Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 6282177400100

● online
- Pusaka Keris Nogo Liman Pamor Kupu Tarung
- Kerajinan Kayu Jati Palu Hakim
- Keris Pasopati PB IX Putran Pamor Wahyu Tumurun Ga
- Pusaka Dwisula Tosan Aji Antik
- Dhapur Keris Kalamisani
- Jual Keris Tumenggung Pamor Satrio Pinayungan PB X
- Blawong Tempat Pajangan Keris Ukir Wayang Togog Al
- Keris Putut Sajen Sepuh
Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka
Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka
Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka – Sejak abad ke-9 Masehi sampai masa kerajaan-kerajaan Islam di Jawa keberadaan keris terus berlanjut, bahkan sekarang masih dijumpai pembuatan keris di beberapa tempat. Berdasarkan observasi pada tempat pembuatan keris yang masih dikerjakan oleh para ’empu’ sekarang, diperoleh petunjuk bahwa teknik tempa lipat menjadi ciri khusus pembuatan keris. Pada teknik tempa lipat besi dan pamornya disatukan kemudian ditempa sampai menjadi satu, kemudian dilipat dan ditempa lagi, demikian seterusnya.
Sebuah keris mempunyai ciri yang terdiri atas: (a) Pesi, semacam akar bilah berbentuk bulat, panjang sekitar 7-8 cm, dibuat dari besi untuk ditancapkan ke dalam ukiran (pegangan keris), (b) Ganja, dudukan keris yang terletak pada pangkal bilah. Ada dua macam ganja yakni ganja iras dan ganja susulan. Disebut ganja iras jika ganja tersebut merupakan terusan dari bilah, sedang yang disebut ganja susulan adalah ganja yang lepasan, (c) Wilah, yakni badan keris mulai dari perbatasan ganja sampai ujung tajaman keris (pucuk atau kudhup). Pucuk keris ada yang dinamakan: kudhup nyujen, pucuk yang sangat runcing; kudhup gabah kopong, seperti bentuk gabah; kudhup buntut tuma, ujungnya berbentuk seperti ekor kutu; kudhup kembang gambir, pucuk yang tidak terlalu runcing, tetapi tajam sekali.
Pamor diketahui berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Di Jawa tercatat bahwa pada masa pemerintahan Susuhunan Paku Buwana IV ditemukan sebongkah meteor yang jatuh di bumi, yaitu sekitar tahun 1723 J atau tahun 1801 M. Meteor yang jatuh di sekitar daerah Prambanan wilayah Surakarta tersebut berukuran tinggi sekitar 50 cm, dan berdiameter 80 cm. Benda tersebut sampai sekarang disimpan di Keraton Surakarta sebagai salah satu benda pusaka keraton, dan disebut ”Kanjeng Kiai Pamor” yang dimanfaatkan dalam pembuatan keris sejak Susuhunan Paku Buwana IV hingga Susuhunan Paku Buwana XI (1939-1945). Penelitian metalurgis terhadap meteor tersebut dengan menggunakan spectrophotometer menunjukkan bahwa di dalam Kanjeng Kiai Pamor terdapat unsur-unsur nikel, titanium, besi, timbal, dan timah putih, atau sekitar 94 % unsur besi dan 5 % unsur nikel.
Ada beberapa jenis meteor, yakni (1) meteorit, mengandung besi dan nikel, kalau ditempa di dalam keris menjadi kelabu; (2) siderit, hanya mengandung besi, kalau ditempa dalam bilah keris menjadi ’pamor ireng’ (warna hitam); dan (3) aerolit, kalau ditempa dalam keris menjadi warna kelabu agak kuning sehingga batas antara pamor dan besi tidak tampak jelas, disebut ”pamor jalada”.
Dilihat dari proses terjadinya, pamor keris dapat dibedakan menjadi dua, yakni (1) pamor Jwalana, pamor yang terjadi dengan sendirinya karena keahlian sang empu, corak dan ragam hiasnya terjadi secara alamiah. Contoh pamor Jwalana adalah: pamor Mega Mendhung, pamor Urap-urap, dan pamor Ngulit Semangka; (2) pamor Anukarta, yakni pamor yang dibuat secara sengaja, direncanakan oleh sang empu. Contohnya: pamor Blarak Ngirid, pamor Kenanga Ginubah, pamor Wiji Timun, pamor Untu Walang, dan pamor Udan Mas.
Kegunaan keris bagi masyarakat Jawa bermacam-macam. Pada mulanya keris adalah senjata tikam dalam perkelahian atau pertempuran. Dalam hal ini, keris dibawa sebagai sipat kandel. Namun dalam perkembangannya, keris tidak lagi berfungsi sebagai senjata, tetapi sebagai tosan aji; artefak karya empu pembuatnya. Sebagai konsep perpaduan ’bapa akasa – ibu pertiwi’ keris dipercaya menyandang kekuatan gaib yang dapat berpengaruh bagi pemiliknya. Akhirnya keris merupakan bagian dari budaya Jawa sebagai salah satu kelengkapan hidup orang Jawa yang tergambar dalam konsep: wisma (rumah), garwa (istri), turangga (kuda), kukila (burung), dan curiga (senjata keris). (Timbul Haryono).
