Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin PusakaKeris.com
● online
Admin PusakaKeris.com
● online
Halo, perkenalkan saya Admin PusakaKeris.com
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 23.00
Beranda » Kawruh Keris » Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono
click image to preview activate zoom

Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono

Stok
Kategori Kawruh Keris, Kawruh Tangguh Keris
Tentukan pilihan yang tersedia!
INFO HARGA
Silahkan menghubungi kontak kami untuk mendapatkan informasi harga produk ini.
Pemesanan lebih cepat! Quick Order
Bagikan ke

Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono

Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono

Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono – Ciri khas keris Hamengku Buwanan atau keris Ngayogyakarta itu prasaja dan mrabu. Sederhana, tidak gemerlap akan tetapi berwibawa dan memancarkan sifat raja. Keris Tangguh Yogyakarta atau Keris Tangguh Hamengkubuwono sering disebut dengan sebutan keris HB, HB merupakan singkatan dari Hamengkubuwono.

Sumber lain juga menyebutkan bahwa Tangguh Yogyakarta agak mirip dengan tangguh Majapahit. Pasikutannya wingit danprigel. Besinya lumer (halus rabaannya) dan berkesan ‘kering’, warnanya agak biru. Menancapnya pamor pada bilah pandes lan ngawat (kokoh dan serupa kawat), sebagian pamor itu mrambut. Panjang bilahnya berukuran sedang, makin ke atas makin ramping hingga berkesan meruncing. Luknya tidak begitu rapat, Gandiknya miring dan agak pendek.

Hamengkubuwana atau Hamengkubuwono atau Hamengku Buwono atau lengkapnya Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing-Ngalogo Ngabdurahman Sayiddin Panotogomo Khalifatullah adalah gelar bagi raja Kesultanan Yogyakarta sebagai penerus Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta. Wangsa Hamengkubuwana tercatat sebagai wangsa yang gigih memperjuangkan kemerdekaan pada masa masing-masing, antara lain Hamengkubuwana I atau nama mudanya Pangeran Mangkubumi, kemudian penerusnya yang salah satunya adalah ayah dari Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, yaitu Hamengkubuwana III. Salah satu Raja yaitu Sri Sultan Hamengkubuwana IX pernah menjabat sebagai wakil presiden Indonesia yang kedua.

Tentang Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono Dari HB I sampai HB X

  • Keris Tangguh Hamengku Buwono I – P. Mangkubumi ( 1755 – 1792 )

Tangguh keris yogyakarta memiliki ciri khas tersendiri, seperti kita ketahui keraton yogyakarta sangat dikenal baik di nusantara bahkan hingga manca negara. Ciri khas keris di keraton yogyakarta semuanya hampir sama mulai dari hamengkubuwono 1 – hingga sekarang. Kerisnya mirip dengan peninggalan kerajaan majapahit mempunyai pasikutan yang wingit dan prigel, besi keris ini lumer sehingga saat diraba terasa lebut dan juga terlihat kering. Memiliki warna agak kebiruan, rata-rata memiliki panjang bilah yang sedang. Ukuran bilahnya semakin keatas semakin lancip atau ramping. Salah satu keris yang terkenal birawa, gutuk api, gajah manglar dan kangjeng kyai, keris ini masih dapat disaksikan dikraton yogyakarta yang masih tersimpan eapi dan terawat.

  • Keris Tangguh Hamengku Buwono II – Sultan Sepuh ( 1792 – 1810 )

Pada jaman sultan hameng kubuwono II juga memiliki beberapa keris atau pusaka, salah satu keris yang menjadi pusakanya adalah harja mulya, kangjeng kyai. Hingga saat ini keris ini masih tersimpan di keraton jogjakarta, dan mempunyai beberapa ciri khas diantaranya memiliki dapur yang cengkrong, warangkanya terbuat dari jenis kayu timoho, dan yang menjadi nilai termahalnya adalah pondok blewahannya yang terbuat dari logam mulia yaitu emas dan memiliki ukuran dengan bahan baku gading. Sejarah keris ini pemberian dari kangjeng gubermen keteka itu posisi sultan hameng kubuwono masih menjadi tawanan di penang. Bukan hanya itu sebebenarnya masih banyak keris-keris yang dibuat pada masa kepemimpinan sultan hameng kubuwono II, seperti lindri, kangjeng kyai.

