maupun yang terkait dengan ilmu batin maupun simbolisasi akan ketiadaan kesulitan dalam mencari penghidupan sekecil apapun (nunggak semi), dsb. . Pamor Cepret pun punya karakter yang kuat dan terkesan angker serta memiliki kekuatan rahasia.

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Keris Tangguh Majapahit

Keris Tangguh Majapahit, salah satu tangguh yang mempunyai penggemar fanatiknya tersendiri. Perpaduan antara Eksoteri (bahan material dan garap kasat mata) dan Isoteri (berhubungan dengan angsar, tuah dll) dianggap sebagian kalangan menyatu dalam komposisi dan harmonisasi yang pas. Material logam dan garap tempa lipat keris Majapahit dianggap lebih baik, begitu pula dengan angsar keris Majapahit dipercaya penggemar isoteri diatas rata-rata tangguh lainnya.

Secara umum bilahnya ramping dengan tantingannya sangatlah ringan. Besinya halus, padat semu nglei (halus terdiri dari material-material kecil) pertanda matang tempa. Umumnya keris berperawakan kecil wingit dengan beri legam memancarkan sinar kebiruan jika diamati dengan detail dan seksama. Pada wilah pusaka jangkung ini dapat terlihat permukaan gandik munkal Gerang atau kurang lebih seperti asahan pisau yang sudah lama dan sering dipakai. Hal ini menandakan sedemikian detail dan luwesnya Mpu pambabar pusaka ini. Pamor Blarak Sineret pada sebilah pusaka Jangkung tangguh Majapahit dengan nuansa ceprit dan aura yang wingit? Sungguh kombinasi yang sulit ditemukan dan sulit dibuat sehingga sangat layak dimiliki untuk para pecinta Isoteri dan eksoteri.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , ,

Keris Jalak Sangu Tumpeng Pamor Ceprit Ceprit

Berat 1500 gram
Kondisi Baru
Dilihat 3.672 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us