Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Blog » Tips Menjadi Kolektor Keris

Tips Menjadi Kolektor Keris

Diposting pada 1 Maret 2022 oleh admin / Dilihat: 4.189 kali

Tips Menjadi Kolektor Keris

Tips Menjadi Kolektor Keris adalah artikel yang akan saya buat untuk para pecinta tosan aji pusaka agar tidak keliru dalam memilih dan mengoleksi keris pusaka. Menjadi kolektor keris tentu saja hobi yang sangat prestise. Selain dari harganya yang tidak mudah dijangkau oleh isi dompet, juga nilai seni, sejarah dan kualitas keris dapat menjadi aset jangka panjang. Sebab setiap satu keris memiliki nilai-nilai tersendiri dan setiap keris pasti berbeda dengan yang lainnya.

Keris selalu memiliki unsur yang berbeda dan tidak pernah bisa sama persis seperti hasil foto copy dan cetakan mesin. Sebab keris dibuat oleh hasil maha karya tangan-tangan empu yang sangat berpengalaman. Semakin lama keris akan semakin mahal, apalagi untuk keris-keris kuno yang sudah tidak bisa dibuat lagi. Keris-keris kamardikan yang memiliki kualitas bagus juga tidak kalah tinggi nilainy. Sebab keris kamardikan yang memiliki kualitas bagus dari segi tempa, bahan dan garapnya akan menjadi nilai seni kontemporer yang abadi.

Sebelum anda memilih keris, baiknya anda harus tahu beberapa hal berikut ini. Agar ketika memilih keris bukan sekadar dari harganya yang tinggi, tetapi juga kualitas dan nilainya yang juga menjadi pertimbangan tersendiri. Berikut ini adalah hal-hal dasar yang harus anda pahami sebelum memilih keris atau tosan aji pusaka lainnya.

Tips Menjadi Kolektor Keris

  • Dhapur

Dhapur bisa diartikan sebagai penampilan fisik sebuah keris. Keris dapat dibagi ke dalam dua bentuk dasar. Keris yang lurus dan keris yang berlekuk (keris luk). Dua bentuk dasar ini kemudian memiliki begitu banyak varian berdasar ricikan, yaitu perincian dari bagian-bagian sebilah keris. Keris memiliki banyak sekali varian dhapur yang di beri nama oleh sang empunya dengan berbagai nama.

Nama-nama itu juga mengandung filosofis juga filsafat yang luhur. Sehingga ada dhapur keris yang memang menjadi dhapur vaforit dan banyak diburu karena filosofisnya. Ada juga dhapur keris yang diburu karena kelangkaannya, lalu ada yang memburu dhapur keris karena sejarahnya.

Jumlah luk pada dhapur keris juga beragam, namun tidak ada yang genap seluruhnya adalah ganjil. Mulai dari 3, 5, 7, 9, 11, 13. Lalu untuk keris dengan jumlah luk 15 ke atas biasanya disebut dengan keris kalawijan. Keris kalawijan tergolong keris langka karena jumlahnya sedikit dan jarang dijumpai.

  • Pamor

Pamor adalah berkas atau guratan terang pada bilah senjata dari logam yang muncul akibat pencampuran dua atau lebih material logam yang berbeda. Pamor terjadi akibat pemanasan, pelipatan, dan penempaan yang berulang-ulang dalam proses perundagian.

Ketika bilah dibuat, logam yang memijar belum meleleh namun menjadi lunak. Apabila logam yang memijar berbeda-beda, mereka akan saling berlekatan (adhesi). Penempaan akan membuat titik pelekatan berbelok-belok dan, oleh pandai besi yang berpengalaman, dapat dibentuk mengikuti pola tertentu. Keterampilan memanipulasi bentuk pamor dikuasai oleh para empu pembuat keris dan senjata-senjata tajam lainnya (misalnya badik dan tombak) di Nusantara.

Senjata-senjata berpamor ditemukan pula pada temuan arkeologi di kawasan Tiongkok selatan dan Indocina. Dari kawasan Persia dikenal pula teknik pemrosesan logam yang menghasilkan tampilan serupa pamor yang materialnya disebut baja damaskus (damascene). Karena itulah, pamor pada keris kadang-kadang dianggap bagian dari teknik damascene.

  • Tangguh

Ilmu tangguh adalah pengetahuan (kawruh) untuk memperkirakan jaman pembuatan keris, dengan cara meneliti ciri khas atau gaya pada rancang bangun keris, jenis besi keris dan pamornya.

Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya. Karena hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru. Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya tangguh Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena bentuk keris dari kedua tangguh itu memang mirip. Tetapi jika sebuah keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang ahli tangguh yang baik.

Walaupun sebuah perkiraan, tidak sembarang orang bisa menentukan tangguh keris. Untuk itu ia perlu belajar dari seorang ahli tangguh, dan mengamati secara cermat ribuan bilah keris. Ia juga harus memiliki photographic memory yang kuat.

Dalam catatan kuno, dituliskan ciri-ciri secara tertulis. Notasi itu meyakini akan adanya sebuah gaya atau langgam dari setiap kerajaan. Artinya pada jaman Majapahit diyakini kerisnya memiliki beberapa ciri gaya atau langgam yang seragam. Begitu pula jaman kerajaan Mataram dan seterusnya jaman kerajaan Surakarta Hadiningrat diyakini memiliki gayanya masing-masing. Untuk mengetahui lebih lengkap silahkan klik disini Tangguh Keris

  • Bahan Material

Jenis Besi adalah unsur logam terpenting dalam pembuatan keris, tombak, pedang, dan senjata tradisional lainnya. Berbeda dengan bangsa lain, bangsa Indonesia mengenal berbagai macam logam besi praktis tanpa melalui zaman perunggu. Itulah sebabnya di Indonesia banyak ditemukan berbagai perkakas terbuat dari besi, namun jarang yang terbuat dari perunggu. Ditemukannya pasir besi di banyak tempat di Pulau Jawa membuat sebagian penduduknya menjadi penempa yang mahir. Seni tempa di Indonesia tidak mungkin memiliki kualitas tinggi seperti yang kita kenal sekarang, Maka tidak tersedia bahan baku yang cukup banyak.

Pengetahuan orang Jawa menyangkut soal besi tidak terbatas pada ilmu menempa saja, tetapi juga dalam membedakan macam jenis senyawa besi yang satu dan jenis besi yang lainnya. Ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan modern, ilmu orang Jawa menyangkut soal mineral besi memang tidak tergolong ilmiah. Ilmu besi orang Jawa tidak menggunakan ukuran dan tolok ukur yang bersifat sains, melainkan mengandalkan kepekaan perasaan dan pancaindra. Orang Jawa zaman dulu membedakan berbagai jenis besi dengan cara mengamati, mendengar bunyinya bila dijentik, dengan merabanya, dan dengan perasaan hatinya. Karena itulah ilmu besi tradisional ini sukar dipelajari dan sulit dibuat catatannya. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, silahkan buka postingan kami sebelumnya tentang Jenis Besi Bahan Pembuatan Keris Pusaka

Tags: ,

Bagikan ke

Tips Menjadi Kolektor Keris

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Tips Menjadi Kolektor Keris

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

WhatsApp WhatsApp us