Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
Keris Carito Keprabon Luk 11 Kesultanan Cirebon
Rp 4.111.000| Kode | KAR |
| Stok | Habis |
| Kategori | Dhapur Carita Keprabon, Katalog Produk, Keris, Keris Luk 11, Keris Sepuh, Pamor Pedaringan Kebak, Tangguh Cirebon, TOSAN AJI 1 |
| Jenis | : Keris Luk 11 |
| Dhapur | : Carita Keprabon |
| Pamor | : Pedaringan Kebak |
| Tangguh | : Kesultanan Cirebon |
| Abad / Tahun | : XVI |
| Panjang Bilah | : |
| Warangka | : Ladrang |
| Bahan Warangka | : Kayu Trembalo Gandar Iras Kuno |
| Pendok | : Blewah Mamas Kuno |
| Mendak | : Wajikan Kuningan |
Keris Carito Keprabon Luk 11 Kesultanan Cirebon
Keris Carito Keprabon Luk 11 Kesultanan Cirebon
Keris Carito Keprabon Luk 11 Kesultanan Cirebon merupakan salah satu koleksi keris pusaka dari peninggalan era Kesultanan Cirebon. Dengan usianya yang sudah ratusan tahun keris ini menjadi bukti sejarah sekaligus warisan dari kejayaan Kerajaan Cirebon pada kala itu. Dengan garap yang cukup bagus yang bisa jadi merupakan keris Yasan Dalem Keraton dan pamor Pedaringan kebak yang putih mubyar meteorit sebagai bukti kejayaan era Kesultanan Cirebon kala itu.
Cirebon, sebuah kota pelabuhan dan kerajaan pesisir yang dulunya megah dan terkenal, kini sering terlupakan di bayangan orang. Meskipun jejak kejayaannya di masa lalu mengilhami banyak kisah, pandangan masyarakat modern lebih sering tertuju pada elemen-elemen mistis yang melekat pada wilayah yang pernah mendominasi dengan pesona dan pengaruh besar.
Di tengah kisah-kisah yang terkadang dibumbui dengan nuansa mistis, pusaka-pusaka bersejarah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan Keraton Cirebon. Raja Kasultanan Cirebon, dengan ciri khasnya yang misterius, tidak selalu menjelaskan secara rinci mengenai pusaka-pusakanya. Kerajaan ini memiliki warisan berupa keris, tombak, hingga kujang dari para leluhurnya. Berbeda dengan tradisi di keraton lain, di Keraton Cirebon, pusaka tidak digunakan sebagai simbol legitimasi dalam suksesi kekuasaan, seperti halnya keris KK Joko Piturun di Keraton Yogyakarta.
Meski demikian, jejak kejayaan Cirebon dapat ditemukan dalam pusaka yang tersisa. Kacirebonan, meskipun tidak kaya akan pusaka-pusaka, memiliki keunikan tersendiri. Pusaka-pusaka Kacirebonan tidak terkonsentrasi di keraton, melainkan tersebar di tengah masyarakat. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1960, saat UU Swapraja diberlakukan dan Keraton Kacirebonan merasa akan dibubarkan, langkah antisipatif diambil. Warisan, termasuk tanah keraton (sultan ground) dan pusaka-pusakanya, dibagi-bagikan sebagai upaya untuk mempertahankan warisan berharga tersebut.
Dengan demikian, di balik kerumitan dan kerahasiaan pusaka-pusaka Cirebon, terdapat kisah-kisah menarik yang memperkaya warisan budaya Indonesia. Pusaka yang ditempatkan di museum keraton menjadi jendela yang membuka rahasia masa lalu, sementara pusaka-pusaka di tangan masyarakat menjadi saksi bisu perjalanan kota yang kini mungkin terlupakan namun tetap hidup dalam sejarah.
Filosofi Keris Carito Keprabon
Kehidupan manusia seperti lakon dramatis yang terpampang di atas panggung dunia, bermain dalam skenario yang telah tertulis oleh Sang Pencipta. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, manusia tampil sebagai pemeran utama, menari di atas lingkaran waktu yang terus berputar. Carita, dalam konteks ini, melambangkan peristiwa atau gambaran sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu mengarang alur cerita (carito) dan menjadi aktor utama dalam lakon kehidupannya sendiri.
Hidup yang kita jalani saat ini adalah hasil dari pilihan dan peran yang kita pilih untuk dijalani. Dalam filosofi Carita Keprabon, yang berasal dari kata “Prabu” yang artinya Raja/Ratu, kita menemukan cerminan kepemimpinan yang sejati, bukan sekadar kekuasaan yang dipuja.