-
Pamor Luluhan
Pamor Luluhan adalah jenis pamor yang terjadi karena dalam proses pemanasan sewaktu penempaan saton keris suhunya terlalu tinggi. Bahan besi dan bahan pamor terlalu menyatu erat, tidak sekedar menempel berhimpitan, sehingga batas antar besi dan pamor sukar terlihat dengan mata telanjang.
-
Pamor Miring
Pamor miring adalah pamor yang lapisan-lapisan saton-nya; besi-pamor-besi-pamor dst. Melintang atau tegak lurus dengan permukaan bilah keris. Penamaan untuk pamor ini berdasarkan teknik pembuatannya.
Ragam pola pamor yang bisa dibuat dengan teknik pamor miring antara lain : pamor Adeg, Blarak Ngirid, Ron Genduru, Ujung Gunung, dan Raja Abala Raja.
Kata ‘miring’ pada istilah miring bukan berarti condong seperti menyebut tiang bambu miring, melainkan miring dalam artian orang tidur miring.
-
Pamor Mlumah
Pamor Mlumah adalah pamor yang lapisan saton-nya; besi-pamor-besi-pamor dst, mendatar atau sejajar dengan permukaan bilah keris atau tosan aji lainnya. Jadi pamor mlumah adalah penamaan salah satu teknik penempaan pada pembuatan pamor.
Ragam pola gambaran pamor yang dapat dihasilkan dengan cara penempaan pamor mlumah diantaranya adalah : pamor Wos Wutah, Ngulit Semangka, Udan mas, Uler Lulut dan Sumsun Buron.
-
Pamor Puntiran
Pamor Puntiran bisa digolongkan sebagai pamor miring. Teknik pembuatan pamor puntiran hampir sama dengan pamor miring. Bedanya sebelum disatukan dengan baja inti keris, saton-nya di punter (dipilin) dahulu.
Pamor yang bisa dihasilkan dengan teknik ini antara lain : Pamor Lawe Setukel, Tunggal Kukus, dan Buntel Mayit.
-
Pamor Rekan
Pamor rekan adalah pamor yang pola gambarannya direncanakan lebih dahulu oleh empu pembuatnya. Biasanya, perencanaan pola pamor ini berdasarkan atas pesanan calon pemilik keris dan si empu tinggal merekayasa teknik pembuatannya.
Contoh pamor rekan atau pamor anukarta, antara lain : Pamor Udan Mas, Blarak Ngirid, Ri Wader, Naga Rangsang, Kupu Tarung, Ron Genduru, Lar Gangsir, dan Ujung Gunung.
-
Pamor Tiban
Pamor tiban adalah pamor yang pola gambaranya tidak direncanakan lebih dahulu oleh empu pembuatnya. Biasanya, si empu hanya bekerja dengan teknik dasar pembuatan pamor tanpa merekeyasa bentuk pamor yang sedang dibuat, sambil terus berdoa. Bagaimanapun bentuk gambaran pamor yang akan terjadi kemudian dianggap sebagai anugerah Tuhan.
Jika ditinjau dari segi teknisnya, pamor tiban tergolong pamor mlumah. Contoh pamor tiban diantaranya adalah pamor Pulo Tirta, Pedaringan Kebak, Wos Wutah, Ngulit Semangka, Tunggak Semi. Jenis-jenis pola pamor tiban yang dianggap baik dan langka adalah pamor Raja Gundala, Nur, Ratu Pinayungan, Slamet dan Kendit Gumantung.
-
Pamor Sumber
Pamor Sumber adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya berupa bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan. Pada permukaan sebuah ganja, jumlah bulatan-bulatan yang menyerupai mata kayu itu paling sedikit enam buah. Pamor sumber tergolong baik dan dicari para pecinta keris, karena dipercayai dapat membantu mendatangkan rezeki .
-
Pamor Winih
Pamor winih adalah pamor yang terletak di bagian ganja. Bentuknya berupa bulatan berlapis-lapis, paling sedikit tiga lapisan,semacam “mata kayu”.
Pamor winih tergolong baik dan dicari orang, karena konon jika ia memulai suatu pekerjaan akan bisa selesai dengan baik. Kata Winih berasa sari kata bahasa Jawa yang berarti benih atau bibit.
-
Pamor Ceblokan
Pamor Ceblokan atau pamor titipan adalah pamor yang menyelip masuk antara pamor lain. Secara umum, untuk menyebut pamor keris atau tosan aji lainnya, tidak perlu menyebutkan pamor titipan-nya, melainkan hanya nama pamor yang dominan saja.
