Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Sengkelat » Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah
click image to preview activate zoom

Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

KodeK151
Stok Habis
Kategori Dhapur Sengkelat, Keris, Keris Luk 13, Pamor Kenanga Ginubah, Tangguh Kamardikan, TOSAN AJI 3
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

Pusaka Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

  • Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Luk 13
  • Pamor (motif lipatan besi) : Kenongo Ginubah
  • Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : STW
  • Panjang Bilah :35 cm
  • Warangka : Ladrang Ukiran Ular Kayu Sawo
  • Handle / Gagang : Kemuning Kuno
  • Mendak : Kuningan
  • Kode: K151

Dialih rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.

Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

Tentang Pamor Kenongo Ginubah

Menurut sebagian pecinta keris yang berpamor, Kenongo Ginubah dianggap mempunyai tuah dapat membuat pemiliknya jadi menarik, kepribadiannya menarik dan menonjol di lingkungannya. Jenis pamor keris ini banyak dicari oleh mereka yang mendambakan ketenaran, termasuk di antaranya para dalang, pesinden, penyanyi, artis, publik figur dan sebagainya.

Makna Filosofi Keris Dhapur Sengkelat

” Sunan Kalijaga angadika aris / sun arani keris dapur sangkelat / dene kris abang warnane / nanging iki tan patut / dipun enggo wonglaku santri / iki pantes kagema / mring patingginipun / negara ing pulo Jawa / wus pinasti besuk dadi pusaka ji / kang mengku nusa jawa // – Babad Demak “

Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

Nama keris Sengkelat begitu melegenda di akhir keruntuhan imperium Majapahit. Jejak besar yang ditinggalkan dalam menelusuri keris Sengkelat dapat ditemukan melalui Babad Demak. Babad adalah cerita rekaan (fiksi) yang didasarkan pada peristiwa sejarah, dimana penulisannya biasanya dalam bentuk macapat (tembang/puisi/syair). Penulisannya yang imajinatif menjadikan semua nama dan peristiwa itu hanyalah sanepa/lambang-lambang. Babad cenderung menjadi percampuran dari fakta dan mitologi.

Penggalan teks di awal menceritakan, Sunan Kalijaga bersabda menamakan keris tersebut Keris Dhapur Sengkelat, karena berwarna kemerahan. Akan tetapi bila dipergunakan oleh santri tidaklah pantas. Keris ini lebih pantas menjadi pusaka pegangan Raja yang menguasai Nusantara. Babad Demak seolah menginspirasi bahwa keris Sengkelat adalah identik dengan sebuah piyandel dan wahyu kepemimpinan.

Keris Kanjeng Kyai Pamor Sepuh

Dalam pemahaman lain keris Sengkelat yang artinya kemerahan, dalam sudut pandang yang berbeda juga bisa mewakili gerakan “kaum abangan” yang dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Kelompok abangan merupakan golongan penduduk jawa muslim yang mempratekkan islam dalam versi yang lebih sinkretis bila dibandingkan dengan kelompok santri yang ortodoks (muslim yang mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat islam) dan cenderung masih mengikuti kepercayaan adat yang di dalamnya mengandung unsur tradisi dan budaya lama (Hindu, Budha, dan Animisme).

Dari sembilan wali, hanya Sunan Kalijaga yang pakaiannya berbeda. Beliau tidak menggunakan jubah dan sorban. Akan tetapi, merancang bajunya sendiri yang disebut “Baju Takwa” dari baju Surjan, ikat kepalanya hanya berupa udeng . Di hadapan Allah tidak ada yang istimewa. Hanya kadar taqwa yang jadi ukuran derajat. Beliaulah satu-satunya Wali yang bisa diterima oleh berbagai pihak, baik oleh kubu putihan dan abangan, ndoro, priyayi, santri hingga rakyat jelata.

Media dakwahpun dilakukan dengan melalui pendekatan budaya lokal. Syariat, tarekat, dan hakikat dirajut menjadi satu. Membuahkan makrifat dalam bentuk mistik Jawa. Sehingga agama tidak sekadar menjadi formalitas kehidupan. Tapi menjadi bagian kehidupan itu sendiri. Mistik dan makrifat yang umumnya dipandang sebagai klenik [dalam pengertian negatif], oleh Sunan Kalijaga diolah menjadi ajaran yang bermakna bagi kehidupan.

Tags: , , , , , , , , , , , , , ,

Keris Sengkelat Pamor Kenongo Ginubah

Berat 1500 gram
Kondisi Baru
Dilihat 4.617 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us