  • Keris Tangguh Hamengku Buwono III ( 1810 – 1814 )

Selanjutnya pada jaman sultan hameng kubuwono III juga ada beberapa keris atau pusaka yang sering dijadikan senjata atau benda yang sakti atau berkeramat. Di jaman sultan hameng kubuwono III salah satu keris atau pusaka yang terkenal adalah Gada wahana, keris ini mempunyai ciri mempunyai dapur gada dipenuhi dengan hiasan-hiasan mahal yaitu hiasan sinarasah emas. Sejarah keris ini adalah ketika sultan bertemu dengan seorang pendeta yang berasal dari pratiwagung yang kemudian memberikan keris gada wahana ini kepada sultan hameng kubuwono III. Setelah itu sultan menerimanya dan menjadi salah satu pusakan yang mungkin paling tersohor atau terkenal dimasa kepemimpinannya. Dan sampai sekarang masih dapat anda temui dikeraton jogjakarta.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono IV ( 1814 – 1822 )

Pada jaman sultan hameng kubuwono IV banyak sekali empu-empu yang membuat pusaka-pusaka terutama keris atau sering disebut tangguh, walaupun demikian dimasa kepemimpinannya juga masih melesatarikan atau merawat keris-keris atau pusaka yang menjadi peninggalan-peninggalan sultan hameng kubuwono sebelumya, mulai dari hameng kubuwono satu hingga hameng kubuwono IV. Dan semua keris tersebut selalu tersimpan di kerajaan atau yang kita sebut sebagai keraton yogyakarta. Dan pada masa sultan hameng kubuwono IV pembuatan pusaka-pusaka masih berlanjut dan masih menggukan keaslian ciri khas tangguh kerajaan yogyakarta. Dan hingga saat ini hampir masyarakat jogja ataupun sekitarnya menggangap keris sebagai pusaka yang mempunyai nilai seni yang tinggi.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono V ( 1822 – 1855 )

Di era kepemimpinan sultan hameng kubuwono V juga banyak empu-empu yang memproduksi keris sebagi salah satu pusaka yang bernilai tinggi. Diantaranya ada panji harjamanik, kangjeng kyai. Dan juga ada panungkup kangjeng kyai.mulai dari panji harjamanik disini memiliki ciri yang sangat unik dimana tangguh ini memiliki dapur pendawa paniwen dimana nama ini tidak ada dalam pakem dapur keris, warangka yang terbuat dari kayu timoho dan mempunyai pendok berbahan emas, keris ini dibuat oleh empu mangkudahana. Selanjutnya untuk keris panungkup kangjeng kyai memiliki ciri khas berdapur sempana dan dengan luk sinarasah. Keris panungkup dibuat oleh empu lurah supa dijaman sultan hameng kubuwono V.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono VI ( 1855 – 1877 )

Pada jaman kepemimpinan sultan hameng kubuwono VI ini banyak juga empu-empu keris yang telah menciptakan atau membuat banyak keris, keris – keris atau tangguh tersebut di buat untuk keluarga kerajaan. Dimana seperti kita ketahui jika keris duah menjadi bagian keluarga warga atau masyarakat jawa khususnya di keraton jogjakarta. Karya seni keris yang dibuta juga ada berbagai macam, mulai dari tampilan seperti luk, gandhik, pamornya pun mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. Walaupun semua janis tangguh di keraton jogjakarta hampir memiliki kesamaan, dan yang pasti keris-keris ini akan diwariskan ke keturan-keturunan ataupun keluarga kerajaan atau keraton sehingga pusaka yang sakral ini dapat dilihat oleh anak cucu mereka walaupun sang pemilik keris atau tangguh dan juga empunya sudah tiada beratus-ratus tahun lalu.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono VII ( 1877 – 1921 )

