Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami
● online 6282177400100
● online
- Keris Sengkelat Luk 13 Pamor Kulit Semangka Sepuh....
- Keris Sabuk Tampar Pamor Bendo Segodo Sepuh....
- Tongkat Kayu Jati Ukir Naga....
- Keris Mangkubumi Sinom Robyong Pudak Sategal Pamor....
- Keris Carita Prasaja Luk 11 HB V Empu Riyokusuman ....
- Keris Nagasasra Luk 13 Kinatah Kamarogan Kamardika....
- Kotak Perhiasan Minimalis Motif Cukit Kayu Jati Al....
- Keris Buto Ijo Tangguh Majapahit Kuno....
Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak Mataram Sultan Agung
Rp 3.000.000Kode | KAR775 |
Stok | Habis |
Kategori | Dhapur Panimbal, Katalog Produk, Keris, Keris Luk 9, Keris Sepuh, Pamor Pedaringan Kebak, Tangguh Mataram Sultan Agung, TOSAN AJI 1 |
Jenis | : Keris Luk 9 |
Dhapur | : Panimbal |
Pamor | : Pedaringan Kebak |
Tangguh | : Mataram Sultan Agung |
Abad / Tahun | : XVI |
Warangka | : Gayaman |
Bahan Warangka | : Kayu trembalo |
Pendok | : Bunton kuningan gongso |
Mendak | : Widengan |
Panjang Bilah | : 32,6 cm |
Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak Mataram Sultan Agung
Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak Mataram Sultan Agung
Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak Mataram Sultan Agung adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris. Keris ini termasuk dalam golongan jenis keris luk sembilan. Jika dilihat dari bentuk dan ricikannya, keris ini berdhapur Panimbal. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah pamor Pedaringan Kebak. Warangka memakai model Gayaman dari bahan kayu Trembalo, nampak sangat pas dan serasi dengan bilahnya yang layak untuk dikoleksi. Untuk perkiraan masa pembuatannya keris ini dibuat di era Mataram Sultan Agung sekitar abad ke-16 Masehi. Tentu saja keris ini tergolong dalam keris sepuh dengan usianya yang sudah ratusan tahun.
Filosofi Keris Panimbal
PANIMBAL, adalah salah satu bentuk dhapur luk sembilan. Ukuran panjang bilahnya sedang, memakai ada-ada, sehingga pemukaannya nggigir lembu. Ricikan lainnya adalah kembang kacang, lambe gajah, tikel alis, sogokan rangkap, sraweyan dan greneng. Keris dhapur Panimbal tergolong populer. Pada zaman dulu keris dhapur Panimbal banyak dimiliki kalangan abdi dalem karena dipercaya memiliki tuah yang menyebabkan pemiliknya dipercaya oleh atasannya (termasuk raja) untuk melaksanakan berbagai tugas. Menurut Serat Centhini Dhapur Panimbal pertama kali dibabar (diciptakan) oleh 800 empu yang disebut Empu Dhomas, sekitar tahun jawa 1381 pada jaman Wali ( kerajaan Demak).
Bentuk Panimbal, maksudnya supaya mengetahui cerita yang sudah berpindah kepada orang lain (Wahyudi Agus, Serat Centhini 3 – Perjalanan Cebolang Meraih Ilmu Makrifat, Yogyakarta : Cakrawala, 2015, hal 360). Panimbal dalam bahasa Indonesia berarti Pemanggil (= kata benda atau nomina, orang yang memanggil). Pada Jaman dahulu adalah suatu kehormatan besar jika seorang Abdi Dalem di-timbali (dipanggil menghadap) Ngarsa Dalem (Raja). Biasanya ada sesuatu yang dianggap sangat penting atau sifatnya urgent (mendadak) sehingga titah atau dhawuh-nya (perintah) harus disampaikan langsung. Hanya orang-orang terdekat atau kepercayaan sang Raja atau istilah sekarang ini adalah Ring 1 Istana, yang akan mendapat kehormatan dan kepercayaan (respect) itu.
