Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Dhapur Tilam Sari » Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh
click image to preview activate zoom

Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh

Rp 3.500.000
KodeKAR
Stok Habis
Kategori Dhapur Tilam Sari, Katalog Produk, Keris, Keris Lurus, Keris Sepuh, Pamor Bawang Sebungkul, Pamor Segoro Muncar, TOSAN AJI 1
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Tilam Sari
Pamor : Bawang Sebungkul + Segoro Muncar
Tangguh : Amangkurat
Abad / Tahun : XIV
Panjang Bilah : 32,5 cm
Warangka : Ladrang
Bahan Warangka : Kayu Trembalo - Gandar Iras Kuno
Deder/Handle : Yudowinotan - Kayu Trembalo Kuno
Pendok : Blewah - Kuningan Mamas Kuno
Mendak : Parijata - Kuningan
Tentukan pilihan yang tersedia!
OUT OF STOCK
Maaf, produk ini tidak tersedia.
Bagikan ke

Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh

Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh

Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh – Keris, sebuah senjata tradisional yang telah mengakar dalam budaya Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Jawa, bukan sekadar sebuah benda mati. Ia merupakan warisan leluhur yang sarat akan makna, nilai budaya, dan filosofi kehidupan. Dalam setiap goresan dan pola yang terpahat di bilahnya, terdapat cerita panjang yang menceritakan perjalanan sebuah bangsa dan filsafat hidup yang terkandung di dalamnya.

Orang Jawa memandang keris bukan hanya sebagai senjata, tetapi sebagai ageman, yang bisa diartikan sebagai busana atau pakaian. Bagi mereka, keris merupakan simbol yang memuat makna-makna mendalam, bahkan mengandung filosofi tentang alur kehidupan itu sendiri.

Dalam kebudayaan Jawa, terdapat empat pusaka keris yang dianggap wajib memiliki dapur lurus. Keempat keris tersebut adalah Brojol, Tilam Sari, Tilam Upih, dan Jalak Sangu Tumpeng. Meskipun masing-masing memiliki arti yang berbeda, namun mereka saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

Keris Brojol, misalnya, melambangkan keberanian untuk keluar dari sebuah permasalahan atau tantangan. Tilam Sari menggambarkan makna keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan saling menghormati. Sementara Tilam Upih menjadi simbol dari jiwa pemikir yang bijaksana, yang senantiasa menghargai ajaran dan nasihat para guru atau sesepuh. Jalak Sangu Tumpeng, di sisi lain, melambangkan kelimpahan rezeki, baik sandang (pakaian) maupun pangan (makanan).

Filosofi dalam kepercayaan Islam juga mengaitkan empat lambang keris tersebut dengan doa sapu jagat. Bagi orang Jawa, memiliki keempat pusaka ini bukan hanya sekadar memiliki benda-benda berharga, melainkan juga membawa keyakinan bahwa kesuksesan dalam hidup akan mengiringi mereka yang memahami dan menghayati filosofi yang terkandung di dalamnya.

Namun, sebelum kita membenamkan diri lebih dalam untuk memahami seluk-beluk keris, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “dapur-dapur” keris. Dapur dalam konteks ini merujuk pada pola atau gaya pembuatan bilah keris, yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

Setiap keris, dengan dapur tertentu, mengandung sejarah, kepercayaan, dan keunikan tersendiri. Melalui pemahaman akan dapur-dapur keris ini, kita dapat menggali lebih dalam lagi tentang keindahan, makna, dan filsafat yang terkandung dalam setiap goresan senjata tradisional ini. Sebuah perjalanan spiritual dan intelektual yang memperkaya wawasan dan mengangkat martabat kekayaan budaya nenek moyang kita.

Tags: , ,

Keris Tilam Sari Mataram Amangkurat Sepuh

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 169 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Mohon maaf, form diskusi dinonaktifkan pada produk ini.
Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
WhatsApp WhatsApp us