KERIS PAMOR LANGKA!! Unthuk Banyu Sepuh Original

KERIS PAMOR LANGKA!! Unthuk Banyu Sepuh Original

Keris Tilam Upih – Pamor Unthuk Banyu – Tangguh Pajajaran ini merupakan salah satu koleksi pusaka yang memadukan kedalaman makna, keanggunan pamor, serta kekokohan karakter masa silam. Ia tidak hanya tampil sebagai bilah sepuh dengan estetika yang matang, tetapi juga menghadirkan harmoni antara dhapur yang membawa kesejukan, pamor yang mengalir lembut, dan tangguh yang memiliki akar sejarah kuat. Perpaduan tiga unsur ini menjadikan pusaka tersebut bukan sekadar benda bersejarah, tetapi sebuah simbol perjalanan batin, nilai-nilai leluhur, dan kebijaksanaan hidup yang diwariskan lintas generasi.

Sebagai pusaka, keberadaan keris ini menggambarkan sebuah kesatuan yang utuh: dhapur Tilam Upih yang teduh, pamor Unthuk Banyu yang luwes, serta tangguh Pajajaran yang kokoh sekaligus berwibawa. Setiap unsurnya saling melengkapi dan menyampaikan pesan tersendiri—tentang ketenteraman, keluwesan, dan keteguhan. Ia menjadi representasi bagaimana sebuah keris dapat menyimpan laku hidup masyarakatnya: sederhana namun bermakna, halus namun tegas, kuat namun tetap membawa keseimbangan. Sebuah karya yang tidak hanya memancarkan keindahan visual, tetapi juga kedalaman filosofi yang melekat pada setiap lekuk dan pamornya.

Dhapur Tilam Upih

Dhapur Tilam Upih dikenal sebagai salah satu dhapur yang sarat makna dalam tradisi Jawa. Tilam Upih—yang merujuk pada tikar anyaman daun sebagai alas tidur—menjadi perlambang ketenteraman, kehangatan keluarga, serta doa agar pemiliknya selalu dianugerahi kerukunan dalam rumah tangga. Tidak mengherankan bila dhapur ini kerap dijadikan pusaka warisan turun-temurun, sebagai simbol harapan agar suatu keluarga memiliki pondasi moral dan laku hidup yang baik. Sifatnya yang teduh dan bersahaja membuat Tilam Upih menjadi salah satu dhapur yang disukai para sesepuh, karena memancarkan aura ketenteraman sekaligus kearifan.

Pamor Unthuk Banyu

Keris ini semakin istimewa karena mengenakan pamor Unthuk Banyu, salah satu pamor langka yang jarang ditemukan pada keris-keris sepuh. Pamor miring ini dibentuk melalui teknik tempa yang rumit dan hanya dapat dikerjakan oleh empu berpengalaman. Pola pamornya menyerupai buih air yang teraduk angin: dinamis, ekspresif, dan penuh pergerakan. Secara filosofi, Unthuk Banyu mengajarkan keluwesan dalam menghadapi hidup—sebagaimana air yang selalu menemukan jalan dan tetap jernih sekalipun harus mengalir melalui celah kecil. Tuahnya dipercaya membawa kelancaran rejeki, kecakapan dalam pergaulan, kemampuan menjaga diri dari sifat boros, dan ketenangan batin dalam menghadapi perubahan. Pamor ini juga tergolong tidak pamilih, sehingga cocok untuk siapa pun yang memaknainya dengan bijak.

Tangguh Pajajaran

Dari sisi perwujudan fisiknya, keris ini menunjukkan ciri kuat tangguh Pajajaran, salah satu era perkerisan tertua di tanah Sunda. Material bilahnya berkualitas baik dengan slorok yang jelas, pamor yang kontras dan bersih, serta pola pamor ngawat yang tersusun rapi hingga ke bagian gonjonya—menandakan gonjo asli bawaan. Kerajaan Pajajaran sendiri merupakan puncak peradaban Sunda, jaya pada masa Prabu Siliwangi dengan ajaran silih asah, silih asih, dan silih asuh. Jejak estetika dan keteguhan karakter masa itu tercermin dalam bilah keris ini: kokoh namun halus, kuat namun tetap berimbang, membawa pesona masa silam yang tetap relevan hingga kini.

P209

Tags: keris langka, keris sepuh original, keris tilam upih