Respect sering mengandung misteri, karena tidak diberikan dengan cuma-cuma oleh orang lain, kita harus membuktikan diri terlebih dahulu (memberi) sebelum layak untuk menerimanya. Dimulai dengan rasa “Nguwongke Wong”, yang berarti memanusiakan manusia. Filosofi ini memiliki arti yang mendalam tentang bagaimana cara menghormati, menghargai, dan memperlakukan manusia sebagaimana mestinya. Perasaan di-uwongke adalah kebutuhan setiap orang. Dengan “menabur” benih-benih kebaikan, hal-hal yang baik juga yang akan kita “tuai” nantinya.
Keris Tangguh Mataram Sultan Agung
Pada era ini beragam reformasi di bidang seni, budaya dan penanggalan terjadi. Masyarakat umum diberi kebebasan untuk memiliki keris dan para empu diberi kebebasan untuk membuat kreasi karya terbaik, sehingga pasikutan sangat beragam sejak awal pemerintahannya.
Para empu juga melestarikan dengan membuat pula model keris tangguh sebelumnya dengan memadukan ciri khas era mataram Sultan Agung. Maka bisa dikatakan Jaman Mataram Sultan Agung memang menjadi surga para Empu.
Bahkan ketika merencanakan mengempur VOC di Batavia, Sultan Agung mempersiapkan diri melengkapi peralatan perang bagi pasukannya. Sultan Agung mengumpulkan empu – empu dan pande besi yang ada di daerah kekuasaan Mataram. Para Empu tersebut berasal dari seluruh penjuru tanah jawa berjumlah 800 dikumpulkan di Mataram untuk melaksanakan perintah membuat keris, tombak, meriam dan senjata perang lainnya, peristiwa inilah yang disebut “Pakelun“. Kata kelun artinya penguasaan menyeluruh atau mutlak. 800 orang empu ini kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok dipimpin oleh empu senior (empu tindih) dan kepadanya diberikan pangkat lurah mantri, berjumlah 8 orang yakni:
- Ki Tepas, Empu berasal dari Semarang
- Ki Salatea, Empu berasal dari Tuban
- Ki Mayi, Empu berasal dari Jawa Barat
- Ki Legi, Empu keturunan Ki Supogati dari Majapahit
- Empu Gedhe, Anak Empu Cublak dari Pajang
- Empu Luwing, Empu berasal dari Semarang, dimana eyang buyutnya adalah Mpu Ki Koso Madura.
- Ki Guling, Empu berasal dari Mataram
- Ki Ancer, Empu berasal dari Kalianjir.
- Ki Tundhung, Empu berasal dari Kudus, yaitu Ki Supo Enom (Jokosupo II), yang diangkat membawahi semua empu (Empu Jejeneng), dan diberi gelar oleh Sultan Agung: Pangeran Sendhang.
Keris Tangguh Mataram Sultan Agung pasikutan-nya terlihat demes saat diperhatikan karena tampak serasi, tampan dan enak saat dilihat. Besinya yang mentah sehingga terlihat masih natural dan berserat. Memiliki pamor mubyar, secara detail keris ini tidak beda jauh dengan keris mataram senopaten. Namun jika dibedakan satu sama lain terletak pada besi keris ini yang mentah dan terlihat agak berwarna pucat namun keunggulannya pamor dari keris ini tidak kalah menarik saat dilihat. Pembuatan keris pada jaman kerajaaan mataram memang sangat bagus dan baik, tak heran jika banyak kolektor yang mencari jenis keris seperti ini sampai saat ini.