Misalnya, pada pamor Wos Wutah, tetap saja disebut Pamor Wos Wutah meskipun dalam pamor itu terselip beberapa pamor titipan seperti Gaibul Guyub, Slamet, Kruta Mesir, Krudung atau pamor lainnya.
Istilah pamor ceblokan banyak digunakan di Surakarta dan sekitarnya, sedangkan istilah pamor titipan pada umumnya dipakai oleh pecinta keris di daerah Yogyakarta.
Keris yang diberi pamor ceblokan biasanya bukan keris yang bermutu tinggi. Sebab seorang empu biasanya merasa berkeberatan menambahkan pamor ceblokan bila keris buatannya tergolong keris yang adikarya.
Pamor ceblokan biasanya dibuat atas permintaan pemesan, bukan karena kemauan si empu, kecuali bila si empu merasa keris buatannya tidak sempurna.
-
Pegat Waja
Pegat waja merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan keris yang retak pada sisi tajam bilahnya. Cacat ini serupa dengan keadaan kayu lapis yang sering terkena hujan dan kepanasan, sehingga lepas lapisan-lapisannya. Keris pegat waja tergolong cacat dan tidak disukai oleh sebagain besar pecinta keris.
Bagian yang retak biasanya terjadi karena tidak menempelnya dengan sempurna, antara saton dan lapisan baja yang menjadi inti keris. Ini terjadi karena pada saat penempaan suhunya kurang tinggi.
Oleh kebanyakan pecinta keris, keris pegat waja dinilai bertuah buruk. Orang yang memiliki atau ketempatan keris atau tosan aji semacam itu akan mudah mengalami salah paham, mudah curiga dan mudah silang sengketa dengan orang lain, termasuk dengan keluarganya sendiri. Olah karena itu, banyak keris yang cacat semacam ini di larung.
Larung dapat diartikan membuang dengan cara menghanyutkan ke sungai besar atau laut. Menurut tata cara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keris yang akan dilarung lebih dahulu dibersihkan kemudian dibungkus dengan kain putih bersama kembang telon dan secuil kemenyan. Keris itu lalu dihanyutkan di tengah sungai atau di laut yang diperkirakan tidak akan terinjak orang.
Pegat waja juga disebut pancal pamor, tetapi cacat itu berbeda dengan pamor yang nglokop. Pada keris pegat waja yang lepas adalah saton dan inti bajanya. Sedangkan pada pamor nglokop yang lepas adalah bahan pamor dan besi pengikatnya.
-
Pancuran Mas
Pancuran Mas adalah salah satu motif pamor yang pola gambarannya menempati dua bagian keris sekaligus, yakni di bagian bilah dan bagian ganja keris.
Gambarnya pamor itu berupa garis lurus dari ujung sampai ke pangkal bilah yang bersinggungan dengan ganja. Kemudian di bagian ganja, garis itu seolah terbelah menjadi dua, Jadi, secara menyeluruh gambaran pamor itu serupa lidah ular yang bercabang.
Bagi penggemar keris, pamor Pancuran Mas ini dinilai baik untuk para pedagang dan pengusaha. Banyak diantara pecinta keris yang beranggapan bahwa pamor ini memiliki tuah yang dapat membantu pemilik keris itu mencari rezeki.
-
Pamor Munggul
Munggul pamor adalah pamor yang bentuknya seperti bisul,menonjol dari permukaan bilah keris atau tombak. Ukurannya kira-kira sebesar biji kacang hijau atau sedikit lebih besar. Pamor Munggul ini keras sekali. Dikikir dengan kikir baja biasa tidak dapat hilang , karena besar kemungkian terjadi karena adanya kandungan titanium dalam kadar yang tinggi pada benjolan tersebut.
Pamor Munggul tergolong pamor yang dianggap baik, langka dan sukar didapatkan. Selain pada keris buatan Jawa, pamor munggul sering kali juga ditemui pada badik-badik dan keris buatan Bugis dan Luwu. Orang Bugis menyebutnya dengan istilah pamor tumbuh, atau pamor hidup, karena jika diperhatikan benar, pamor munggul itu memang tampak semakin besar dari tahun ke tahun.
Banyak pecinta keris yakin, jika sebilah keris ada pamor munggul-nya, tentu keris itu dibuat dengan bahan pamor dari bongkahan batu bintang atau batu meteor bermutu tinggi, karena besar kandungan titaniumnya.
Pamor munggul yang terletak di bagian gandik atau kembang kacang, tidak lagi disebut pamor munggul, melainkan memiliki nama sendiri. Jika pamor munggul itu hanya sebuah, disebut pamor Simbang Patawe. Sedangkan, jika ada dua buah, disebut Simbang Kurung, dan jika ada tiga buah disebut Simbang Raja.