Menurut cerita lisan, pada masa lalu, hanya mereka yang memiliki garis keturunan biru atau ningrat yang berhak memiliki dan merawat keris luk sebelas dengan dhapur Carita Keprabon dan Carita Daleman. Keris dengan dhapur tersebut dianggap sebagai lambang kebangsawanan, milik para priyayi. Sebuah kepercayaan unik menyebutkan bahwa pemilik keris ini diwajibkan memelihara burung Gelatik Jawa sebagai pasangan atau klangenan untuk “sang mbahurekso” keris mereka.
Angka sebelas, yang merujuk pada konsep kemanunggalan dengan Tuhan, memiliki makna mendalam. Jika dijumlahkan, angka ini menghasilkan dua, menciptakan keseimbangan dan keselarasan. Filosofi angka dua dari penjumlahan sebelas juga mencerminkan bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh efek sebab-akibat dari perbuatannya sendiri, atau yang dikenal sebagai karma. Dalam Keris Carita Keprabon, tersiratlah pesan tentang kehidupan yang penuh drama, di mana setiap tindakan membentuk alur cerita yang tak terduga namun sejalan dengan prinsip keseimbangan dan karma.
Tags: keris carita keprabon, keris luk 11, keris pamor meteorit, keris pamor pedaringan kebak, Keris Tangguh Cirebon
Keris Carito Keprabon Luk 11 Kesultanan Cirebon
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 674 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Tilam Upih Pamor Tambal Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Tambal Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Majapahit Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Cendana Handle / Gagang : Solo, Kayu Trembalo Pendok: Blewah Surakarta Mamas Mendak : Kuningan Kode: JK503 Filosofi Pamor Tambal Pamor Tambal dibuat sebagai simbolik doa/harapan agar setiap… selengkapnya
Rp 7.000.000Keris Pamor Rojo Gundolo Tangguh Tuban Sepuh Keris Pamor Rojo Gundolo Tangguh Tuban Sepuh – Keris Pusaka Brojol dengan pamor Rojo Gundolo. Keris ini merupakan keris sepuh dari Kadipaten Tuban era Majapahit. Pamor Rojo Gundolo adalah salah satu motif pamor yang lazim ditemukan pada sor-soran keris. Bentuknya menyerupai lukisan abstrak yang sekilas menampilkan sosok makhluk misterius,… selengkapnya
Rp 15.100.000Keris Tilam Upih Pamor Toya Mambeg Sepuh TAG142
Rp 18.000.000Pusaka Keris Tilam Upih Gonjo Iras Pamor Lafadz Allah Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Gonjo Iras Pamor (motif lipatan besi) : Lafad Allah ( rojo Gundolo) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Sepuh Panjang Bilah : 30 cm pesi utuh masih panjang original Warangka : Ladrang Kayu Timoho Kuno Original Bawaan Bilah… selengkapnya
Rp 2.999.000Keris Betok Sombro Pamengkang Jagad Pamor Setro Banyu Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Betok Sombro Pamor (motif lipatan besi) : Setro Banyu / Banyu Mili / Ilining Warih (Pamengkang Jagad) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran (Abad XIII) Panjang Bilah : 21 cm Warangka : Sandhang Walikat Kayu Rose Wood Handle / Gagang :… selengkapnya
Rp 2.250.000Keris Sengkelat Luk 13 Mataram Sultan Agung Pamor Akhodiyat Meteor Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sangkelat Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Meteor Akhodiyat Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Sultan Agung Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo Kuno Handle / Gagang : Kayu Tayuman Kuno Pendok :… selengkapnya
Rp 4.555.000Keris Kamardikan Istimewa Singo Barong Kembar Luk 13 Kinatah Kamarogan Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Singo Barong Kembar Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (Kinatah Kamoragan Kuningan Disepuh Emas) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Garap Halus Istimewa Panjang Bilah : 37 cm Warangka : Gayaman Solo Kayu Sono Keling Handle / Gagang… selengkapnya
TERMAHARKeris Kyai Rangga Wirun Kalawijan Luk 27 Pamor Pedaringan Kebak TUS Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Kyai Rangga Wirun (Kalawijan Luk 27) Pamor (motif lipatan besi) : Pedaringan Kebak Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram Abad Ke 17 Masehi Panjang Bilah : 39,8 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang… selengkapnya
Rp 8.777.000





WhatsApp us
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.