KAR775
Tags: Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak, Mataram Sultan Agung
Keris Panimbal Pamor Pedaringan Kebak Mataram Sultan Agung
Berat | 1500 gram |
Kondisi | Bekas |
Dilihat | 148 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Pamor Singkir Angin Tangguh Tuban Majapahit Sepuh Kuno Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Brojol Pamor (motif lipatan besi) : Singkir Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Tuban Era Majapahit Panjang Bilah : 33 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Trembalo Gandar Iras Kuno Handle / Gagang : Kayu Kemuning Bang Kuno Pendok : Blewah… selengkapnya
Rp 2.555.000Pusaka Keris Brojol Pamor Beras Wutah Dhapur: Brojol Pamor: Beras Wutah / Wos Wutah Kode: PK094 INFO SELENGKAPNYA Tentang Pusaka Keris Brojol Pamor Beras Wutah Silahkan Hubungi Kami Melalui Whatsapp/Telp/SMS: 082177400100
*Mahar Hubungi AdminKeris Unik Pamor Tangkis, Pancuran Mas dan Keleng Keris Unik Pamor Tangkis, Pancuran Mas dan Keleng – Barangkali keris ini adalah satu-satunya koleksi kami yang paling unik yang pernah kami temui. Ia berdhapur sederhana, yaitu Brojol dengan ricikan yang juga sangat polos dan tak banyak neko-neko pada bentuknya. Namun memang keris-keris berdhapur sederhana seperti ini… selengkapnya
Rp 3.111.000Keris Sengkelat Luk 13 Tangguh Mataram Sepuh Utuh TUS Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Sengkelat Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Kulit Semangka (Pamor Jelas dan Cerah) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Mataram (Abad XVII) Panjang Bilah : 35 cm Warangka : Gayaman Surakarta Kayu Timoho Kuno Handle / Gagang : Kemuning Bang… selengkapnya
Rp 3.555.000Jual Pisau Wedung Temuan Kuno Zaman Kabudhan Dhapur / Bentuk : Pisau Pamor : Sanak Metorit/ Besi nglempung Tangguh : Kabudhan / Mataram Hindu Budha panjang bilah : 14 cm warangka : kayu jati handle : kayu jati Kode : PK209
*Mahar Hubungi AdminKeris Nagasasra Wahyu Tumurun Kinatah Kamarogan Silih Asih Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Nagasasra Luk 13 Pamor (motif lipatan besi) : Wahyu Tumurun (pamor membentuk badan ular) Kinatah: Kamarogan Silih Asih (emas dan perak) Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Kamardikan Kelas Premium Panjang Bilah : 37,1 cm Warangka : Ladrang Surakarta Kayu Galeh Nagasari… selengkapnya
Rp 11.111.000Tombak Pusaka Cipir Totog Singosari Keleng Dhapur / Jenis Bentuk Tombak : Cipir Totog Tangguh / Masa Pembuatan : Singosari Pamor / Motif lipatan besi : Keleng Hurap berserat Panjang Bilah Tajam : 28 cm Panjang pesi : 10,7 (bentuk Pesi kotak menandakan tombak dibuat zaman sebelum majapahit) Warangka : Kayu jati Landeyan / gagang… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminDhapur Langka!! Keris Sempono Luk 11 Sepuh Dhapur Langka!! Keris Sempono Luk 11 Sepuh adalah salah satu dari ratusan koleksi pusaka keris kami. Keris ini berdhapur Sempono, merupakan dhapur keris luk 11 yang sudah sangat langka dengan ricikan antara lain sekar kacang, lambe gajah, jalen, tikel alis, pejetan dan greneng. Untuk pamor yang tergurat di sekujur bilahnya adalah… selengkapnya
Rp 9.111.000Pusaka Keris Kuno Pamor Putri Kinurung Dhapur Keris (jenis bentuk keris) : Tilam Upih Pamor (motif lipatan besi) : Putri Kinurung Tangguh (perkiraan masa pembuatan) : Pajajaran Akhir Panjang Bilah : 34 cm Pesi masih utuh panjang original tidak sambungan Warangka : Branggah Jogja Kayu Mangga Hutan Kuno Handle / Gagang : Kayu Sono Keling… selengkapnya
*Mahar Hubungi AdminPusaka Keris Corok Tilam Sari Pamor Angka 8 Dhapur: Tilam Sari Corok Pamor: Udan Mas Tiban (Dibagian Sor-soran Terdapat Pamor Angka 8) Kode: PK077 INFO SELENGKAPNYA Tentang Pusaka Keris Corok Tilam Sari Pamor Angka 8 Silahkan Hubungi Kami Melalui Whatsapp/Telp/SMS: 082177400100
*Mahar Hubungi Admin
Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.