Dibandingkan dengan pamor munggul yang terletak di bagian lain, yang ada di bagian gandik atau kembang kacang ini dianggap lebih tinggi nilainya dan dengan demikian lebih tinggi pula nilai mas kawinnya.
Pamor munggul diperkirakan terjadi karena bahan pamor yang digunakan adalah batu meteor yang kebetulan memiliki kadar titanium tinggi. Ketika keris itu baru selesai dibuat, permukaan pamor itu masih rata dengan permukaan bilahnya. Tetapi setelah ratusan tahun, dan besi bilah itu semakin aus termakan karat, sedangkan bagain pamornya tidak, pamor itu semakin lama akan menonjol ke permukaan bilah.
Tags: jenis pamor keris, keris pamor, pamor keris
Macam-macam Penataan Pamor Keris Pusaka
Para Empu Pembuat Keris di Zaman Kerajaan Para Empu Pembuat Keris di Zaman Kerajaan – Loncatan bunga api menyebar hampir... selengkapnya
Keris: Seni, Sejarah, dan Makna Simbolis Keris, senjata tradisional khas Indonesia, bukan hanya sekadar pisau tajam, tetapi juga sebuah karya... selengkapnya
Sajak Keris Di keremangan sejarah berdiri gagah, Keris, senjata nan tak pernah luntur pesona. Berkilau di sinar mentari terbit, Sejuta... selengkapnya
Pusaka Keris Tilam Sari Pusaka Keris Tilam Sari – Keris ini di anggarkan telah di buat pada abad ke 15... selengkapnya
Keris Bagi Rakyat Indonesia Lebih dari Sekadar Senjata Keris, senjata tradisional Indonesia yang memiliki bentuk unik dan makna mendalam, telah... selengkapnya
Pengertian dan Ciri Bilah Keris Dhapur Bethok Pengertian dan Ciri Bilah Keris Dhapur Bethok – Bilah keris dhapur bethok merupakan... selengkapnya
Toko Galeri Pusaka Keris di Tangerang Anda sedang mencari Toko Galeri Pusaka Keris di Tangerang? Ingin mencari Toko Keris Tangerang... selengkapnya
Jamasan Keris: Upacara Sakral dalam Pelestarian Budaya Indonesia Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan tradisi yang mendalam. Salah... selengkapnya
Panimbal Jiwa Subuh memanggil embun mencium-cium mata riyip-riyip tertiup dingin tanda hidup dimulai lagi mengantongi sepeser harapan mengendarai keteguhan melesat... selengkapnya
Jual Keris Sempono Luk 9 Asli Sepuh Kuno Jual Keris Sempono Luk 9 Asli Sepuh Kuno – Sempana atau Sempono... selengkapnya
Keris Kyai Semar Pamor Gunung Kobong Unik Tangguh Pajajaran Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Semar Gugah Pamor (motif… selengkapnya
Rp 1.888.000Pusaka Keris Carubuk Pamor Melati Rinonce Tangguh Pajajaran Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Carubuk Luk 7 Pamor (motif lipatan… selengkapnya
Rp 5.555.000Pusaka Keris Tilam Sari Pamor Miring Kenongo Ginubah Kuno Langka Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Sari Pamor (motif… selengkapnya
Rp 8.555.000Blawong Keris Tombak Pusaka Kayu Jati Ukir Naga Raja Blawong Keris Tombak Pusaka Kayu Jati Ukir Naga Raja, memang sebuah… selengkapnya
Rp 450.000Keris Pandawa Lare Kinatah Emas Kali ini kami memaharkan Keris Pandawa Lare Kinatah Emas sebagai penambah koleksi pusaka anda. Dhapur… selengkapnya
Rp 9.555.000Keris Dholog Guling Mataram Pamor Meteorit Keris yang sangat istimewa dan berkarakter. Keris dengan pamor yang indah karya Empu Ki… selengkapnya
Rp 5.000.000Pusaka Bethok Nogo Siluman Pamor Gunung Kobong Dhapur Keris : Bethok Nogo Siluman Pamor Keris : Gunung Kobong Tangguh keris… selengkapnya
Rp 800.000Keris Yudho Gati Pamor Brahma Watu Sumenep Madura Empu Citranala Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Yudho Gati Pamor (motif… selengkapnya
Rp 3.999.000Keris Pamor Dwi Warna Tunggak Semi Wengkon Isen Keris Pamor Dwi Warna Tunggak Semi Wengkon Isen – Pamor adalah berkas… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPendok Selongsong Warangka Keris Bunton Gaya Surakarta Tebal Istimewa Nama Produk: Pendok Keris (Kelas Alusan Istimewa) Model: Bunton Gaya: Surakarta/Solo… selengkapnya
Rp 350.000
Saat ini belum tersedia komentar.