Hameng kubuwuno VII, juga memiliki keris atau tangguh keris yang memiliki ciri khas namun tidak serta merta berbeda dengan tangguh keris yang menjadi ciri khas tangguh keraton yogyakarta, hampir sumua jenis tangguh di keraton selalu sama mulai dari bilah, luknya pamor hingga kegandhiknya. Setiap pangeran atau di keraton yogjakarta sering disebut sultan hameng kubuwono dimana jabatan ini adalah jabatan tertinggi di kerajaan tersebut. Keris-keris peninggalan hameng kubuwono 1 sampai ke- 6 masih tersimpan rapi. Dan pada moment- moment tertentu keris-keris ini atau tangguh-tangguh yang ada di keratony ogjakarta selalu dimandikan. Tujuannya agar keris tepat terjaga keasliannya. Dan bukan hanya itu saja keris-keris ini di bersihkan memalui beberapa riual-ritual khusus yang dilakukan dikeraton ataupun dareah-daerah yang menjadi wilayah keraton.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono VIII ( 1921 – 1939 )

Hameng kubuwono VIII menjadi seorang sultan dengan cerita yang sangat panjang, mulai dari saudaranya-saudaranya yang diangkat menjadi putera mahkota namun dengan beberapa alasan mereka dibatalkan seperti dikarenakan sakit, hingga kondosi kesehatan yang tidak memungkinkan. Pada era hamung kubuwono VII juga masih sama banyak empu-empu keris yang hidup diwilayah atau area kerajaan yang ditugaskan untuk membuat keris, dan setiap keris memiliki makna tersendiri baik secara kehidupan ataupun secara budaya yang ada di keraton yogyakarta. Hal ini menunjukan bahwa keris atau pusaka-pusaka lain yang ada di keraton yogyakarta merupakan simbol kekuatan dan juga simbol untuk melestarikan budaya yang ada di keraton tersebut.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono IX ( 1939 – 1990 )

Hameng Kubuwono IX yang menjadi penerus dari sultan hamengku buwono VIII dan menjadi putera mahkota keraton yogyakarta. Pada era kepemimpinannya banyak sekali cerita-cerita menarik mulai dari peristiwa kemerdekaan indonesia, selain itu juga mulai dari pusaka-pusaka yang dibuat di era kepemimpinannya. Pusaka-pusaka tersebut lebih banyak didominasi dengan tangguh keris, sehingga pastinya regenerasi para empu-empu dikerajaan tersebut selalu ada. Setiap pusaka yang dibuat selalu mengandung makna selain itu juga banyak keris yang dibuat hanya untuk sebagai hiasan saja namun tidak dijadikan senjata. Keris-kerisnya memiliki macam ciri yang sama persis dengan ciri-ciri tangguh yogyakarta. Karena ini memang sudah menjadi standart dalam pembuatan keris, karena ini akan menjadi icon dari keraton kedepannya.

  • Keris Tangguh Hameng Kubuwono X ( 1990 – Sampai Sekarang )

Sri sultan hameng kubuwono X adalah penerus dari hameng kubowono satu hingga sembilan, dan kita masih bisa menyaksikannya dikeraton yogyakarta. Bahkan kita juga bisa bertanya-tanya dengan sultan mengenai keraton misalnya keris-keris atau pusaka yang ada di keraton tersebut. Pada era sri sultan hameng kubuwono X banyak orang yang baru paham bahwa sistem pemerintahan di provinsi yogyakarta adalah sistem kerajaan yang setara dengan gubernur diprovinsi-provinsi laiinya. Kita juga bisa menyaksikan ritual-ritual tahunan yang diadakan oleh keraton yogyakarta seperti memandikan tangguh-tangguh keris peninggalan kerajaan di era kepemimpinan mulai dari sultan hameng kubuwono satu hingga sembilan. Semua keris tersebut masih tersimpan rapi dan asli.

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Keris Tangguh Yogyakarta Hamengkubuwono

Berat 250 gram
Kondisi Baru
Dilihat 4.586 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

WhatsApp WhatsApp us